🌚Having Games

kamar mandi wanita (Yash)

mereka memulai kegiatan mereka dengan Malam yang dengan cepat membuka resleting jeans milik Dari dan menarik baju yang hanya tersisa sehelai bra.

Lalu Malam mencium bibir mungil itu sambil melepaskan kawat bra yang menutupi payudara Dari yang menyundul. Dari sendiri melorotkan celana dan dalaman pria itu dan tersuguhkan pemandangan yang beberapa kali Dari lihat.

Junior milik Malam sangat besar dan sangat menegang. Dari melanjutkan lagi dengan membuka kemeja Malam dan mengelus dada perut hingga junior yang sudah ingin di goyang.

Bersamaan dengan ciuman mereka, Malam memberi jeda lalu melihat payudara yang amat besar milik gadis itu. Dengan sigap lelaki itu mengemut pentil ranum kecoklatan milik Dari. Lalu mengesapnya dan meninggalkan tanda kemerah merahan disana.

"Saya sudah basah dari tadi pak. I-itu langsung masuk saja ya"ucap Dari setelah melepaskan ciuman itu. Ia langsung mendekat kearah penis besar itu, lalu mendudukinya.

"Apa kamu tidak apa apa?" Tanya Malam dengan memandang wajah gadis itu.

"Kita bisa henti-" lanjut Malam malah terpotong

"Nggak, maaf saya egois pak" jawab Dari dilanjutkan dengan goyangan pinggul perempuan itu maju mundur dengan ritme yang cepat.

"Ahhh.." desah malam

Mau tak mau Malam terbuai dengan goyangan pinggulnya dan mencium tangan gadis itu yang berpegangan pada pundak Malam.

"Ah.. ah.. ah..... Ahmmm.. oh..... "

Tangan Malam yang awalnya menyentuh pinggul Dari beralih meremas remas nya. Lalu mengemutnya dengan sedikit agresif. Dan itu membuat pingggul Dari bergoyang lebih cepat . Tangannya beralih ke rambut Malam mengelusnya dengan sedikit memeluk, menanamkan wajah malam di payudaranya.

"Ahmm.. hm.. nyamm ehm.."Malam menghisap puting Dari dengan kuat sekali agar gadis itu mempercepat tempo kocokannya.

"OH..OH..AH..AH..AH..AH..AH...AH..AHHH..AHH..AHHHH..AH.AH.AH..OH...OH..OH...AHHhh.. hah.. hah.. hah.."

CROTTTT

mereka mencapai klimaks. Ah bukan mereka, hanya Dari. Malam belum terpuaskan. Memutar tubuh gadis itu dan membiarkan mereka saling melihat pintu yang sama.

PLAKK

Malam menampar bokong gadis itu dan mempercepat sangat cepat dari tempo yang mereka mainkan sebelumnya.

"Ah.. punyamu berkedut kedut didalam sana.. juga hanya dan lengket, padahal kukira kamu sudah keluar. Ternyata masih bisa lagi?!" Goda pria itu dengan tersenyum miring

"Hm.. a-aahHh..ahhh..ahAHH.. AHHH..AHHH..AHHH..AHHH..AHHH.. AH..AH..AH..AH..OHh..HmH..hmh.." desah Malam

Seperti tak kalah mau hebat perempuan itu masih bisa mendesah lagi.

"Ah..ah..ah..Ah..AH..AH..AH..AH..AH..OH..OH..OH..OH..OH.AH..AH...AAAHH... punhh..nya.. bahhh..pakkkhhh.. MaNh tEphhh.. mashh sokhhh penhh.. uh..uh..uh..uh.. kedalammmhhhhh... AHHHH..AHH..AHHH..AHH..AH...AH..AH..OH..OH..OH.."

"Punhh..nya muhhh..AHH.. SEMHHH PITHHHHH aAhah.. AHH..AHHH..AHH..AH.AH..AH..OH..OH..OH.."

Tangan kekar Malam seakan sudah ahli dalam tempo secepatnya.

"Aku mau keluar"

"Saya juga mau keluar, tolong lebih cepat lagi ngocoknya pak"

Clop clop clop clop clop clop clop clop

CROOOOTTT

"AAAAHHHHHHHHH..."

"AAAAAAAAHHHHHHHHHHHH..hah..ha.."