Falling For You

590 127 7
                                    

Kyungsoo tidak pernah mengira kalau orang itu akan kembali datang padanya. Kyungsoo merasa ketenangannya terusik ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya. Tentu saja dari seseorang yang tidak akan pernah kira akan muncul lagi di kehidupannya yang tenang. Choi Minho, Seseorang yang membuat masa lalunya menjadi kelabu berdiri di ruang yang sama dengannya. Ia tidak akan pernah lupa dengan gestur tubuh pria itu.

Ingin saat itu juga Kyungsoo pergi beranjak saat ia rasa Choi Minho masih tidak menyadari keberadaannya. Namun apadaya kakinya terasa kaku dan mati rasa. Perlahan tubuhnya gemetar karena ia merasa tiba-tiba udara dingin merayap. Pandangannya mengabur. Ia merasa ruangan di sekitarnya terasa hampa membuat nafasnya tercekik.

"Kyungsoo-ya," sebuah suara menyadarkan Kyungsoo. Ia merasakan sebuah tangan menarik lengannya. Tubuhnya berbalik arah ke belakang dengan satu hentakan. Kakinya yang seperti mati rasa membuat keseimbangannya tidak terjaga sehingga tubuhnya oleng dan menghantam dada bidang orang yang saat ini mendekapnya.

Keabu-abuan Kyungsoo seketika memudar. Ruang hampa yang seakan mencekatnya perlahan menghilang. Perlahan ia bisa merasakan paru-parunya mengembang terisi penuh dengan oksigen, kemudian membuangnya secara perlahan. Tercium aroma musk, aroma yang sangat familiar di higungnya. Siapa lagi pemilik parfum mewah ini selain, Park Chanyeol.

"Tidak apa-apa, semuanya baik-baik saja," bisik Chanyeol di depan telinga Kyungsoo. Tangan kanannya menepuk halus kepala Kyungsoo. Mendengar bisikan itu Kyungsoo lantas membalasnya dengan anggukan. Chanyeol dapat merasakan itu dari dadanya yang bergesekan dengan kepala Kyungsoo.

Mengingat bagaimana keadaan Kyungsoo saat ini, pandangan Chanyeol mengedar ke seluruh penjuru lobi. Dan tepat sekali, seseorang yang juga tak asing lagi baginya tengah bersitatap dengan mata besarnya. Chanyeol melayangkan tatapan tajam pada Choi Minho yang berdiri lumayan jauh darinya. Chanyeol segera menggiring tubuh Kyungsoo yang masih dalam dekapannya menjauh dari tempatnya berdiri, ketika melihat Choi Minho mulai bergerak ke arahnya. Menghindar saat ini juga, itu yang ada di kepala Chanyeol.

Si Bungsu Park menggiring tubuh mungil Kyungsoo masuk ke dalam sebuah ruangan yang sayang sekali penerangannya sangat kurang. Hanya sinar bulan yang masuk melalui jendela kecil di salah satu dinding. Chanyeol membawa Kyungsoo untuk lebih dekat pada jendela.

Kyungsoo masih terlihat shock bila dilihat dari tangannya yang gemetar. Pemandangan itu sedikit membuat Chanyeol menjadi cemas. Ia mengusap peluh yang meleleh di dahi Kyungsoo dengan kedua telapak tangannya. Kemudian ia pun teringat kalau Kyungsoo selalu minum air hangat di saat seperti ini.

"Tunggu sebentar, aku akan segera kembali," ucap Chanyeol halus. Ia mengelus kepala Kyungsoo dengan hati-hati, seakan Kyungsoo adalah sesuatu yang rapuh dan mudah pecah. Namun saat ini bisa dilihat kalau Kyungso benar-benar sedang rapuh. Tanpa menunggu jawaban Kyungsoo, Chanyeol berjalan menuju pintu. Namun naas, handle pintu tidak bisa berputar. Seperti terkunci dari luar.

Chanyeol meremas rambutnya kesal. Bagaimana bisa mereka terkunci di saat seperti ini. Ia merasa baik-baik saja, tapi tidak untuk gadis yang ia bawa ke ruangan ini. Telapak tangan lebarnya merogoh saku celananya, ia berencana meminta bantuan.

"Haisss," dia semakin emosi ketika ia tidak melihat bar sinyal pada layar ponselnya. Sebenarnya ia ingin menggedor pintu, namun ia takut kalau kalau Choi Minho ada di sekitar situ kemudian membukanya. Suatu hal yang kecil kemungkinan terjadi, namun bukan Chanyeol namanya kalau hanya memiliki satu prediksi. Dan prediksi gila itu akhirnya membawa langkahnya kembali pada Kyungsoo.

"Kyungsoo-ya, mianhae," ucap Chanyeol ketika duduk di depan Kyungsoo. Ia meraih kedua tangan Kyungsoo yang gemetaran kemudian meniupkan uap dari mulutnya. Sesekali ia berkata pada Kyungsoo kalau dia tidak sendirian, dia akan menemaninya sampai kapanpun. Chanyeol juga meminta maaf atas kenakalannya hari ini.

Please Don't... [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang