Part 4

87 67 24
                                    

.
.
.
.
.
.
(Happy reading)➜
°Selamat membaca°•
.
.
.

Cakrawala terbangun dari tidurnya, lembaran baru siap untuk di warnai, dan chapter baru akan segera di mulai.

Cakrawala menyipitkan matanya melihat jam kecil di dinding, sudah pukul 06.45.

Memang sudah hampir telat sebenarnya.tapi,menurut Cakra itu tidak masalah.

Cakra memasuki kamar mandi dan mandi,memakai seragam,yang tentu pasti tidak akan rapih.

"Den cakra! " Teriak Bibi dari luar kamar nya.

" Iya Bi " sahut Cakra.

"Oh, Bibi kira Aden belum bangun," ujar Bibi.

Cakra keluar dari rumah dan pergi ke sekolah.

*****

Cakra menyusuri koridor, ia berjalan santai di tengah koridor sembari tersenyum dan sedikit menutup mata.
" Woah,pagi yang indah!" ujar Cakrawala lalu terkekeh sendiri.

Dukh..

Brak..
Semua buku yang di bawa seseorang itu jatuh berserakan di lantai.

" Aduh," ucap seorang wanita,ia segera berjongkok dan merapihkan buku- bukunya.

Cakra membuka matanya.
" Lah anjir, siapa tuh. Gua nabrak orang tapi dimana orangnya anjir," ujar Cakrawala ia sedikit melongo dan celingak celinguk gak jelas.

" Lo punya mata gak si?!! " Wanita itu berdiri tepat di hadapan tubuh Cakra.

Cakra yang kaget hanya diam,memerhatikan gadi itu berkacak pinggang di hadapannya.

" Punya lah,inii mataa! " Ujar Cakra sambil menunjuk matanya sendiri.

Cewek berambut panjang dan berponi tipis itu menggeram .
"Punya mata kok gak di gunain," ujar cewek itu lalu mengambil buku nya dan pergi begitu saja.

" Ee anjir, lo kaga tau siapa gua di SMA ini hah?!! " Teriak Cakra namun di abaikan oleh gadis itu.

Cakra mengangkat bahunya acuh, dan kembali berjalan menuju kelasnya.

****

Bel istirahat berbunyi menandakan jam pelajaran pertama selesai.
Cakra dan teman temannya menuju kantin.

Kantin.

Di meja paling pojok..

" Bos katanya lu penasarannn sama murid baru," ujar Leon di balas anggukan Cakra.

Leon menunjuk ke arah Leona yang sedang berjalan menghampiri meja anak the badboy Ice.
"Tuh anaknya yang di samping Leona," ujar Leon.

Cakra membelalakkan matanya,anak baru itu adalah cewe yang ia temui tadi pagi.

Leona sekarang berdiri di samping mejanya.
"Hai," Sapan Leona.

"Hai Leona,makin cantik aja! " ujar Rey sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Pacar gua!! " Ujar Rian .

" Biasa aja donh anjir, " kesal Rey.

Leona hanya membalas dengan senyuman.
"Mau ngapain ke sini cantik, nyari pacar Lo yang burik itu ya?" tanya Denis.

"Woo, Denis ngajakin gua berantem nih," ujar Rian

Cakrawala hanya memerhatikan gerak gerik murid baru itu.
Tak beberapa lama pandangannya tertuju kepada gelang di tangan murid baru itu,gelang berbandul huruf C dan disainnya mirip dengan gelang yang ia punya,gelang persahabatan yang dibuat husus oleh Ara ,teman masa kecilnya.

"Gak kok, cuma mau ngenalin temen aku aja haha," ujar Leona terkekeh.

"Siapa tuh?" ujar Leon.
" Boleh dong gua gebet," ujar Leon lagi.

"Dih sape Lo selebgram, "ujar Denis.

"Ayo Ra, perkenalkan diri!" ujar Leona,

"Hai semua, nama gue arabella Aurora pelangi," ujar Arabella.gadis itu tersenyum manis

Cakrawala berdiri seketika.
"Ara. Lo araa, temen gua waktu kecil?" Ujar Cakra kaget.

"Siapa Lo,gua nggak kenal sama Lo, " Ujar Ara berdircih pelan.

Rey memegang tangan Cakra.
"Kenapa Lo bos, lo dah kenal cewe itu?" Tanya Rey.

" Na, mending kita pergi,ada orang aneh! " ujar Ara ia menarik tangan Leona pergi.

"Ara! " teriak Cakra.

Semuanya terlihat bingung melihat Cakra yang sebegitu nya.

"Cak, tenangin diri, emang dia siapa Lo?" tanya Arga

Cakra kembali terduduk ,matanya masih melihat ke arah pergi teman kecil nya itu.

" Dia Ara, teman gua waktu kecil. Dia tempat gua nyerahin semua masalah yang gua punya dulu, dan dulu gua baru sadar kalo gua suka sama dia. " ujar cakrawala pelan.

" Ha? maksud Lo! " Kaget Rian.

"Cinta pertama Lo bos? " tanya lion.

" Lo beneran, lo yakin dia Ara, yang waktu kecil?" tanya Arga.

Cakrawala kemudian berfikir sejenak

"Gua yakin banget, gelang yang dia pakai, nama panjang dia, semuanya sama! " Ujar Cakrawala lagi.

"Gua kangen sama dia, banyak yang pengen gua ceritain sama dia, gua udah nunggu lama buat ketemu sama dia, " ujar Cakrawala.

Rian berdehem pelan.
" Dia kan amnesia Cak, karna kecelakaan yang waktu itu menewaskan ayahnya, " ujar Rian membuat semuanya terdiam.

"Gua harus bisa balikin ingatan dia,gua harus bisa jadi tempat keluh kesah dia kaya dia waktu dulu, " ujar Cakrawala.

Lion dan yang lainnya hanya diam..

"Besok gua bakal berjuang,ntah buat ngembalikin ingatan dia, atau memperjuangkan cinta dia," ujar Cakrawala sungguh.

"Wih bos semangat" ujar lion

"Semangat!! "
"Semangat!! "

"Lu pada ngapain sii anjir," tanya Arga yang sedari tadi sibuk dengan bukunya.

" Diem," seru Rey.

Cakrawala tersenyum,mata tajamnya terus melihat ke arah Ara yang ia yakin itu Ara yang dulu.

(✧CAKRAWALA✧)

.
.
.
.
.
.

Hai semuanya gimana part-nya?kurang feel?maaf
Jangan lupa vote
                     . Koment
                     . Follow

Yuks follow biar author bisa makin semangat nulisnya..

Doain biar gak mager Terusa yaa(。◕‿◕。)➜

Love you

°Sampai jumpa di part selanjutnya°•

CAKRAWALA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang