Tiga Reruntuhan Part 1

137 18 3
                                    



Setelah itu semua orang berpencar. Dimulai dari Amber,lisa,dan Kaeya yang pergi terlebih dahulu meninggalkan Shirou, Namun sebelum itu Shirou telah memeberi tahu mereka bahwa dia memiliki beberapa urusan di kota yang harus di selesaikan sebelum menyusul mereka.

Setelah semua urusan di kota selesai, akhirnya dia pergi untuk menyusul yang lainnya. Dia ingat dari beberapa warga kota memberi tahu-nya lokasi ketiga reruntuhan itu dan menandainya di peta. Shirou bersiap memperkuat dirinya untuk berlari dengan cepat.

"Paimon, pegang erat pundakku."

Dengan cepat Paimon mengerti dan memegangi Shirou dengan erat. Shirou memperkuat dirinya dan berlari dengan cepat menuju reruntuhan. Shirou memutuskan untuk menemui Amber terlebih dahulu karena jaraknya yang cukup dekat. Dengan bantuan Reinforment Shirou tidak memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke reruntuhan tempat Amber berada.

"Shirou!! Akhirnya kamu datang." Seru Amber saaat Shirou tiba.

"Ini tempatnya?" Tanya Shirou sambil melihat pintu masuk reruntuhan kuil.

"Ini tempatnya. Salah satu dari reruntuhan kuil Four Winds." Amber menjelaskan sambil menunjuk pintu kuil. "Kuil ini sduah lama di tinggalkan. Penduduk Mondstadt juga tidak pernah lagi datang ke sini. Maka dari itu, Mungkin didalamnya sudah dipenuhi oleh kemah Hillicurl....Bahkan Stormterror sudah meninggalkan kuilnya sendiri."

"Kuil Sendiri?" Tanya Shirou dengan penasaran.

"...betul. Sebenarnya aku juga sulit untuk menerimanya, tapi Stormterro dulunya adalah salau satu dari The Four Winds yang melindungi Mondstad."

"Apa?" kata paimon terkejut. Sedangkan Shirou mencium bau dari Mana di udara.

"Tunggu. Apa kamu merasakannya?" Tanya Amber.

Shirou mengangguk.

"Angin disini... Ada sesuatu yang tidak beres... Ayo masuk dan liat, Shirou. berhati-hatilah, tempat ini dipenuhi oleh kekuatan naga." Kata Amber lau berjalan memasuki reruntuhan sedangkan Shirou dan Paimon mengikuti dari belakang.

Setelah masuk, hal yang Shirou temukan adalah pintu yang tertutup. Didekatnya terdapat sebuah mesin yang berbentuk kotak. Amber menggunakan mesin dan membuka pintu. Segera mereka berjalan melewati pintu dan menemukan ruang yang sangat besar yang didalamnya terdapat kuil.

"wah..aku bisa melihat jauh kuil." Ujar Amber sambil mengamati sekitar.

Mereka berjalan melewati beberapa lorong dan belokan, hingga sampai pada mereka melihat kemah Hilicurl didepannya.

"Baiklah. Ayo kita mulai." Ujar Amber. Menyiapkan panahnya dan menembak ke salah satu Hilicurl. Tembakan itu membakar perisai Hilicurl, membuat Hilicurl itu berteriak.

Teriakan itu membuat hilicurl yang lain menyadari adanya serangan. Kemudian terompet berbunyi dan seketika gerombolan hilicurl menghampiri kami. Shirou dengan cepat memunculkan pedang tanpa nama dan paimon menghilang entah kemana.

Amber terus menembak kearah Hilicurl yang datang. Setiap tembakan menumbangan satu hilicurl. Berbeda dengan Amber, Shirou langsung melompat ke tengah gerombolan hilicurl dan mulai menebas hilicurl terdekat.

Tebasan pertama mengenai salah satu hilicurl dan membunuhnya seketika. Shirou menyerang hilicurl di sekitarnya dengan cepat dan efisien. kanan, atas, kiri, bawah. Shirou melakukan serangan dari setiap sudut menggunakan pedang yang berada di tanganya. Setiap detik waktu yang di habiskan, 4-5 hilicurl tewas dan digantikan dengan yang baru menyerbu Shirou. Shirou terus melawan. Menyerang Hilicurl yang mencoba mengepungnya dari segala sisi. Shirou ingin meenggunakan kekuatan elemental yang baru dapatkan untuk membunuh lebih banyak hilicurl namun sebelum dia bisa menggunakan kekuatannya, Sebuah boneka terbang dan mendarat di belakang barisan hilicurl yang berada di depan Shirou.

Fate Sword ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang