15부

2.2K 128 16
                                    

Acara makan malam sudah selesai kini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menemani queen mereka

"Baby" panggil Jason kepada Acha yang tengah bersender di dada bidang milik Everest

"Iya dad" jawab Acha dengan kedua alis mengangkat

"Acha mau sekolah?" Tanya Jason kepada Acha

"Ga" bukan, bukan Acha yang menjawab melainkan Everest dengan suara dinginnya

"Lebih baik Acha homeschooling" lanjutnya membuat acha cemberut

"Iya dad lebih baik Acha homeschooling" Simba setuju dengan ucapan abangnya itu dia hanya tidak mau adiknya kelelahan itu saja

"Baiklah—"

"Acha mau sekolah daddy" ucap Acha dengan wajah memelas

"Acha mau punya banyak teman kayak bang Cesar" lanjutnya

"Princess, sekolah dirumah aja ya" Everest mengusap lembut rambut Acha

Acha bangkit dari senderannya lalu pergi menghampiri Moreo dan memeluk nya menangis

"Acha sayang kenapa hm?" Moreo memeluk Acha yang menangis dia tidak tega dengan adiknya itu

"Sini biar sama bang Leon" Leon mengambil alih Acha dari Moreo, Moreo mendengus tak suka dengan Adiknya itu sungguh menyebalkan sangat menyebalkan

"Woi gua baru sebentar meluk adek jangan asal ambil dong" Leon menjulurkan lidahnya pada Moreo yang terlihat kesal

"Bang gua rasa nih biarin aja Acha sekolah kan ada gua, Erlang, sama Cesar yang jagain Princess" ucap Ervin meyakinkan Everest dan Simba. Semua mengangguk setuju dengan apa yang dibilang Ervin kecuali Simba dan Everest

"Iya bang lagi pula Acha butuh kebebasan bang" Saut Erlang

"Hm ok Acha blh sekolah" setuju Everest dengan menatap adek adeknya datar

"Bang" Simba yang berniat Memperotes pun terdiam dengan Acha yang tiba tiba memeluk Everest dengan senang

"Makasih Abang udah bolehin Acha sekolah, Acha sayang Abang" Everest tersenyum haru,
"Abang juga sayang Acha"

"Oke besok Acha boleh sekolah" Mendengar ucapan sang Daddy Acha memekik kesenangan

"Tapi ingat kalo kamu ada yang gangguin bilang sama Abang" ucap Moreo memeluk Acha

"Acha janji bang" Acha membalas pelukan Moreo dengan sekali mengecup pipi abangnya

"Yaudh sekarang Acha bobo ya kan besok mau sekolah iya kan baby?" Sinta mengusap pipi Acha sayang

"Iya momyy!!"

Acha langsung berlari ke tangga untuk menuju kamarny

"ACHAA!!"

....

"Bandel" 1 kata keluar dari mulut Simba yang menatap tajam Acha

Kini kamar Acha dikerubungi Abang abangnya yang sama sama menatap tajam ke arah Acha

"Maafin Acha Abang Abang" Acha menunduk dia sangat takut apalagi sekarang tidak ada yang memihak dengannya

"Bsk g usah sekolah" Ucap Everest dingin

Acha membranikan diri mendongak ke arah abangnya, matanya berkaca kaca. Everest yang ditatap pun mengalihkan pandangannya tak kuasa menatap manik mata Acha yang kini telah mengeluarkan air mata

"Abang, Acha janji gak akan ngulangi lagi hiks"dia menangis

Ya tadi pas Acha berlari menuju kamarnya para Abang abangnya langsung nyusul menghampiri Acha, karena mereka takut Acha akan jatuh karena berlarian

Erlang yang tak kuasa melihat adiknya menangis memeluk Acha dan mengusap air matanya

"Shhutt udh jangan nangis, lain kali gak boleh lari larian ditangga ya nanti jatoh" Ucap lembut Erlang ke Acha yang ada di dekapannya

"Mau tidur sama kakak?" Acha mengangguk, Erlang langsung menggendong Acha Dan berlari kecil ke kamarnya lalu mengkunci rapat pintunya

"ERLANG SETAN" mereka semua berlari ke kamar Erlang menggedor gedor kamar Erlang kencang

"ERLANG BUKA! BUKA ATAU ABANG BAKAR KAMAR KAMU" Erlang menanggapi teriakan abangnya dengan kekehan kecil mana mungkin abangnya itu membakar kamarnya kalau di kamarnya ini terdapat adek tersayang mereka

Pagi yang cerah untuk kita semua. Seorang gadis masih begelud dengan mimpinya, wajah yang polos,pipi yang memerah membuat kesan lucu untuknya. Abangnya menatap sang gadis sambil tersenyum

"Acha sayang...bangun yuk udh siang nanti Acha terlambat ke sekolah" laki-laki itu mengelus pipi sang adik gemas, ya laki-laki itu adalah Erlang yang semalam tidur bersama Acha di kamarnya tanpa memperdulikan teriakan teriakan saudaranya dari depan pintu.

"Eungh"

"Baby wake up Acha mau sekolah kan hm?" Erlang menatap Acha sayang dan mencium pipi adiknya itu

"Kak..." Perlahan mata cantik itu terbuka dan mengerjap lucu dia bisa melihat abangnya itu sudah lengkap dengan seragam yang terpasang ditubuh abangnya itu. Erlang tersenyum "ayo mandi abis itu kita sarapan okey?" Acha mengangguk dia langsung beranjak ingin keluar dari kamar Erlang, tetapi ditahan oleh Erlang yang menyuruh Acha mandi di kamar mandi miliknya, biar dia yang menyiapkan seragam adiknya itu

Erlang menatap pintu kamar mandinya yang baru saja tertutup dan berjalan keluar kamar

Cklek

Bugh

Tubuh nya terjatuh karena terdorong, kalian mau tau siapa pelakunya? Ya pelakunya adalah Everest dan Simba

"Mana queen?" Tanya dingin Simba ke Erlang yang meringis ke sakitan

"Lagi mandi, nih gua pengen nyiapin bajunya buat sekolah" Jawab Erlang sambil memegangi bokongnya yang sakit akibat dorongan tersebut

"Kali ini selamat, bsk gk lagi" Everest berucap dingin ke Erlang membuat Erlang meneguk Slavina nya kasar

"ya—ya kan itu kemauan princess mau tidur sama gua" Lagi Everest dan Simba menatapnya tajam bagaikan pisau, Erlang tak mau berlama lama ketemu 2 es itu langsung keluar kamarnya dan menyiapkan baju untuk princess ny

Tak lama pintu kamar Erlang tertutup ada suara yang sangat mengganggu Indra pendengaran Simba dan Everest "yuhuuu my candy, Abang datang" siapa kah pemilik suara itu? Siapa lagi kalau bukan Cesar

Plak

"Aduh bang kok di geplak sih pala gua?" Cesar mengelus elus palanya yang baru saja di geplak oleh Ervin

"Berisik pagi pagi gini teriak teriak" Jawab Ervin memasuki kamar Erlang dia bisa melihat 2 Abang es nya itu berdiri di depan kamar mandi? Ngapain? Ngantri kah?

"Minggir minggir ngalangin jalan orang aja Lo" Erlang datang membawa sepasang baju sekolah milik Acha tapi dia tak sengaja mendorong Cesar hingga jatuh tapi bukannya ditolongin Erlang dan Ervin malah tertawa melihat Cesar yang terjatuh itu

"Sialan Lo bang sakit nih" Cesar mengasuh kesakitan megusap usap bokongnya

"Sialan itu apa?" Tatapan mereka kini tertuju dengan gadis yang berdiri di depan kamar mandi dengan menggunakan bathrobe rupanya Acha baru selesai mandi

"Bukan apa apa" sahut Everest cepat, menatap tajam Ke Cesar, tak hanya Everest tetapi Simba, Ervin, dan Erlang kini ikut menatap tajam menghunus kw arah Cesar yang hanya cengar cengir

"Pake baju ya cantik nih udh Abang siapin" Erlang memberikan baju yang tadi dia siapkan ke arah Acha, Acha langsung mengambilnya dan masuk ke Walk in Closet yang ada Dikamar Erlang

"Rumah sakit atau kuburan?" Ucap Everest menatap tajam Ke Cesar yang kini masih berdiri kaku di depan pintu

"Siapa pun tolong gueee" batin nya menjerit

TBC



Jangan lupa VOMEN nya, maaf update lama

Singkat dulu yaa papay

POSSESIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang