4. Play boy tobat

44 6 42
                                    

Happy reading 💕

*****

Jeffery terus berjalan menyusuri lorong koridor sekolah. Hingga dia berhenti di depan sebuah kelas. Nafasnya masih terengah-engah karena terkesan seperti orang yang dikejar-kejar oleh anjing tadi. Namun, hal itu malah membuat para kau hawa terpesona dibuatnya.

"Elina ada di kelas gak?" tanya Jeffery pada seorang anak laki-laki yang berdiam diri di depan pintu kelas sambil membaca buku yang ada di tangannya.

Dia menatap ke arah Jeffery, alis tebalnya menyatu. Membuat keningnya berkerut.

"Ada di dalem," jawabnya dengan santai. Dengan ekspresi yang berubah mendingin dalam sekejap.

Tanpa bicara banyak, Jeffery menerobos masuk ke dalam kelas.

'Woah ada Kak Jeffery'

'Pasti nyari Elina tuh'

'Ah, beruntungnya Elina punya pacar kayak Kak Jeffery'

Begitulah kira-kira yang diucapkan oleh anak-anak kelas yang Jeffery masuki. Dilihatnya, Elina sedang menelungkupkan wajahnya diantara lipatan kedua tangannya. Entah tidur atau apa, sampai tidak mendengar teman-temannya yang berbicara.

Jeffery pun tanpa ragu menarik tangan Elina. Gadis itu terperanjat akankehadiran sosok Jeffery yang taklain adalah pacarnya sendiri. Kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya, membuat dia merasa sedikit linglung. Dan tidak mengerti apa yang tengah terjadi.

Jeffery membawanya ke rooftop sekolah. Pria dingin yang masih berdiam diri di depan kelas pun menatap mereka dengan tatapan yang aneh. Tak lama, datang seorang gadis cantik yang ikut duduk di sampingnya. Dia membawa sebuah kotak, lalu memberikannya pada anak laki-laki itu.

Tangan gadis itu menurunkan buku yang menutupi wajah tampannya. Lantas berkata, "bacanya nanti dilanjutin lagi ya. Perutlo juga harus di isi."

Bagai sihir, kata-kata yang terlontar dari mulut gadis itu mampu membuatnya menuruti semua yang dia perintahkan. Devano memakan sandwich yang ada di dalam kotak itu.

"Lo gak mau?" tanya Devano pada Wildzy yang hanya melihatnya makan.

"Gue baru aja selesai makan bareng kakak-kakak gue," jawab Wildzy sambil tersenyum manis.

"Biar apa kayak gitu tuh? Oh! Gue tau nih Lo pasti mau lihat kegantengan pacar lo doang kan. Gue tau kok gue ganteng," jawabnya dengan sangat percaya diri sambil melanjutkan makannya lagi.

"Dih? Gantengan juga Ab—" Devano membungkam mulut Wildzy hingga penuh dengan sandwich.

"Apwaan, mwaen swuapin ih," gerutu Wildzy sambil terus mengunyah potongan sandwich. Yang diberikan oleh Devano tadi.

"Jangan jaim. Akuin aja kalo gue juga ganteng." Rupanya Devano masih kekeuh dengan opininya. Tapi, memang Devano itu tampan.

Wildzy meraih botol minuman yang ada di sampingnya, meneguknya hingga tersisa setengahnya saja.

"Masuk! Pacaran Mulu!" tegur seseorang sembari melewati dua sejoli itu.

"Yeuh! Sirik ajalu Ren!" ujar keduanya dengan serempak.

97 hg: We Walk Together || 97 Line Kpop [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang