TDG (4)

6 0 0
                                    

"kok arahnya kesini sii kak,ini kan bukan arah rumahnya Zia,"tanyanya  pada Alvin dengan heran.

"Diam aja,dan ikuti gue,gue mau bawalo ke suatu tempat"balas Alvin.

Zia pun diam,dan menikmati hembusan angin di boncengan Alvin.

Beberapa menit pun Alvin dan Zia sampai ke suatu tempat yaitu sebuah taman yg indah,tpi taman itu tak berpenghuni,pasalnya tempat itu cuman Alvin yg mengetahui,dan pertama kali dia membawa teman itupun cewek yg ada di sampingnya itu.

"Sampe..."kata Alvin.

Zia yg melihat tempat itu sangat indah di matanya.dia hanya tersenyum ke arah Alvin dan menampakkan wajah indah hitam manis dan bulu mata yg panjang muka tirus itu  yg terliaht indah di penglihatan seorang alvin prasetyo.

"Suka"tanya Alvin dan di angguki oleh Zia.

"Bagus kalo kmu suka aku juga senang."ktnya lagi.

Kedua remajah itu duduk di bangku yg ada di taman itu dan memandangi indah nya taman itu di sore hari Tampa ada topik pembicaraan,Zia yg nampak berpikir itu melihat Alvin dan orng yg di tatap cuman mengangkat alisnya sebelah Tampa bertnya kenapa dia di tatap.

"Kakak klo diam kyk gini ganteng ya"kata Zia dengan muka senyum di bibir mungilnya itu,Alvin yg melihatnya langsung mencium bibir mungil wanita itu,sedangkan yg di cium hanya membolatkan matanya dan menatap mata coklat milik Alvin.

Alvin yg sadar dengan perbuatannya langsung menghentikan ciumannya itu.dan memandang Zia dengan raut muka bersalah.

"Ma-maafin gue zi,gue refleks nggk sengaja."katnya dengan menundukkan mukanya.

"I-iya kak nggk pp,"

Kembali hening setelah kejadian itu tadi.mereka hanya memikirkan pikiran mereka masing masing seperti Zia yg memikirkan kejadian tadi itu.

Zia yg sadar dngn keheningan dia akhirnya bertnya pada Alvin kenapa dia di bawa ke tempat ini.

"Emmm...kak"

Orang yg di panggil pun menoleh dan melihat si pemanggil itu.

"Knp.?"

"Kakak ngpain bawa Zia kesini,"

"Owh iya gue lupa zi"....,Alvin menjedah omongnnya sebentar,"gue mau ngomong,tpi luu jangn marah dan pergi ya zi,"kata Alvin .

"Iya nggk kak,ngomong aja kli,"

Alvin diam sebentar dan melanjutkan ceritnya"gue suka sama lu,lu nggk mau jadi pcr gue zi??"kata lavin dengan lancar.

Zia diam memikirkan jawabannya,tapi Alvin membuka suara lebih dulu.

"Gue suka sama lu waktu di kantin gue pertama liat lu zi,lu cewek yg gue cari.sabar pintar dan baik sopan juga"kata Alvin memohon semoga dia nggk di tolak oleh Zia.

"Maaf kak tapi Zia blum bisa memberi jawaban sama kakak,dan semua yg kakak bilang itu salah Zia nggk penyabar Zia juga nggk baik kak,maaf Zia blum bisa kasi jawaban."kata Zia dan berdiri dan jalan ke depan.

"Zia takut kak,Zia blum pernah pacarn,Zia takut sma ayah dan bunda,selama hidup Zia,Zia hanya dekat dengan ayah dan Abang Zia kak,".

"Gw tau zi,gue akan tunggu jawaban lu kapan pun"

"Maaf kak,Zia nggk nolak kakak tpi Zia mau mikir dengan mantap sebelu menerima kakak,aplgi kita baru kenal beberapa hari kak"

"Iya gue akan nunggu jawabanlu zi,tpi jangn menghindar ke gw karna ini,gue tunggu jawabanlu di belakang sekolah besok.luu datang artinya lu terima,lu nggk datang artinya lu juga terima"kata lavin di ikuti kekehannya.

Three Dream Girls (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang