Kala Dirinya Hinggap

2# Tersesat

  Sebenarnya apa yang saat ini sedang aku rasakan

Tak ada rasa bahagia meski lagu riang tengah didengarkan

Semuanya tak berubah

Tak satu pun

Rasanya masih sama

Apakah aku masih dalam kurungan cheropibic?

Kenapa dan apa sebabnya hal itu belum juga pergi

Aku ingin tertawa Ya Allah. Aku ingin mensyukuri nikmatmu. Kenapa berakhir pada perasaan aneh yang entah dari mana asalnya. Mencurigai seseorang dengan prasangka buruk yang mungkin saja tidak pernah dilakukan atau bahkan terbesit pun tidak.

Tunggu, apakah masalahku adalah prasangka buruk ini? Yang tiba-tiba saja ada meski tanpa merasakan apa-apa.

Hal ini benar-benar membuatku menjadi orang yang aneh. Pendiam serta memusnahkan semua konsentrasi. Kemudian rasa malu itu hinggap sehingga orang yang menganggapku bisa diandalkan berubah pikiran.

Astagfirullah

Apa langkah yang harus aku lakukan? Banyak kesalahan yang aku lakukan hari ini

Memasak nasi saja tidak becus. Akibatnya orang-orang telat makan gara-gara aku yang payah ini. Mereka pasti sangat marah padaku meski tak satu pun mengucapkannya. Tapi aku percaya itu akan ada.

Bos pun sepertinya demikian. Aku memang tidak bisa diandalkan sepertinya. Iya aku payah, jadi bagaimana? Aku hidup tapi aku payah. Berbeda dengan orang-orang yang bisa bahagia dan mengatasi kehidupannya dengan langkah-langkah biasa namun maju melesat.

Berbeda dengan aku yang susah payah berjalan tak tentu arah karena tak tau ingin kemana.

Tidak bukan demikian, aku sejujurnya memiliki tujuan namun bingung saat menentukan jalan mana yang harus ditempuh.

Sudah banyak rasanya orang yang menunjukkan jalan.

Tapi entah kenapa rasanya itu seperti bukan jalan yang aku lalui semestinya.

Ya Allah, tunjukkan jalan untuk hambamu

Sesunggugnya tak ada satu makhluk pun ciptaan-Mu yang mampu membantuku selain Engkau sendiri