11 부

2.9K 115 7
                                    

Sinar matahari memaksa masuk menembus gordeng kamar milik seorang gadis. Disana terlihat 2 sejoli yang masih tertidur dengan laki laki yang memeluk perempuan itu. Mereka adalah Everest dan Acha.

Perlahan Acha mulai mengerjapkan mata pertanda dia akan segera bangun. Acha menyadari ada yang mengganjal diperutnya, ternyata sebuah tangan kekar, tangan siapa ini?, dipengangnya tangan kekar itu lalu ia ingin memindahkan agar tidak menganggu Acha yang ingin duduk. Tapi bukannya terlepas tangan kekar milik Everest malah semakin memeluk Acha kencang.

Acha bingung siapa yang memeluknya seerat ini apa abangnya?tapi abangnya yang mana? Abangnya sangatlah banyak

"Morning Queen" Suara serak khas bangun tidur terdengar oleh Acha sepertinya dia agak asing dengan suara itu tapi dia pernah mendengarnya.

"Ini Abang Acha yang mana?" Tanya Acha polos memegang kuat tangan kekar Everest. Everest yang melihat tingkah lucu adiknya terseyum apa adiknya sepolos itu?

"Maafkan Abang mu ini queen" Acha mengernyit bingung. Tunggu maaf? Ini abangnya yang mana? Acha ngga tau

"Emh ini Abang siapa si Acha gak tau" Lagi lagi Acha berbicara polos membuat Everest ingin sekali menggigit adiknya ini

Everest melepaskan pelukan itu dan duduk begitupun Acha tetapi Acha masih membelakangi Everest,Acha perlahan menegok kebelakang untuk memastikan siapa yang tidur dengannya semalam

Deg

Melihat wajah Everest membuatnya takut lalu meringsut mundur, niat nya dia ingin keluar kamar tapi apalah daya gerakan Everest lebih cepat untuk mencekal dan memeluk Acha

Diusapnya rambut Acha dengan kasih sayang
Dan mengucapkan berkali kali maaf dan syukur. Maaf buat dia yang pernah menyakiti adiknya dan syukur karena Tuhan masih berbaik hati mempertemukan mereka lagi

"Maaf, jangan takut sama Abang" jujur hati Everest terasa amat sakit melihat Acha yang takut dengannya

"Maafin Abang mu ini queen hiks maafin Abang mu yang bodoh ini" entahlah mungkin jika diliat oleh para adik laknatnya yang lain dia akan ditertawakan tapi Everest tak peduli itu yang terpenting sekarang dia mendapat maaf dari queennya

Acha masih dia bergeming menatap kosong ke arah abangnya, Acha masih merasa takut sejak kejadian waktu itu. Abangnya sangat sangat lah galak dan Acha tidak suka itu

"Queen ayo jawab Abang maafin Abang sayang maaf" Everest berlutut dihadapan Acha menunduk meminta maaf di depan adiknya itu, sungguh baru kali ini seorang Everest berlutut apalagi di depan perempuan, catat perempuan.

"PRINCESS AYO BANGUN, MANDI ABIS ITU SARAPAN SEMUANYA UDAH NUNG......guin" Cesar berteriak sebelum membuka pintu kamar Acha dan alangkah terkejutnya dia abangnya? Si es? Si singa? Itu berlutut dihadapan Acha?! wow Daebak

Cesar berdiam beberapa detik dengan mulut menganga menatap tak percaya Everest

"Emh Abang tungguin Acha dulu Acha mau mandi" niat Acha pergi mandi ditunda karena tangannya di cekal oleh Everest yang menatapnya dengan mata yang berkaca kaca

"Princess kyknya Abang tungguin diluar aja nanti kalo udah princess panggil Abang aja" Ucap Cesar kikuk sebelum memutuskan tidak mengganggu perminta maafan abangnya itu bisa bisa besok dia tidak akan melihat dunia lagi

"Sayang Abang hiks mohon maafin Abang, Abang Abang hiks hiks menyesal maafin Abang" Everest menunduk sesal menyadari perbuatannya yang sangat sangat kejam, melukai adiknya,queenya.

"Acha takut sama kamu" Ucap Acha menunduk dia takut dimarahin setelah berucap seperti itu tapi tak diduga Everest malah memeluk Acha erat. "Maafkan Abang mu ini sayang Abang janji ngga akan jahatin queen lagi, Abang janji queen." Ucap Everest Acha perlahan mengurai pelukannya menatap manik mata Everest disana terlihat hanya ada ketulusan,ketulusan yang sangat mendalam.

POSSESIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang