09. Terjatuh, Bertemu

571 87 7
                                    

Pada pagi hari rombongan lan wangji melanjutkan perjalanannya. Lan liqiu selalu berada di dekat wei wuxian. Perjalanan mereka berjalan dengan lancar hingga mereka tiba di sebuah desa yg berdekatan dengan air terjun. Desa itu bernama Desa Tang yg merupakan tujuan awal dari korban para bandit itu. Setelah mengantarkan pada korban ke rumah kepala desa rombongan itu juga menginap di penginapan yg ada di desa itu.

"Lan zhan coba kau cicipi sup ayam ini ... " kata wei wuxian sambil mentodorkan sendok yg berisi sup ayam yg masih mengepul.

"Bagaimana rasanya enak kan ?" Lanjut wei wuxian. Tanpa memerhatikan telinga merah lan wangji

"Hmm..."

"Tapi sepertinya rasanya kurang pedas ya ....!" Gumamnya pelan

"Paman ... Minta bubuk cabainya ya hehe " pesan wei wuxian pada salah seorang pelayan yg lawat.

Dan setelah pelayan itu menyediakan satu mangkuk bubuk cabai wei wuxian menuangkan semuanya dan makan dengan gembira.

Para junior pada begidik ngeri dengan tingkat kepedasannya.

"Astaga... Apa perutmu tidak sakit ?!" Kata jin ling heran dia saja yg melihat merasa kepedasan.

"Tidak ... Bahkan ini masih kurang pedas .... Coba kalian mencicipinya" tawar wei wuxian santai.

Semua jenior begidik ngeri melihat mangkuk sup milik wei wuxian yg berwarna merah pekat. Serempak mereka menolak dengan berbagai alasan .

Sementara lan wangji yg diam dan makan dengan hikmat.

=============================

Pada malam hari dipohon mepel ditepi kolam tempat air terjun mengalir dengan derasnya, sesosok bayangan tengah bersandar dengan santainya jubah hitam dengan motif anggrek ungu yg membalut tubuh tegapnya memberi kesan berwibawa dan elegan padanya. Dia memandang air terjun dengan pandangan berpikir.

"aniki.." panggil suara lembut dari belakang

"hemm" sahut tampa menengok.

"bagaimana?... Apa sudah di temukan?" kata suara lembut itu lagi. Kali ini dengan nada serius.

"tentu si rubah bodoh itu menyembunyikan di tempat suci di tanah kotornya" dengan sinis pemuda itu menyahut.

"bagus... Aku juga sudah memberinya peringatan "sesosok gadis keluar dari punggung pemuda itu dia adalah lan liqiu. Pemuda itu memandang malas ke gadis itu.

" kau makin datar.. Mirip teme " katanya mata emasnya memandang lan liqiu jengkel.

" aku tidak... Hanya ku fikir... Aku mengerti perasaannya..." sahutnya dingin

"ohh.. Tapi aku fikir kau jauh lebih seperti itachi dari aku lo.." katanya 'dan serupa sasuke dulu' lanjutnya dalam hati.

"itachi adalah kamu aniki... Bukan aku..." katanya penuh penekanan

"baik... Baik... Aku lah itachi dan kau naruto.. Tapi itu tidak menghapus kenyataan kita orang yang sama" kata pemuda itu sambil mengibaskan tangannya.

" aku kembali ke tempat ayah dan ibu" katanya sebelum menghilang dari sana dengan helaian kelopak bunga lili laba laba merah.

'dia terlalu terobsesi dengan kebenaran ibu.. Aniki jiwa kami mulai memiliki perbedaan.. Apakah ini bagus atau buruk' batinnya sedih.. Pandangan nya memandang dua helaian daun yg hanyut di air terjun. Seolah mengingat kejadian yg sudah lama.

===============

Malam pembantaian yiling lauzu

Wei xiara yg masih memeluk tubuh lemas wen yuan. Matanya menatap kosong ujung gua tempatnya bersembunyi. Teriakan dan sorak sorai masih terdengar di bukit luangz hang membuat suasana tempat itu makin mencekam. Entah berapa lama dia dalam posisi itu. Perlahan tapi pasti ada gumpalan bayangan hitam yg mengelilingi mereka berdua, bayangan hitam tampak hidup itu tidak mendekati wen yuan melainkan wei xiara memasuki tubuh mungil itu dengan pelan dan pasti rasa sakit disetiap inci tubuhnya tidak membuatnya bergeming karna sakit di hatinya lebih pedih. Air matanya berubah menjadi merah darah. Bola mata emasnya menjadi merah bagai iblis yg telah bangkit. Saat gadis itu mengambang dan melepaskan wen yuan, energi gelap hidup itu makin mengelilinginya tidak membiarkan lepas dari jeratannya. Disaat rasa sakit makin mencekam tubuh dan jiwanya.

