Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masquerade
Pernahkan terbayang harus menyamar menjadi orang lain hanya demi membalaskan budi yang dirasa mengganjal? Tentu tidak, itu yang Lisa jawab jika diberi pertanyaan yang sama beberapa bulan yang lalu. Tetapi saat ini semuanya telah berubah. Delapan bulan menjadi orang lain sangat menyiksa namun harus dilakukan baginya.
Kedua mendiang orang tua Lisa yang memiliki harta berlimpah mewasiatkan agar gadis itu membalas budi kepada salah satu rekan mereka yang berjasa membantu keduanya mengamankan harta mereka untuk diwariskan kepada Lisa. Tanpa mengeluh Lisa pun mewujudkannya dengan menjadi pengawal pribadi putra tunggal rekan kedua orang tuanya.
"Leo? Jadi apakah kamu akan ikut ke pesta besok malam?" tanya tuannya kepada Lisa.
Ah tidak, kepada Leo tepatnya. Leo adalah karakter yang Lisa perankan delapan bulan belakangan. Sesosok pria yang Lisa buat latar belakangnya harus merantau ke kota ini untuk menghidupi adik-adiknya di kampung. Anehnya Seo Johnny terlalu polos mempercayai segalanya.
"Maaf tuan, tetapi saya hanya ditugaskan untuk mencari pendamping yang menemani tuan pergi ke pesta, yang pastinya seorang perempuan.." Lisa berbicara dengan wibawanya.
"... Baiklah kalau begitu." Tiba-tiba Johnny berlalu dengan raut kesalnya.
Sebetulnya Lisa juga tidak mengetahui orientasi seksual dari tuannya, karena biarpun pengalamannya dalam percintaan kurang ia tetap mengerti bahwa tuannya itu kerap kali menggodanya, atau bahkan secara terang-terangan bersikap salah tingkah.
Haruskah Lisa mencari tahu?
♂️♂️♂️
Johnny POV
Aku betul-betul tersiksa dengan perasaan ini. Aku sangat malu mendapati diriku menyukai seorang pelayan yang mengabdi kepadaku, dan dia adalah laki-laki! Sedari dahulu seorang Seo Johnny selalu dikejar banyak wanita, bahkan tiada hari bagi seorang Seo Johnny merasakan menjadi jomblo.
Tapi sekarang? Perasaan yang menurutnya menggelikan itu terus menguasainya. Wajah manis dari pelayanku selalu membuatku melayang-layang. Bahkan terkadang tanpa aku sadari, aku sering kali membayangkan bagaimana jadinya jika pelayanku yang bernama Leo itu adalah seorang wanita. Wanita dengan rambut panjangnya, dengan kaki jenjang yang dihiasi sepatu tingginya yang cantik, serta mungkin sifatnya yang menjadi wanita tangguh.
Namun itu semua hanya khayalan semata. Bagaimana pun aku membayangkan, Leo tetaplah Leo, seorang lelaki tulen yang mungkin sifat feminitasnya lebih menguasai hingga membuat wajahnya terlihat begitu imut.
Aku sungguh ingin menampar siapa saja yang lewat di depanku saat ini. Rasanya begitu menyebalkan tidak bisa memiliki Leo.
Yang lebih memalukan, tadi aku sempat bersikap kesal saat Leo mengatakan tidak ikut pergi ke pesta. Padahal aku ingin dia yang menjadi pasanganku. Leo pasti sadar akan sikapku. Lagipula siapa yang merekrut pelayan laki-laki secantik Leo!!!
