[14] Meet Calmer

175 39 0
                                    

🌙: :Happy reading<3, awas typo


Sana sedang menyiapkan mental nya untuk bertemu dengan bundanya yuta. By the way bundanya yuta disini kita panggil Bu Nakamoto saja ya. Kemarin sana ngechat yuta buat minta nomor bundanya, untung dia salah satu mahluk tuhan yang pandai beralibi jadi lah dia mendapatkan nomor itu.

Setelah mengechat beliau katanya ia minta bertemu di salah satu caffe yang dekat dengan tempat kerjanya. Jaraknya tidak lumayan jauh dari sekolah Sana, tapi yang namanya anak pulang sekolah pasti capek kan jadinya Sana naik grab aja.

Pas udah nyampe di caffe dia mengedarkan pandangan dan menangkap sosok nyonya Nakamoto itu sedang memainkan ponselnya. Sumpah demi apapun Sana gugup banget. Dia takut. Takut nggak bisa nerima kata-kata yang bakal disampaikan bu Nakamoto untuk dia.

"Permisi tante"

Bu Nakamoto pun mendongak dan mengode sana lewat gerakan matanya, menyuruh untuk duduk di kursi depannya yang kosong.

"Maaf ya tante kalau nunggu lama"

"Nggak apa-apa, mau pesan minum dulu?"

"Emm samain kayak punya tante aja" tuh kan Sana grogi lagi.

Bu Nakamoto hanya mengangguk, kemudian memanggil pelayan caffe dan memesan dua minuman dengan varian yang sama.

"Nggak usah basa basi ya saya mau lanjutin yang kemarin tertunda" kata Bu Nakamoto mengawali pembicaraan.

Belum apa apa sudah panas aja nih atmosfer diantara mereka. Atau Sana aja yang merasa begini.

"Saya bukan nya nggak suka sama kamu, tapi gimana ya setiap ibu pasti nggak mau anak nya kenapa-kenapa" kata Bu Nakamoto, "kamu masih ingatkan kejadian satu tahun yang lalu Yuta sampai harus menjalani operasi pada kaki nya dan menggunakan alat bantu untuk berjalan selama berbulan-bulan kamu masih ingat?"

Sana hanya mengangguki pernyataan dari Bu Nakamoto, tapi ia masih saja belum paham, kenapa kemarin ia disebut sebagai orang yang membuat yuta celaka.

"Itu semua karena kamu"

Sana otomatis langsung kaget. Tunggu apa Sana? Bagaimana bisa ini semua karena dia.

"Iya memang bukan secara langsung, tapi coba saja malam itu kamu nggak nyuruh dia untuk nemenin kamu, saya tau kejadian itu memang sudah berlalu but who know bakalan terulang lagi kan?"

Sana merasa ditampar secara tidak langsung. Mendengar pernyataan dari Bu Nakamoto membuat ia merasa seperti apa benar selama yuta dekat dengannya akan selalu tertimpa bahaya? apa Sana harus pergi? Memang Sana bisa, Sana nggak mau pergi dari Yuta. Like she loves him whatever will happen still like that, and she don't wanna go. Sana nggak bisa itu mustahil.

🎑tbc

hyy kalian semua? apa kabar? masih sehat kan? semoga aja kalian masih sehat yaa.

oiya habis baca chapter ini dimohon untuk baca ulang chapter [8]. ketemu mamah dan chapter [9] akhirnya dinotis yaa soalnya itu yang kenarin aku ubah beberapa bagiannya.

tinggalin jejak kalian ya terimakasih^^

I DON'T WANNA GO | YUTA ft SANA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang