11.

820 93 28
                                    


.
.

Di bawah langit malam berbintang seorang gadis tengah berjalan perlahan di sebuah penginapan. Langkah kakinya tak terdengar menyusuri lorong - lorong sunyi karna para penghuni tengah pergi ke alam mimpi.

Langkah kaki lan xiara berhenti didepan kamar wangxian. Dibukanya pintu kamar itu tampa mengetuk terlebih dahulu karna dia tau penghuni kamar ini tengah tertidur.

Saat dia sampai di tempat tidur. Dia melihat dua orang pria tengah tidur saling berhadapan dengan jarak 1 meter menyisakan ruang kosong di tengah.

Sebuah senyum tersungging di bibir merahnya. Saat melihat pemandangan yg tersuguh didepannya.

Perlahan lan xiara melepas alas kakinya dan jubah luarnya, dia melangkah secara perlahan. Berbaring diantara lan wangji dan wei wuxian. Saat ini dia tidak memakai cadar wajah cantiknya tengah berseri- seri tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. 13 tahun bukanlah waktu yg sebentar juga untuknya, bahkan bila dia pernah mengalami kesepian tampa keluarga bukan berarti di kehidupan ini dia ingin mengalami hal yang sama.

Sebut dia egois tapi tidak ada manusia didunia ini yg tidak egois. Jadi bila dia sedikit egois dengan memaksa sang ibu untuk kembali ke sisinya dia tidak merasa salah bahkan bila banyak nyawa yg telah melayang di tangannya dia tidak merasa berdosa karna dia memastikan yg dia leyapkan adalah sampah tak berguna.

Seulas senyum lembut tersungging di wajah cantiknya. Mata emasnya melirik wei wuxian yg tengah tidur secara berantakan dan lan wangji yg tidur terlalu formal. Dan lan xiara sebagai pihak tengah merasakan kehangatan keluarga yang telah lama dia nantikan.

=========++++++++

Hal pertama yg dilihat lan wangji saat bangun tidur adalah wajah tidur wei wuxian dan lan xiara. Lan wangji duduk di ranjang sambil memperhatikan sepasang ibu dan anak yg tengah tertidur dengan saling berpelukan.

Bohong bila lan wangji tidak merasa senang akan kelengkapan keluarganya. Perasaan hangat di hati ini memenuhi relung dadanya, membuat semua beban di hatinya menghilang.

Sedari kecil lan xiara selalu bersikap dewasa tidak pernah menangis atau merengek. Tapi dia tau bahwa sang buah hati sama sakitnya dengannya. Sakit akan kehilangan sosok berharga dalam hidupnya. Mungkin lan xiara lebih sakit darinya, karna tidak hanya kehilangan sosok sang ibu dia juga kehilangan seluruh keluarganya di bukit luanzhang.

Hanya lan yuan yg tersisa dari bukit luanzhang, kakak angkatnya itu menyayangi lan xiara namun lan shizui terlalu mematuhi peraturan klan mirip sepertinya dulu. Pernah dia memergoki anak itu melaporkan temannya sendiri ke pamannya karna melakukan pelanggaran - - - - lan jingyi pernah menyontek saat ujian yg diberikan lan qiren dan lan shizui langsung melaporkan nya pada lan qiren. Yang membuat lan jingyi marah besar pada nya karna tidak setia kawan.

Lan xiara yg selalu keluar masuk perpustakaan bahkan dia sering menginap disana saat di tanya hanya jawaban _belajar yang di dapat darinya.

Dari dulu dia tau bahwa putrinya itu tidak serajin dan setaat yg terlihat. Dia tidak buta untuk tahu bahwa anak - anaknya sering di bully dan di kucilkan oleh orang orang klan. Bahkan bila ada aturan klan yg mengekang tapi masih banyak anggotanya yg melanggar secara diam diam. Apa lagi tempat putrinya terpisah dari tempatnya.

Kalau saja saat itu lan xiara tidak memohon lan xichen untuk merawatnya dan lan xichen yg ingin menjaganya secara pribadi mungkin anaknya akan lebih mendapat perlakuan kurang baik dari tempat kediaman para wanita. Dia pernah memergoki sang anak yg membalas orang orang yg menbullynya tampa ketahuan.

Hey... Anaknya itu bahkan mengusir calon calon ibu tiri yg telah di siapkan oleh ketua sekte untuknya dengan alasan agar anak anaknya mendapat kasih sayang dari sosok ibu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang