Tiga Reruntuhan Part ii

114 13 1
                                    


Sesampainya di luar, Amber berkata bahwa dia ingin kembali dan melaporkan Jean. Shirou setuju dan membiarkan Amber pergi meninggalkan mereka berdua.

"Dia sudah pergi,Shirou. Kemana kita pergi selanjutnya?" Tanya Paimon pada Shirou.

Shirou melihat kearah Paimon. ".. Kita akan menemui Kaeya." Jawab Shirou kepada Paimon.

"Ok." Jawab Paimon. Kemudian dia terbang dan menempel pada punggung Shirou.

"Hmm.. Paimon?" Tanya Shirou, kebingungan dengan tingkah Paimon.

"Ada apa Shirou? Kenapa kamu hanya diam saja. Ayo pergi."

Mendengar hal itu kemudian Shirou mengerti maksud Paimon dan menghela nafas.

"Baiklah. Pegangan yang kuat."

Segera, Shirou memperkuat dirinya dengan Reinforment dan kemudian lari menuju lokasi yang di tuju. Sesampainya di sana, Kaeya melihat dari kejauhan kedatangan Shirou dan mulai tersenyum.

"Akhirnya dia datang."

Beberapa detik kemudian Shirou dan Paimon sampai di hadapan Kaeya.

"Kau datang." Kata Kaeya

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Shirou dengan cepat.

"Langsung ke intinya ya? Seperti yang kamu lihat. Aku belum melihat kedalam. Tapi kurasa aku sudah bisa menebak apa yang terjadi di dalam."

"..."

"Coba kau mencium baunya." Pinta Kaeya.

Kemudian Shirou mengikuti arahan Kaeya, mencium aroma sekitar dan kemudian menyadari seuatu. "Apakah ini normal?"

"Kau menyadarinya juga kah. Sesuatu terjadi di dalam reruntuhan... Slime, Hilicurl, dan apapun yang memberikan kekautan pada Stormterror. Pasti didalam terdapat pesta besar."

"Bisakah kau mengalahkannya?"

"Pertanyaannya bukan aku, tapi kau. Bisakah kau mengalahkan mereka?"

"Akan aku mencoba."

"Hooh. Besar juga nyalimu." Kemudia Kaeya melihat kearah pintu masuk reruntuhan. "Sungguh di sayangkan. Temple of The Wolf sampai terganggu seperti ini." Lalu kembali menatap Shirou. "Ayo kita pergi, Shirou. Meskipun tidak ada yang memberikan persembahan kepada Four Winds, tapi angin tua itu tetap berhembus... Sekarang adalah waktunya kita membersihkan kuil, untuk Four Winds." Kata Kaeya. Mulai berjalan memasukii kuil bersama Shirou dan Paimon.

Sesampainya didalam mereka berjalan melewati jembatan dan sesampainya diseberang. Kaeya berhenti dan kemudian menatap Shirou sambil tersenyum sombong.

"Biar kutunjukan cara bertarung Knight of Favonius!" kata kaeya lalu berbalik dan berjalan kembali. Sedangkan Shirou mempersiapkan diri dan mengikuti kaeya dari belakang.

Akhirnya mereka memasuki ruangan pertama. Ruangan pertama memiliki atap yang berlubang. Lubang itu cukup besar sehingga dari dalam ruangan, kita bisa melihat bagian ujung kuil.

"Jika aku tidak salah ingat, ujung kuil harusnya berada di atas sana." Kata Kaeya sambill berjalan dan melihat kea rah lubang di atap.

"kenapa kamu bisa tau?" Tanya paimon pada Kaeya.

"Pengalaman... Pengalaman yang kamu dapatkan ketika melakukan ini selama bertahun-tahun untuk orang lain." Jawab kaeya sambil menuruni tangga menuju tengah ruaangan yang di penuhi hillicurl. Shirou kemudian memunculkan pedang tanpa nama bergerak langsung menyerang musuh.

Terkejut dengan kemunculan pedang tiba-tiba dan serangan mendadak Shirou, Kaeya tidak mau kalah dan mulai menyerang Hilicurl yang mendekati.

Dimulai dari Kaeya yang menebas Hilicurl pertama, kemudian tebasan kedua datang dari Shirou dan mengenai hillicurl di belakangnya. Menewaskan kedua hilicurl secara besamaan. Kemudian 5 Hillicurl datang dan mencoba menyerang Shirou. Dengan cepat Shirou melompat ke belakang untuk menghindar dan kemudian mengangkis serangan dari panah hilicurl yang dilontarkan dari hilicurd di seberang ruangan.

Fate Sword ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang