"ommo ommo,, Renjunie memotong rambutnya?" Kata Haechan saat mendapati Renjun yang tengah duduk didepan tv dengan rambut pendeknya.
"Hehehe iyaa"
"Akhirnya kau menuruti perintah ku" dengan seenaknya Haechan mengambil tempat dibawah kaki Renjun
"Aku tidak!
"Mwoya mwoyaaa uri renjunieeee, kau memotong rambutmuu" Jaemin yang baru saja keluar kamar langsung duduk disebelah Renjun, tanpa rasa bersalah karena sudah memotong ucapan si mungil.
"Iyaa, aku ingin mencoba gaya baru"
"Tapi itu tidak cocok denganmu" ucap Jaemin dengan senyuman jahilnya,
"Benarkan,, aku juga merasa begitu" wajah muram Renjun tentu jelas terlihat, dan itu membuat senyum diwajah Jaemin menghilang.
"Aniyo,, kau terlihat cantik, cocok untukmu" kini wajah Jaemin terlihat serius
"Benarkah? Terimakasih."
"Kau benar benar cantik" ulang Jaemin. Renjun sendiri bingung harus merespon bagaimana, biasanya jika Haechan mengatainya cantik, dia akan langsung memukuli Haechan atau setidaknya mengomel. Tapi situasi kali ini berbeda, Jaemin lah yang mengatakannya, dan lagi, pemuda itu terlihat sangat tulus saat mengatakan hal itu.
"Euung, haha, iyaa, terimakasih Jaemin" ujar Renjun canggung.
"Mwoyaa! Biasanya kau akan marah saat aku bilang kau cantik, kenapa sekarang kau tidak marah,, ini tidak adil!" Protes Haechan.
Pak
Pukulan ringan mendarat di kepala Haechan.
"Yaaakk!" Teriak Haechan, kepalanya sudah mendongak menatap si pelaku pemukulan alias Renjun.
"Apa!!" Tantang Renjun yang kini juga menatap Haechan garang.
"Kau ini apa apaan!" Haechan tiba-tiba saja menarik rambut Renjun.
"AAKKHH!!!" Renjun yang kesakitan secara refleks ikut menjambak rambut Haechan.
"Sialan! Lepaskan aku!" Teriak Haechan.
"Kau yang lepas duluan!!"
"Yaakkhhh!!!"
"Yaakkhhh!!!"
Keduanya masih tak mau melepaskan jambakan satu sama lain, bisakah kalian bayangkan? Renjun duduk di sofa menjambak rambut Haechan yang duduk dilantai, bersandar pada sofa yang Renjun duduki, sedangkan Haechan harus mendongak untuk menjambak rambut Renjun. Dan yang paling tersiksa tentu saja Jaemin. Rambutnya mungkin memang aman, tapi tidak dengan telinganya.
"Yaedeura" sela Jaemin, namun kedua temannya tidak menggubris sama sekali.
"Yaedeuraaaa,,,, Yaedeurrrrraaaaaaa!!!" Jaemin menaikkan volume suaranya, namun hasilnya tetap nihil.
"Yaedeura!! Geumanhae!! Geumanhaaaeeee!!!!!"
Renjun dan Haechan sontak melepaskan jambakan mereka guna menutup telinga masing-masing akibat teriakan Jaemin.
Jaemin bernafas lega saat kedua temannya akhirnya berhenti bertengkar.
"Akhirnya kalian berhenti juga" ucap Jaemin.
"Haechan yang memulainya" ungkap Renjun.
"Apa?! Bagaimana bisa aku?!"
"Ya memang kau!"
Akhirnya Jaemin harus pasrah karena pertengkaran yang kembali berlanjut.
"Yaak!!"
Teriakan seseorang menghentikan aksi Jambak menjambak Renjun dan Haechan. Keduanya menatap orang tersebut tanpa ada niatan untuk melepaskan jambakan pada masing-masing rambut.
"Jeno-yaaa,, syukurlah kau pulang cepat, kepalaku sakit karena mereka" keluh Jaemin. Jeno. Seseorang yang baru saja berteriak saat memasuki apartemen, menghela nafas pelan.
"Apa-apaan kalian ini?" Tanyanya
"Ada apa?" Tanya seseorang dari belakang Jeno.
"Hyung!" Haechan secara refleks langsung melepas jambakan nya pada rambut Renjun, kala melihat sosok tersebut.
"Oh? Apa yang terjadi haechan-ah? Kau terlihat berantakan" tanya orang itu.
"Gwenchana Hyung, kami hanya sedikit bercanda tadi" jawab Haechan sambil merapikan rambutnya.
"Cih" decihan kecil keluar dari bibir Jaemin dan Renjun.
Renjun sendiri bangkit dari duduknya dan mempersilahkan tamu yang datang bersama Jeno untuk duduk.
"Mark Hyuuunggg aku sangat rinduuu" ucap Haechan manja.
"Yaakk lihatlah ituu, menggelikan" ujar Jeno saat melihat tingkah manja Haechan yang kini bergelayut di lengan Mark.
"Mark?" Gumam Renjun pelan.
Jeno yang mendengarnya tersenyum kecil.
"Renjun, kenalkan, dia Mark Hyung, roomate Haechan sebelum dirimu, dan Hyung, kenalkan, ini Renjun, roomate baru Haechan" ujar Jeno.
Renjun dan Mark saling melempar senyum,
"Kau mau minum apa Hyung?" Tanya Jaemin.
"Tidak usah, aku dan Jeno tidak sengaja bertemu diluar tadi, karena aku sedang libur, jadi kuputuskan untuk mampir kemari, aku juga sudah membeli beberapa cemilan dan minuman" ujar Mark, sambil mengambil kantong yang tadi ditaruh disebelah sofa.
"Yokhsi! Mark Hyung memang yang terbaik!" Haechan mengambil alih kantong belanjaan Mark dan segera membukanya."Ngomong-ngomong dimana jisung dan chenle?"
Di sisi lain
"Kau yakin tidak mau keluar?" Tanya JiSung.
"Euum, di luar sangat berisik dan pastinya tidak senyaman dikamar" jawab Chenle seraya mengeratkan pelukannya pada tubuh JiSung yang tengah berbaring disebelahnya.
-to be continued...-
저자
Leelonjwin 💚Huaaaa udah lama banget aku ga apdet 😭
Maafkan aku yarobuunn 😭
![](https://img.wattpad.com/cover/236700655-288-k158591.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
most likely!
FanficSemua orang menyukainya Semua orang menyayanginya Dia adalah si mungil manis Huang Renjun,, most likely!! #NORENMIN!! #NOREN! #JAEMREN!!