Dari arah samping terdapat guci abu yg pecah cahaya lembut berwarna biru mengelilingi wei xiara memeluknya dengan kesejukan dan kehangatan. Wei xiara kembali sadar walau sebelah matanya berwarna merah dengan temoe 3 yg berputar.

Di pandangnya gumpalan cahaya itu. Dia merasa akrab dan nyaman. Terasa seperti bagian dirinya yg dulu terpisah kembali.

Cahaya biru memadat dan membentuk sosok anak kecil berusia 3 tahun yg tengah memeluknya erat. Bila saat ini lan wangi, lan xichen dan lan qiren ada disana mereka akan bilang sosok itu seperti lan bersaudara  versi kecil dengan senyum lan xichen.

"siapa kamu?" tanya wei xiara parau tenggorokan nya sakit sepertinya dia menangis untuk waktu yg lama.

Tangan anak itu terulur menghapus air mata darah milik wei xiara. Mengelus kepalanya lembut seolah menenangkannya saat wei xiara sudah tenang dan menikmati belaian sosok itu dengan saling bersendar satu sama lain. Kini mata wei xiara kembali emas memandang tangan mereka yg saling bertautan. Dia tau bahwa sosok itu adalah jiwa atau roh yg masih tertinggal didunia.

"xier, jangan menyimpan dendam.. Walau ibu tidak ada bukankah kamu masih memiliki ayah" kata lembut anak lelaki itu.

"siapa kamu?" katanya tajam anak itu, tersinggung dengan bocah yg sok akrab.

"aku" sambil menunjuk diri sendiri di sertai kekehan hangat.

"aku kembaranmu, kakakmu" lanjutnya sambil tersenyum hangat.

Mata wei xiara melebar penuh kejutan. Dirinya langsung memandang guci abu di pojokan di atas batu yg terdapat dupa dan persembahan. Guci itu sudah tidak utuh lagi, tutupnya hancur dan terdapat retakan yg menjalar di tulisan 'WEI XUEYU'.

"aniki" bisik lembut wei xiara.

"hemm" sahut lembut sosok itu.

"ibu sudah tidak ada... Mereka membantai kita... Apa salah kita nii... Aku hanya... Hanya ingin di kehidupan ini merasakan kehangatan keluarga... Apa keinginanku sangat susah di kabulkan nii... Hiks kenapa kami sama mengambil mereka lagi nii Hiks..." racau wei xiara memeluk kembarannya erat, air mata mengalir dengan derasnya.

" naru imotou ku yg cantik... Di mana semangat juangmu yg dulu.. Di mana ke optimisan mu tentang masa depan.. Di mana sosok anak ceria yg tidak akan menyerah untuk mengejar adikku sasuke... Yg membuatku sadar akan kesalahanku..." tuturnya lembut sosok itu wei xueyu atau uchiha itachi yg terlahir sebagai kembaran naruto. Jiwanya telah sadar saat kandungan wei wuxian berusia 3 bulan.

Dia yg menjaga ibu dan saudarinya dari kandungan. Dia yg mengorbankan diri untuk ibu dan adiknya. Dia tidak pernah menyesal akan kematian nya menggantikan wei wuxian dulu kalau tidak mereka bertiga akan mati bersama.

Dia juga tidak marah dengan sang ayah yg terlalu terikat dengan peraturan klan. Dia memahaminya karna dia juga dari klan uchiha dan memiliki tekanan penerus yg menuntut kesempurnaan nya.

Dia juga tau cara kerja politik karna dia dulu juga terantai oleh belenggu politik. Dia hanya menyayangkan keadaan keluarganya yg menjadi bidak bidak politik.

Dipermainkan sedemikian rupa hingga akhirnya hancur tampa sisa. Dia hanya jiwa janin yg telah lama mati tidak dapat banyak membantu keluarganya. Dia hanya sisa serpihan jiwa yg bisa hilang dari dunia ini kapan saja.

Dia hanya memeluk adiknya erat... Berharap dapat meringankan beban di hati adiknya..

Bersambung....
============

Selamat menikmati... Maaf karna lama sekali UP x...
Hehe dulu sempat sakit lama dan laptopku rusak jadi data disana hilang tampa sisa...

Jadi maaf ya semua x...

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang