chapter 06

1.9K 230 16
                                    

"Haechan!!!!" Teriakan Renjun memenuhi seluruh ruangan kala dirinya melihat Haechan yang memasuki kamarnya.

"Yaissh kupingku sakit!" Keluhan Haechan tak dipedulikan. Renjun terlalu larut dalam kebahagiaan nya.

"Aahh aku benar-benar senang, kau tau, dari tadi aku terus berpikir, apakah Haechan teman sekamar ku itu kau atau bukan, dan ternyata benar benar kau!! Ya ampun,, apa kau tau seberapa senangnya aku?! Aku tidak perlu berbagi kamar dengan seseorang yang tidak aku kenal. Aku-

"Akan tidur dengan ku" sela Haechan memotong ucapan Renjun.

"Yaak!! Dasar mesum!" Renjun melempar bantalnya ke arah Haechan.

Buagh!

Tepat mengenai wajahnya.

"Kenapa melempariku!"

"Karena kau itu mesum!"

"Kau yang mesum! Yang ku maksud itu akan tidur denganku di satu kamar! Kau pikir apa!"

Renjun terdiam, merasa bersalah karena sudah berpikir buruk tentang Haechan.

"Tapi kalau kau mau tidur denganku seperti apa yang kau pikirkan juga tidak masalah, aku akan sangat setuju" Haechan tersenyum menggoda.

"Isshh aku akan pindah ke kamar sebelah saja!" Renjun sudah bersiap untuk pergi.

"Kau yakin? Dikamar sebelah lebih berbahaya, isinya singa dan serigala"

Tubuh Renjun menegang didepan pintu, perlahan kepalanya menoleh ke arah Haechan.

"Be-benarkah?"

Haechan mengangguk mantap, tapi dalam hatinya dia tertawa karena berhasil mengerjai Renjun.

Renjun kembali ke kasurnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Aku akan tidur denganmu, tapi bukan tidur yang seperti itu"

"Araseo, lagi pula aku hanya mau tidur dengan Mark Hyung saja"

"Euumm Haechan? Sepertinya,, Chenle tidak mungkin memelihara hewan liar seperti yang kau katakan" Renjun sedikit mengintip dari balik selimutnya.

"Aku tidak bilang begitu"

Renjun menyingkap selimut nya dan menatap Haechan yang tengah tertawa kecil.

"Hahahaha bagaimana bisa kau menganggap itu serius haha"

"Dasar! Kurang ajar! Brengsek! Awas kau!" Renjun melempar selimut nya ke arah Haechan, namun dengan sigap Haechan menangkap nya.

"Waahh terimakasih, selain mendapat roomate aku juga mendapat bantal dan selimut tambahan"

Wajah meledek Haechan benar benar membuat Renjun naik darah. Satu satunya yang tersisa di kasur nya adalah boneka Moomin kesayangannya.

Setelah berfikir panjang Renjun akhirnya memutuskan untuk melempar dirinya sendiri ke arah Haechan, tak lupa beberapa pukulan dia berikan.

"Aahh mianhae Renjun-ah, hentikan!!"

"Rasakan ini! Berani sekali menakutiku!!"

Pukulan demi pukulan masih Renjun berikan, tak dihiraukan nya permintaan Haechan yang memintanya berhenti, huh! siapa suruh membuatnya takut!

"Yak! Kubilang hentikan!" Dengan sekuat tenaga, Haechan membalikkan posisinya menjadi diatas Renjun.

Nafas keduanya terengah lelah. Dengan lembut Haechan membelai wajah Renjun yang kini berada dibawah kungkungannya.

most likely! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang