Part 1.

159 88 115
                                    

.
.
.
.
✧HAPPY READING✧
⋋✿ selamat membaca ✿⋌
.
.
.

Cakrawala adelard seorang pria dengan rahang tegas, Tubuh yang tinggi dan paras yang tampan. Anak dari seorang pengusaha kantor dan pemilik butik terkenal dan ternama. Anak tunggal dari pasangan bernama alderald Adiwijaya dan seira Nadira.

Cakrawala 17 tahun kelas tiga SMA
Seorang ketua geng motor terkenal hampir di seluruh Indonesia, bernama Ranegar

Sifatnya random,sangar,kejam namun sifat ini hanya ia tunjukan saat berkelahi dan bertemu musuh.
Ia terkenal di sekolah Karena ketua Geng badboy Ice dan suka bolos bolos.

Flashback

Anak kecil berpakaian merah putih dengan membawa piala dan sertifikat berlari memasuki rumah mewah.
Senyumnya terpancar, berlari ke ruang keluarga.

"Ma, Pa! " Teriak anak kecil itu.
Mata tajamnya mengedar ke seluruh sudut rumah.

"Kenapa?" Suara kedua orang tuanya dan berjalan ke luar kamar.

Papanya yang sedang mengulung lengan kemeja,dan ibunya yang membawa laptop dan tas kantor suaminya.

"Lihat, Cakra menang lomba lagi! " Seru anak kecil itu heboh.

"Oh, yaudah." Seru Ibunya, orang yang seharusnya pertama memberi pelukan dan selamat kepada anaknya yang menang lomba dengan usahanya sendiri.

"Yaudah, papa berangkat kerja lagi ya papa kayaknya pulang pagi, karna masihh banyak kerjaan di kantor." Jawaban seorang papah yang seharusnya memberi semangat agar selalu mempertahankan nilainya.

"Mama juga harus nyelesain ngejahit di butik, " ucap mamanya.

Ke duanya berjalan pergi meninggalkan anak itu berdiri sendiri.

"Jaga rumahh Bi! " teriak Mamanya yang menyuruh asisten rumah tangga itu untuk menjaga rumah.

Cakrawala, anak kecil itu hanya diam, piala dan sertifikat yang Ia acungkan perlahan menurun, dan senyum dan tawa di wajahnya memudar.
Seorang wanita paruh baya ,seorang Pembantu di rumah Cakrawala ituu mendekati Cakrawala dan berjongkok di depan Cakrawala, mengelus punggung anak kecil berumur 10 tahun itu.

"Bi, apa Cakra kurang nilai, ya?" Tanya Cakrawala matanya sudah berkaca-kaca.

"Sampai mama sama papa gak mau meluk Cakra dan bilang selamat?"  lanjut Cakra.

"Ngga gituu Den Cakra, kamu nggak kurang nilai kok, cuma mama sama papa lagi sibuk kerja buat makan Aden lagi cari uang buat bayar sekolah Den Cakra, " ujar Bibi menyemangati sambil menepuk pelan bahu Cakra.

Cakra menghampus air mata yang sudah turun ke pipi.
"Bibi bohong ... Bibi setiap hari bilang gituu, mama Papa sibuk teruss mereka gak sayang Cakraa !!! " Ujar Cakra ia membantingkan piala tersebut sampai pecah menjadi beberapa bagian.

"BIBI BOHONG! " teriak Cakra ia berlari menuruni tangga.

Bibi yang tak bisa berbuat banyak hanya terdiam, lama-lama ia kasian ke Cakrawala setiap hari orang tuanya sibuk, sampai tidak mempunyai waktu untuk anaknya untuk anaknya sendiri. Dari kecil cakrawala adalah anak yang pintar, ia mudah sekali paham mengenai suatu hal, namun sayangnya kedua orang tuanya tidak melihat kepintaran Cakra.

"DEN CAKRAAA! " Teriak Bibi.

"DEN TUNGGU BIBI! " ujar Bibi wanita paruh baya itu berlari mengejar Cakra, yang keluar dari rumah sambil menghapus air matanya.

******

Cakrawala berjalan menuju lapangan, karna biasanya teman temannya ada di sana sedang bermain bola.

CAKRAWALA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang