Smile on Your Face

538 125 12
                                    

Kurang lebih 15 menit perjalanan telah ditempuh. Kyungsoo dan Baekhyun tiba di Gedung apartemen Chanyeol. Dalam keadaan menggendong Baekhyun, Chanyeol berucap pelan pada Kyungsoo untuk memenekan tombol pada lift yang menunjukkan angka 21. Dengan sigap Kyungsoo melakukan apa yang dikatakan Chanyeol, terrmasuk saat ini dia sedang membantu Chanyeol untuk menekan password apartemen Chanyeol.

"211112" Ucap Chanyeol menyebutkan password apartemennya.

Klik

Suara pintu terbuka setelah Kyungsoo menekan angka-angka tersebut. Chanyeol langsung menggiring Kyungsoo dan Baekhyun ke kamar yang ada di lantai dua apartemennya.

Kyungsoo membuka handle pintu tersebut dan meraba saklar yang ada di sebelah kanan pintu. Ketika lampu menyala, pemandangan kamar minimalis bergaya bohemian menyapa indera penglihatannya. Mata eboni Kyungsoo menjelajah ke sekeliling. Kamar yang di dominasi warna putih, ada aksen lampu hias yang menempel pada dinding dekat selambu. Kyungsoo merasa nyaman dengan kamar ini. Dia jadi teringat kamarnya yang ada di kampung halamannya.

Chanyeol telah selesai meletakkan Baekhyun yang tertidur di atas Kasur berwarna putih. Ia merenggangkan ototnya, tak luput dari penglihatan Kyungsoo. Pemandangan itu nampak lucu di mata Kyungsoo. Apalagi ditambah saat ini Chanyeol tengah menguap. Terlihat sangat kelelahan. Apa karena menggendong Baekhyun? Apa sahabatnya itu sangat berat. Kalau iya, bagaimana dengan dirinya yang notabene sangat doyan makan.

Merasa diperhatikan, setelah puas menguap, mata belo Chanyeol teralih pada gadis mungil yang masih berdiri tak jauh dari pintu. Semburat merah muncul tak diundang di pipinya ketika melihat Kyungsoo terkikik kecil, jika tidak memperhatikan dengan benar maka tidak akan ada yang menyadari kikikan itu. Kikuk, itulah yang dirasakan Chanyeol saat ini, membuatnya menggaruk tengkuk.

"Istirahatlah disini. Kalau mau ganti baju, di lemari itu ada beberapa pakaian Noona ku,"Ucap Chanyeol sambil menunjuk lemari besar yang ada di belakang Kyungsoo. Yang diajak bicara hanya mengangguk tanda mengerti. Chanyeol mengerti kalau Kyungsoo saat ini bukan seperti Kyungsoo yang dulu. Dan dia pun tidak menuntut agar Kyungsoo menjelaskan sesuatu padanya.

"Terima kasih, Apa Wakil Direktur tidak tinggal disini?" tanya Kyungsoo pada Chanyeol.

"Dia hanya akan kesini kalau bermasalah dengan kekasihnya. Setelah selesai mabuk-mabukan dia akan menyebutkan alamat apartemenku ke sopir taksi yang mengantarnya. Dia benar-benar merepotkan saat bermasalah," ucap Chanyeol panjang lebar sambil memutar bola matanya malas jika mengingat tingkah kakak perempuannya.

Kakak Chanyeol adalah Wakil Direktur Rumah Sakit Universitas Seoul, tempat mereka bekerja. Tidak banyak yang tahu memang karena sejak kecil mereka terpisah. Noona Chanyeol bernama Park Yoora merupakan putri Tuan Park dengan istri pertamanya, sedangkan Chanyeol adalah putra Tuan Park dengan istri keduanya. Hanya orang-orang yang tumbuh bersama Chanyeol yang mengerti keadaan itu. Salah satunya adalah Kyungsoo yang sudah mengenal Chanyeol sejak SMP.

Suasana canggung kembali menjalar di antara mereka. Kyungsoo tersenyum tipis pada Chanyeol yang saat ini berada di hadapannya. Suasana hati Kyungsoo bercampur aduk. Dia sedikit merasa bersalah, gugup dan cemas karena Chanyeol mungkin saja tahu apa yang dikatakan Baekhyun pada saat meracau tadi.

"Park Chanyeol ssi," Panggil Kyungsoo pada Chanyeol. Mata besar Chanyeol teralih pada bola mata bulat Kyungsoo. Chanyeol melihat sedikit kegugupan muncul di mimik wajah Kyungsoo.

"Tolong jangan katakan pada Baekhyun tentang apa yang dia ucapkan saat mabuk tadi, dia akan sangat merasa bersalah dan malu," lanjut Kyungsoo dan dijawab anggukan dan senyum tipis oleh Chanyeol. Sebenarnya laki-laki jangkung itu sedikit menunggu. Mungkin saja Kyungsoo akan mengatakan hal yang lain, karena yang tertangkap pada mata Chanyeol. Gadis di depannya tampak ingin mengatakan sesuatu.

Please Don't... [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang