TDG(12)

1 0 0
                                    

Setelah berjalan lama di koridor sekolah akhirnya remaja satu ini sampai juga di tempat tujuannya yaitu atap(rofftop) sekolah.

Lama terdiam di atap dia tak menyadari jika ada seseorang yg sedang memperhatikannya.
Dia adalah cowok yg akhir akhir ini membuatnya uring uringan.

Getaran dari hadfhonenya yg berada di saku roknya,Ika langsung mengecek dan melihat si penelfon,nomor tak di kenal,Ika tak menjawabnya,

Getaran kedua dari saku roknya,membuat Ika berdecak.

"Halo,apa...maulo apa sama gw"ucap Ika setelah mengangkat telfonnya.

"Lo masih kyk dulu keras kepala yaa Quina"ucap si penelfon.

"Nama gw Ika bukan Quina,klo Lo lupa"ucap Ika lagi yg sudah kesal.

"Gw ke rofftop yaa"ucapnya di penelfon.

"Nggk usah"balas Ika.

"Gw di samping loh"kata si penelfon.

Ika yg mendengar itu langsung berbalik ke arah pintu.air matnya seketika jatuh.dia sudah berusaha menahan tapi tak bisa lagi setelah dia melihat orng itu.

"El..........."teriak Ika yg berlari dan menghamburkan badanya pada pelukan Septian alexander.

Pelukan sangat erat pada tubuh Septian dan air mata yg mengalir tampa henti membuat baju putih berlambang OSIS itu basah oleh air mata seorang Ika shaquina zesya micellah.

"G-gue kangen El,hiks..."ucapnya di sela sela pelukan itu dan tangisannya dgn Suarah kecil dan masih di dengar oleh seorang Septian.

Sudah susah paya melupakan masa lalunya itu tapi tetap saja dia tak bisa melupakan semunya,walau cowok itu sudah mempermalukannya waktu SMP dia ditolak di depan semua siswa tapi dia masih tetap sayang dan cinta pada cowok itu.

"Gue juga Quina,kangen bnget sama Lo"ucap Septian dengan senyum hangatnya buat seorang Ika shaquina zesyah micellah.

Sedangkan di sisi lain ada 3 cowok yg sedang memperhatikan kedua sejoli itu,sesak dan amarah yg di rasakan cowok itu sudah sangat parah tapi dia tetap berusaha menahannya karna dua temannya itu yg susah paya menahannya.

"Hiks...aku mohon El,jangan tinggalin aku lagi yaa"ucap Ika memohon pada Septian yg msih berpelukan.

"Aku nggk janji,Qi tapi aku usahain buat nggk tinggalin kamu"ucap Septian,seketika Ika langsung melepaskan pelukannya dan air matnya makin tak bisa di tahan,tangisan Tampa suara sangat sesak sekali.

"Apa El,kmu nggk bisa janji,kamu mau ninggalin aku lagi kan?"ucap Ika yg sudah tunduk,Septian melihat itu langsung menarik Ika ke pelukannya.

"Enggk Qi tpi aku nggk bisa janji SMA kamu"ucapnya mengelus pundak cewek itu.

Ika melepas pelukan itu ke dua kalinya hanya untuk memastikan El buat berjanji,tpi El tetap takbisa berjanji padanya.

"Kenapa El,kenapa,apa kmu masih kayak dulu nilai aku cewek pendek gemuk bodoh barbar,Iyah..?ucap Ika dengan tangisannya.

Air mata Ika makin bnyak keluar dan suara tangisannya sudah sangat berisik,Septian langsung menariknya ke pelukannya dan terus mengelus pundak cewek itu sekali dia menghapus air mata itu.

"Enggk Quina ,aku nggk pernah anggp kamu kayak gitu"Jedah sebentar"aku nolak kamu dulu karna aku harus pergi Qi,ortu aku maksa buat aku pindah sekolah"sambungnya lagi.

Air mata Ika sudah tak bnyk lagi,tangisannya pun sudah berhenti tandanya dia sudah baik²saja dengan kata kata seorang Septian.

Three Dream Girls (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang