2. Labirin Kenyataan!

1K 115 21
                                    

Keduanya setiap weekend pergi ke tempat kerja Kuroko, namun Kuroko melarang mereka tinggal atau bermalam di tempatnya karena pada dasarnya mereka tak memiliki hubungan darah,

saat siang tiba keluarga Nijimura pergi dari Seirin Bakery, sedang Seiji dan Seiya membantu Kuroko kerja sampai malam tiba dan toko pun di tutup,

"Oi gaki, kalian akan tidur di mana malam ini?

Rumah Kuroko?" ucap Kagami bertanya sembari mendekati Seiji dan Seiya yang tengah berganti pakaian.

"Yamette kudasai, hmp" ucap Seiji kesal karena terus menerus di anggap anak kecil.

"Sudah berapa lama kita mulai membantu di sini, tapi Kagami-jisan selalu memanggil kami, gaki-" ucap Seiya sama kesalnya,

"Gomen gomen, Seiji, Seiya. Kalau kalian mau pesan hotel, lebih baik simpan uang itu untuk jajan kalian.

hari ini dan besok kalian bisa tinggal di rumahku kalau kalian mau" ucap Kagami, Kuroko tak bisa membawa mereka ke rumahnya karena kedua anaknya ini tipe alpha dominan dan tak memiliki hubungan darah sama sekali dengan Kuroko.

Sedang Kagami juga tipe alpha meski bukan alpha dominan.

"Kagami-kun?" ucap Kuroko tak sengaja mendengar pembicaraan Kagami dengan kedua anak anaknya,

"Ayah?" keduanya terkejut,

"iie, kami akan menginap di ho-" ucap Seiji, tak ingin merepotkan teman ayahnya lebih dari ini, mengijinkan mereka berdua untuk membantu di restoran ini saja sudah sangat merepotkan.

"Kagami-kun onegaitashimasu. Tolong jaga anak anakku di tempatmu 2 hari kedepan" ucap Kuroko sopan.

"Bakka, tak perlu kau bilang juga akan aku lakukan" ucap Kagami mengelus rambut Kuroko.

"Yamette kudasai, Kagami-kun" ucap Kuroko kesal rambutnya yang sudah di setting jadi berantakan.

"Hmp??" Seiji dan Seiya yang melihat itu sedikit merasa aneh.

.

.

.

Malamnya Kagami, Seiji dan Seiya tiba di apartemen Kagami.

"Kalian pergilah mandi, tentu kalian membawa baju ganti bukan?" ucap Kagami hendak memeriksa bahan makanan apakah cukup untuk 3 orang.

"Hai, Oji-san" ucap Seiji dan Seiya.

"Oiya kau bisa menggunakan kamar tamu, jalan lurus dari sini lalu di ujung belok ke kiri disana kamar kalian cukup untuk dua orang" ucap Kagami,

"Oji-san tinggal sendirian tetapi tinggal di apartemen yang luas seperti ini, pasti banyak pacarnya~

Hmp" ucap Seiji seolah meledek,

"Temee~

aku terlalu sibuk dengan restoranku, untuk bisa main main dengan para wanita.

jadi jangan banyak berkhayal, dan mandilah.

Aku akan menyiapkan makan malam" ucap Kagami memukul mukul kepala kedua remaja itu.

"Ita ita itai!

gimana kalau kepala kami bolong?" ucap Seiya kesakitan,

"Apa yang kau katakan Seiya, kepala itu gak semudah itu bolong" ucap Kagami serius.

"Hmp, kami tahu!" ucap Seiji sebenarnya apa yang di katakan Seiya hanya ungkapan kiasan tetapi Kagami menganggapnya seirus.

"Oiya, jangan lupa menghubungi oto-san kalian-" ucap Kagami,

"Tidak perlu, karena dia terlalu sibuk dengan istri barunya.

Dia takkan ada waktu untuk kita" ucap Seiya berjalan duluan.

"Gomen Jisan, kalau membahas Oto-san, Seiya akan seperti itu" ucap Seiji.

"iie, daijoubu. makan malam akan siap jam-"

"kami akan membantu menyiapkannya setelah mandi" ucap Seiji.

"Hai hai"

.

.

.

20 menit kemudian, Seiji dan Seiya selesai mandi dan membantu kagami di dapur, sekarang giliran Kagami yang mandi.

Pas makan malam mereka bertiga berbincang bincang kecil.

"Kagami-san apa kau tertarik dengan ayah kami, kau harus bilang pada kami" ucap Seiji,

"Untuk sekarang aku hanya menganggap Kuroko sebagai karyawanku saja, tapi mengapa aku harus memberi tahu kalian" ucap Kagami tampak santai,

"Hmp, karena dia adalah ayah kami" ucap Seiya.

"tapi kalian bukan anak kandung Kuroko bukan?

Lalu kenapa aku harus memberi tahu hubungan pribadiku pada orang yang bahkan tak memiliki hubungan darah dengan Kuroko?" ucap Kagami layaknya orang dewasa.

JLEPPP!!

". . ." mereka tak bisa mengatakan apapun karena apa yang di katakan adalah benar adanya.

"Bakka!" ucap Kagami mengusap rambut kedua remaja itu, bersamaan.

"Kalau aku mulai menyukai Kuroko, kalian adalah orang pertama yang aku kasih tahu,

gomen ii sugita (ucapanku keterlaluan)" ucap Kagami.

"Iie, kagami-san tidak mengatakan hal yang salah" ucap Seiya,

"Kami memang tak memiliki hubungan darah dengan ayah karena itu, dia tak ingin kami berada di rumahnya" ucap Seiji,

"Bakka~

Dia itu seorang Omega dan kalian alpha.

walaupun begitu Kuroko tetap milik Akashi Seijuuro, walaupun sudah bercerai.

Bila terjadi sesuatu pada Kuroko, dan penyebabnya kalian.

Anggaplah ini untuk kebaikan kalian dan Kuroko" ucap Kagami,

"hmp, tak kusangka Kagami-san secerdas ini" ucap Seiji,

"Oi!

kau benar benar anak Kuroko! (ceplas ceplosnya)

kalian bisa tinggal di sini setiap weekend, saat mengunjungi Kuroko" ucap Kagami.

"Wakarimashita, arigatou.

Kagami-san" ucap Seiya.

Setelah makan mereka berbincang sebentar lalu pergi ke kamar masing masing untuk tidur.
.

.

.
Besoknya, pukul 6 pagi terdengar suara berisik dari dapur, lalu Kagami ke kamar Seiji dan Seiya untuk membangunkan mereka,

"Seiji, Seiya ayo bangu-?

A-apa apaan tubuh kalian itu?" ucap Kagami terkejut melihat perut dan pungung mereka penuh biru dan keunguan, luka lebam akibat pukulan.

"Kagami-san?" ucap Seiya terkejut yang habis mandi begitupun Seiji, yang sedang perpakaian.

"To-tolong jangan beritahu ayah" ucap Seiya tampak sangat takut bila Kagami melaporkan kalau Seiji dan Seiya mengalami luka seperti ini.

"Huft! Siapa yang melakukan ini? Lalu aku takkan mengatakannya,

apa kalian berbuat masalah di sekolah?

atau di rumah?" ucap Kagami mengusap rambut keduanya.

"rumah" ucap keduanya mengatakan dengan suara pelan, malu kalau yang melakukan ini adalah oto-san mereka sendiri, Akashi Seijuuro.

"Wakattta aku takkan mengatakannya pada Kuroko, tapi kalian harus minum obat penghilang rasa sakit dan pakai salep untuk menghilangkan memarnya.

sebentar aku ambil dulu"

TBC

Cruel TemptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang