Pertemuan

112 10 2
                                    

Mereka berjalan meninggalkan Kaeya di dalam ruangan menuju keluar reruntuhan kuil. ketika mereka memasuki ruangan kedua, indra Shirou berbunyi, Shirou merasakan sesuatu mendekati mereka. Berpikir cepat, Shirou memunculkan pedang tanpa nama dan mulai bersiap, menunggu kedatangan musuh potensial yang mendekati.

Sekelebat merah dengan cepat muncul dan berenti didepannya. Seorang pria memiliki kulit porselen dengan tubuh ramping, atletis, mata merah tua, dan rambut berwarna merah tua yang selalu dikuncir dengan kuncir kuda berantakan yang memanjang ke punggung tengah.

Pria itu mengenakan kemeja hitam, rompi putih tipis, dan ascot hitam dengan permata merah. Di atasnya ia mengenakan mantel hitam yang dihiasi dengan hiasan emas dan jumbai, diakhiri dengan trim bulu eboni. Dia memakai celana hitam yang dihiasi rantai di paha kanannya; sementara Vision-nya, melekat pada ikat pinggang, ditempatkan di paha kirinya. Pria itu juga memakai sarung tangan, yang berwarna hitam dengan bagian bawah merah tua serta membawa pedang claymore di tangannya.

Keduanya saling menatap dan waspada. Ketegangan terjadi di antara mereka seolah olah dengan gangguan kecil saja, mereka akan segera menyerang satu sama lain. Shirou mempersiapkan diri untuk berjaga-jaga dia menyerang.

"Minggir." Kata pria itu dengan dingin. Shirou membalasnya dengan dengan bertanya.

"Kau siapa dan apa yang kau lakukan disini?" Tanya Shirou langsung ke intinya.

"Bukan urusanmu." jawab pria itu dingin.

Kemudian Pria itu menghilang dan tiba di depan Shirou dengan pedang yang mengarah kearahnya dengan cepat. Shirou menangkis serangan itu lalu menendang Pria itu. Dengan respon yang cepat, Pria itu melompat mundur untuk menghindari tendangan dari Shirou.

kali ini Shirou mengambil inisiatif untuk menyerang, Kaki menginjak lantai, dia menerjang Pria itu dalam apa yang tampak seperti gerakan bunuh diri. Dari sudut panda Pria itu, Shirou sama sekali tidak menunjukan tanda-tanda untuk menghindar.

Memang. Itu serangan langsung tanpa pamrih.

Melihat titik lemah yang di tunjukan Shirou, dengan cepat Pria itu menyerang dengan kecepatan tinggi. Pria itu berpikir bahwa ini lah akhirnya, namun sesuatu yang tidak diduga terjadi. Alih-alih menghantam daging, pedang besar malah bertemu dengan pedang milik Shirou.

Pria itu sedikit terkejut. Namun dalam sepersekian detik wajahnya kembali menjadi dingin. Shirou memanfaatkan gaya berpedang bunuh diri  milik archer kemudian membalas serangan pria itu dengan serangan vertical cepat. Serangan itu tampak biasa, namun mematikan.

Pria itu menangkis serangan Shirou seolah-olah bukan apa-apa dan melanjutkan dengan serangan tepi dari sebelah kiri. Bilah dengan kecepatan angin datang dan hampir memotong Shirou menjadi dua.

Itu berbahaya.

Shirou menangkis serangan tersebut. Kemudian melakukan seranga horizontal menuju leher Pria itu. Sekali lagi pria itu berasil menghindar dan kemudan menyerang balik. Sebuah tebasan datang dari bawah dan Shirou berusaha mengalihkannya kesamping sambil menghindar.

Shirou menyerang pria itu sekali lagi. Kali ini dia akan malakukan sesuatu yang semberono. Shirou kemudian menyerang, pria itu bersiap akan serangan yang akan datang namun hal menegjutkan terjadi. Shirou dengan bodohnya melempar pedang yang dimilikinya kearah pria itu.

Sekali lagi pria itu sedikit terkejut dan segera menangkisnya, namun... hal itulah yang dibutuhkan Shirou. Dalam waktu sepersekian detik tinju Shirou bertemu dengan wajah pria itu. Yang membuat pria itu terdorong mundur dan jatuh.

Pria itu segera berdiri dengan cepat dan menatap Shirou.

"Cih... selanjutnya tidak akan terjadi lagi." Kata Pria itu.

Fate Sword ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang