"Aahh,, shhh"
"Kau suka?"
"Ngghh yaa, ta tapi aahh,, tu tunggu dulu,, aahh ahhh aaahhh, te terlalu cepat,, ngghh"
"Seperti ini?" Gerakan pinggul pemuda itu perlahan melambat.
"Injun-ah kau belum menjawab ku"
Renjun, pemuda manis itu hanya bisa mendesah nikmat saat merasakan pergerakan penis sang dominan di dalamnya.
Kesal karena merasa di acuh kan, pinggul yang semula bergerak lambat itu tiba-tiba menghentak keras dan bergerak brutal.
"Aaahh ahh aaah Je jenoo pelan pelhan ahhh" Desah Renjun yang kewalahan mengimbangi gerakan pemuda bernama Jeno itu.
"Kau tadi tidak menjawab kan, sekarang rasakan" Gerakan Jeno semakin cepat dan dalam, tepat mengenai titik nikmat Renjun berkali-kali.
"Aaah aaahh aahhh Jeno,,,, aku,, akuu aahhh,, Je.. Jenoo,,, Aaahhhh"
Renjun terbangun, keringat dingin mengalir di pelipis nya, bisa dirasakan miliknya menegang dan sedikit mengeluarkan percum.
"Apa apaan ini, bagaimana bisa aku bermimpi seperti itu" Lirih Renjun, sebisa mungkin diaturnya nafasnya yang masih terengah.
"Aaahhhh kenapa juga wajahnya tidak jelas terlihat!!" Renjun menjambak rambutnya frustasi
"Ck" Dipandang nya sang junior yang masih tertutup celana.
"Ahhh ini harus kuselesaikan dulu"
~ML~
"Yareobun,,, Na Jaemin sudah kembali!!!" Teriak Jaemin dari depan kelas.
Di dalam kelas ada Jeno yang tengah tertawa melihat kelakuan sahabat nya itu, sementara Haechan bertepuk tangan heboh untuk menyemangati.
"Apakah kalian merindukan ku??" Seru Jaemin lagi yang langsung disahuti oleh para mahasiswi disekitar kelas
"Yaaa" Suara Haechan terdengar amat jelas di telinga Jaemin, membuat pemuda itu menoleh ke arah Haechan dan tersenyum lebar.
"Benarkah?"
"Eeuumm" Haechan terdiam, bingung harus menjawab seperti apa karena pada dasarnya dia hanya bercanda.
Melihat Haechan yang terlihat ragu, senyuman Jaemin perlahan hilang.
"Aahh aku memang rindu, tapi tidak sebesar itu" Kata Haechan saat menyadari perubahan raut wajah Jaemin.
"Hehehe Terima kasih Haechan-ah" Ucap Jaemin dengan senyum yang kembali mekar.
Pandangan Jaemin kembali menjelajah sekitar, tatapannya terpaku pada seorang gadis berambut pendek yang tengah berjalan ke arahnya.
Tanpa ragu gadis itu melewati kerumunan mahasiswi yang tengah berkumpul di depan kelasnya.
"Ah dia menuju ke sini" Batin Jaemin.
gadis itu hanya melirik kecil saat melewati nya, sedikit ekspresi terkejut dapat Jaemin tangkap, namun gadis itu tampak tak peduli dan tetap melanjutkan jalannya, melihat itu, sontak saja sebuah lagu lolos dari mulut Jaemin.
"Kau gadisku yang cantik,, coba lihat aku disini,," Nyanyian yang baru dimulai itu seketika lenyap saat mendapati tatapan tajam dari sang gadis dan gelak tawa dari Haechan.
"Sudah ku katakan kan Renjun, orang yang pertama kali melihatmu akan mengira kau adalah seorang perempuan, hahaha"
"Diam kau!" Ujar gadis yang dikira perempuan oleh itu, yang tak lain adalah Renjun
Renjun baru saja menduduki salah satu kursi saat Haechan mendatangi nya.
"Hey Renjun" Haechan merangkul pundak sempit Renjun.
"Laki-laki yang memanggil mu gadis tadi, dia adalah Jaemin" Kata Haechan.
"Jaemin? Bukannya dia Nana?" Renjun nampak bingung.
"Nana?" Jaemin yang entah kapan sudah berada di sebelah Haechan terlihat mengernyit mendengar nama yang didapat nya dari Renjun.
"Tidak buruk, aku suka" Sambungnya.
"Nana,,, Na Jaemin, nana,," Jaemin bergumam sendiri sambil melangkah bolak-balik.
Haechan yang melihat tingkah temannya hanya bisa menggeleng.
"Dan yang di sana itu adalah Jeno"
Deg!
"Jeno?" Renjun tentu terkejut, nama itu terdengar tidak asing baginya.
"Aaahh ahh aaah Je jenoo pelan pelhan ahhh"
"Aaah aaahh aahhh Jeno,,,, aku,, akuu aahhh,, Je.. Jenoo,,, Aaahhhh"
Renjun menggeleng, berusaha menghilangkan mimpinya semalam.
Ahh benar Jeno adalah nama lelaki di mimpi basahnya semalam.
Karena penasaran, Renjun melihat kearah yang tadi di tunjuk Haechan.
Tapi penyesalan memang selalu datang di akhir, sesaat setelah melihatnya, jantung Renjun seakan berdetak dua kali lebih cepat.
"Ti tidak mungkin dia, pa pasti aku salah orang" Lirihan Renjun mampu terdengar oleh Haechan.
"Kenapa?" Tanya Haechan.
"Jeno, dia,, yang mana?" Renjun bertanya dengan menahan rasa takutnya. Renjun tidak mau tebakannya benar.
"Ah kau ingin berkenalan dengannya? YAK Jeno! Kemarilah" Belum sempat Renjun menjawab, Haechan sudah memanggil temannya itu.
Dan sumpah Demi Tuhan! Pemuda itu mengalihkan pandangannya dari ponsel pada Renjun!
Sangat Renjun yakini bahwa wajahnya kini pasti sudah memucat, mata tajam itu, hidung mancung dan bibirnya sama persis dengan lelaki yang sering datang ke mimpi Renjun.
"Pa paman"
To be continued
저자
Leelonjwin 💚

KAMU SEDANG MEMBACA
most likely!
FanficSemua orang menyukainya Semua orang menyayanginya Dia adalah si mungil manis Huang Renjun,, most likely!! #NORENMIN!! #NOREN! #JAEMREN!!