[17] Mengungkap

169 36 3
                                    

🌙: :Happy reading<3, awas typo


*Part ini bakalan panjang banget tiati jangan bosen^^

"Lo nggak ada yang mau diceritain" ucap Sana membuka forum.

Ya akhirnya setelah mengumpulkan beberapa keberanian Yuta dengan sedikit memaksa menggeret sana untuk menjelaskan apa yang terjadi belakangan ini. Jujur aja dia sendiri udah nggak tahan kenapa dia dan Sana jadi menjauh begini.

"Harusnya gue yang nanya. Kenapa akhir-akhir ini lo ngehindarin gue" balas yuta.

"Gue bukan bahas soal itu yut, gue nanya soal alasan kenapa lu jauhin gue selama satu tahun yang lalu. Kenapa lu ga pernah cerita apa-apa sama gue?" kata sana mulai emosi.

Yuta hanya terdiam dia juga sempat terkejut.

"Gue.. ngak mau ceritain alasan dibalik itu semua" jawab yuta pelan.

Sana menghela nafasnya dan menatap manik legam milik pria yang disukai nya sejak lama itu, "tanpa lo cerita sebenernya gue juga udah tau. Kejadian malam itu, malam yang udah buat lu ngehindarin gue"

Yuta menatap wajah sana dengan ekspresi terkejut. Ia nggak mau nyeritain hal ini alasannya cuman nggak mau bikin Sana ngerasa bersalah.

"G-gimana lo bisa tau?"

—oOo—


Satu tahun yang lalu

Sekarang ia merasa benar-benar sendirian. Kemarin mamahnya telah pergi. Meninggalkannya, meninggalkan dunia untuk selamanya.

Pada siapa ia harus berpulang. Pada siapa ia harus menangis. Pada siapa ia harus bercerita tentang suasana hatinya lagi.

Setelah mengunjungi mamanya gadis itu duduk di sebuah taman kota dengan mata sembab dan juga tatapan kosong.

drrtt drrtt drrtt

Mengecek ponselnya yang bergetar ternyata ada seorang yang menelfon nya. Pria itu pria yang selalu menguatkan dirinya. Nakamoto Yuta.

"Sana lo dimana?!" tanya nya begitu sana menjawab telepon itu.

"Kenapa nanyain gue?" Jawab Sana dengan suara yang parau.

"Lo nggak boleh putus asa kayak gini cepet sharelock gue bakal kesana sekarang ya?"

Sana mengakhiri panggilan tersebut tanpa mengucapkan apapun. Dia memang merasa sendiri sekarang, tapi seenggaknya ternyata masih ada seseorang yang membuatnya memiliki alasan untuk bertahan. Sana pun membuka roomchatnya dengan yuta, kemudian memberi tahu dimana keberadaannya sekarang.

Ia mendongak ke atas langit. Melihat hamparan luas diatas itu. Langit malam ini sangat kesepian. Hanya ada satu bulan yang terang tanpa ditemani oleh jutaan bintang. Bulan itu sendirian sama dengan dirinya.

"Kak sana?!" teriak seorang perempuan didepannya.

Sana melirik perempuan tersebut dan memasang wajah datarnya.

Dia adalah adik tirinya. Dia dan ibunya yang sudah merebut kebahagiaan Sana. Dan Sana sangat membencinya.

"Kak kakak ngapain disini ayo pulang sama aku papa nyariin kakak"

Sana tersenyum miring, "peduli ama kalian sama gue. Gue nggak butuh dikasihani sama orang yang udah ngancurin mama gue dan jangan panggil gue kakak gue anak tunggal"

Setelah melontarkan ucapan menusuk tersebut dia segera pergi meninggalkan Mina yang metapnya dengan tidak percaya.

"Kak Sana jangan kayak gini dong, oke aku minta maaf. Aku minta maaf atas kesalahan yang aku dan mama aku lakuin, kak aku mohon mamanya kak Sana juga ga bakal seneng kalo gini" kata mina, dia membuntuti kakak tirinya itu pergi.

I DON'T WANNA GO | YUTA ft SANA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang