LECTURER • LISA × TAEYONG

710 93 1
                                    

© rougannu, All Right Reserved.

© rougannu, All Right Reserved

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lecturer

"Lisa, sebetulnya bagian mana yang tidak kamu mengerti dari segala macam penjelasan saya, huh?"

"Maksudnya? Bagian mana ya pak?"

"Loh, kenapa kamu tanya balik pada saya?"

"Ah! Saya tau pak. Bagian yang saya tidak mengerti adalah, kenapa sikap bapak berubah setelah saya mengakui perasaan saya ke bapak?!"

Diam. Taeyong, si dosen tampan program studi ilmu hukum di salah satu universitas terbaik ibu kota tanah air, benar-benar skak atas perkataan salah satu mahasiswinya barusan. Lisa adalah mahasiswi terbaik versinya, gadis itu tak pernah sekali pun mendapat IP di bawah 3,8, belum lagi Lisa juga aktif berorganisasi dan selalu membantunya dalam banyak hal. Tapi tidak hingga kurang lebih dua minggu belakangan.

Tidak ada yang salah dengan Lisa. Hanya saja menurut Taeyong yang cukup konservatif, tidak pantas dosen sepertinya disukai secara harfiah oleh mahasiswinya sendiri.

"Tapi Lisa, menurut saya kamu keterlaluan sampai mengorbankan nilai kuis yang saya berikan dalam tiga kali berturut-turut. Itu jelas bisa merusak track record kamu ke depannya." jelas Taeyong membela diri.

Lisa berdecak kesal, "Loh-loh-loh, memang itu tujuan saya pak. Lagipula kalau nilai saya baik-baik saja, apa bapak mau mendatangi saya seperti ini? Di kelas saja sekali pun bapak tidak pernah melirik saya lagi. Ketika saya akan bertanya, bapak pura-pura tidak melihat, lalu bapak juga selalu meminta tolong mahasiswa lain untuk membawa barang ke ruangan bapak. Jadi saya harus apa jika begitu adanya?"

Ternyata ucapan Lisa belum selesai, ia kembali melanjutkan, "Saya padahal tidak pernah loh pak meminta bapak untuk membalas perasaan saya. Waktu itu bapak sendiri kan yang menyuruh saya untuk jujur. Dan lagi kalau bapak menolak atau hanya menganggapnya angin lalu saya juga tidak keberatan. Semua yang sampaikan itu kan hak saya, selebihnya baru hak bapak."

Lihatlah mahasiswinya ini, sangat pintar membuatnya merasa kelu. Rasanya Taeyong betul-betul skakmat dibuatnya.

"Lalu mau kamu apa Lisa? Saya hanya ingin kamu memperbaiki nilaimu loh. Mana ada dosen yang memberikan kesempatan kedua seperti saya coba? Ini karena kamu adalah mahasiswi yang sebelumnya tidak pernah bertindak ceroboh seperti ini, makanya saya kasih kamu kesempatan kedua."

Dengan enggan Lisa membalas, "Saya mau bapak memperlakukan saya seperti biasanya. Tidak perlu ada kecanggungan. Bahkan kalau mau saya yang akan coba minimalisir kontak kita, asal tidak ada yang berubah pak. Baru setelah bapak menyetujui saya akan menyetujui pula memperbaiki nilai saya pak."

Taeyong sempat berpikir, lalu menyuarakan isi pikirannya, "Eh, kenapa jadi saya yang diatur ya? Padahal saya loh dosennya. Dan kamu kan yang butuh."

"Tidak. Saya tidak butuh, tanpa itu toh semua akan baik-baik saja pada akhirnya. Toh bapak yang mendatangi saya sekarang ini." Tolak Lisa mentah-mentah.

EUPHORIA •|• SERIES OF LISA'S ONESHOT PT. IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang