chapter 07

1.9K 208 4
                                    

Pagi ini Renjun tidak mendapati Haechan di tempat tidurnya, kalau di ingat ingat, mungkin ini sudah yang ketiga kalinya Haechan tidak pulang setelah kedatangannya.

Perasaan bersalah mulai melingkupi hati Renjun, mungkinkah Haechan merasa tidak nyaman karena harus berbagi kamar dengannya?

Atau.. Pemuda itu tengah ada masalah?

Renjun tidak tau, dia tidak berani untuk bertanya langsung karena kondisi Haechan yang terlihat lelah saat di apartemen, sedangkan saat di kampus Haechan tidak pernah mau membahasnya.

Bertanya pada Jeno dan Jaemin juga tidak ada hasilnya. Mereka berdua sama sama tidak tau.

Renjun melihat jam di ponselnya, haah, dia bangun terlalu awal. Sekarang apa yang harus dilakukannya.

Setelah perdebatan dengan hati dan pikirannya usai, Renjun memutuskan untuk membuat sarapan.

"Jaemin?" Panggil Renjun saat mendapati sosok Jaemin tengah berdiri di sebelah meja makan.

"Oh Renjun, kebetulan sekali"

"Ada apa? Sepertinya kau sangat buru-buru"

"Benar, aku lupa kalau pagi ini aku ada jadwal pemotretan, aahh bagaimana ini, aku belum membuat sarapan untuk anak-anak" Jaemin terlihat panik, ditangannya ada setangkup roti tawar.

"Kau berangkat saja, aku yang akan membuat sarapan pagi ini, aku janji anak-anak tidak akan kelaparan" fyi, anak-anak yang dimaksud Jaemin adalah Jisung, Chenle, Jeno, Haechan dan Renjun.

"Oowww terimakasih Renjuniee" Jaemin tersenyum lebar seraya menarik lembut kedua pipi Renjun.

"Bangunkan Jeno juga, dia ada kelas jam 10, dan katakan padanya aku akan langsung ke kampus setelah pekerjaanku selesai"

"Euumm, akan kusampaikan" Jaemin bergegas keluar, di ikuti oleh Renjun.

"Aku berangkat dulu". Cup.  Sebuah kecupan Jaemin berikan dipipi Renjun, setelahnya Jaemin langsung pergi setengah berlari sambil melambai ke arah Renjun.

"Ha?. Apa itu tadi?"








Renjun tersenyum melihat japchae buatannya, sekarang tinggal menunggu teman temannya bangun dan Haechan yang belum pulang.

Ceklek

"Jeno, kau sudah bangun"

"Aaa, aku ada latihan pagi ini, tapi lupa memberi tahu Jaemin, jadi dia tidak membangunkanku"

Renjun mengangguk mengiyakan.

"Oh iya, Jaemin bilang dia akan langsung ke kampus setelah pekerjaan nya selesai"

"Ya, dia sudah mengatakannya semalam"

"Oohh"

Suasana sedikit canggung diantara keduanya,

Renjun hanya diam memperhatikan Jeno yang tengah mengemasi baju ganti dan sepatunya.

"Pertandingan basket sebentar lagi akan dimulai kan, kau pasti sangat sibuk" tanya Renjun.

"Ah, ya, begitulah"

"Aku langsung berangkat" ucap Jeno,

"Eh? Tidak sarapan dulu?"

"Tidak, aku sudah terlambat" Jeno bersiap untuk pergi, tapi diurungkan niatnya itu saat melihat raut kecewa diwajah Renjun. Matanya melirik ke meja makan yang sudah tertata.

"Kurasa,,, aku lapar, aku akan sarapan dulu"

Seperti yang Jeno duga, Renjun terlihat sumringah saat dia mengatakan akan sarapan.

most likely! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang