[20] Nice to Meet U, maybe

165 37 4
                                    


🌙: :Happy reading<3, awas typo


Canggung.

Iya mungkin satu kata itu sekarang yang menyelimuti suasana diantara Yuta dan Sana. Entah karena hal apa tadi Yuta dengan sedikit –ah tidak juga sebenarnya lumayan banyak– memohon kepada Sana  untuk tinggal dan duduk bersama. Dan entah dorongan darimana setelah memikirkan itu Sana menyetujuinya. Mungkin mereka rindu.

"Ekhm ekhm" Yuta berdeham bermaksud untuk menghilangkan kecanggungan.

Sore itu suasana ramai caffe enjoy your life terasa senyap diantara mereka berdua.

"Eh yuta kenapa? Minum dulu Yut" kata Sana.

Tentu aja ngomongnya kayak gugup fifty-fifty.

Yuta pun menyuguhkan senyum tipis dan meminum vanilla latte nya.

"Lu kalo mau minum ya minum aja San jangan canggung-canggung gitu"

Sana sempat melebarkan matanya kemudian tertawa hambar. "Haha ng-nggak siapa yang canggung" demi apapun sekarang kenapa dirinya malah gugup gini pingin menciut aja bisa ga sih.

Lagi-lagi Yuta tersenyum tipis.

"Kabar lu gimana?" Tanya Yuta basa basi.

"Baik, lu?"

"Syukur deh kalo lu baik. Tapi kalo lu nanya gue baik apa nggak gue sendiri juga gatau, mungkin ini kedengeran keju banget tapi semenjak lu ngejauhin gue rasanya kayak ada yg kosong"

Sana nge-freeze di tempat. Sama yut gue juga, andai aja Sana mampu buat bilang gitu ke Yuta tapi sayangnya dia ga punya nyali.

"Bunda lu gimana?" Sana mengalihkan topik.

"Masih perempuan"

JIAH SI YUTA INI NIAT NYA NGELAWAK KAH?

Auk, Sana sendiri juga ga habis pikir.

"Gue denger-denger lu jadi co-ceo ya? Congrats" kata Sana.

"Ciee ternyata masih kepoin gue" balas Yuta.

"Apaan sih ga gitu maksud gue" balas Sana agak gelagapan.

"Santuy gue bercanda jangan salting gitu dong"

Sana cuman role eyes aja. Ga nyangka sifat nyebelinnya Yuta kok masih nempel.

"Abis ini lu kemana?" Yuta nanya lagi

"Ya balik lah ke firma masih ada beberapa kerjaan kayaknya disana" Sana jawabnya agak ngegas.

"Ooh bu pengacara nih ye"

"Enggak masih magang"

"Gue doa in deh kecapaian"

"Emm thanks"

"..."

Yaelah ga ada topik lagi mereka malah diem-dieman.

"Gue kayaknya balik sekarang deh" kata Sana memutus diam-diaman itu.

"Gue anter boleh?"

"Ngga usah gue naik mobil"

"Ok kalo gitu gue anter sampe depan mobil" ucap Yuta sambil menunjukkan senyum terbaiknya.

Setelah membayar pesanan maksudnya Yuta membayar minuman Sana -walau tadi sana bersikukuh nolak tapi akhirnya dia ngalah-, karena tadi kan spaghetti dan vanilla latte milik yuta kan dibayarin sama Joy. Yuta nganterin sana sampe gadis itu masuk kedalam mobil.

Sebelum Sana melajukan mobilnya Yuta sempat mengetuk kaca mobil Sana 2 kali. Sang pemilik pun menurunkan setengah kaca mobilnya dan Yuta–

"Kalo gue nanya lu masih suka apa nggak sama gue, boleh gak harapan gue lu bakal jawab iya?"

🎑tbc

mencium bau bau ending. ora

I DON'T WANNA GO | YUTA ft SANA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang