Part 8🐰

20 3 0
                                    

Happy Reading



Mulaiii🐰

Zara sudah sangat emosi dengan sikap Bara. Hari yang mulai gelap membuat mereka memutuskan untuk mencari lagi besok. Zara juga sedang tak ingin berbicara sepatah kata pun dengan Zayn. Zara mengajak kedua temannya untuk menginap juga sekalian mencari kabar Jihan lewat ponsel mereka.

Saat sampai ketiganya di rumah Zara, mereka dikejutkan dengan Jihan yang duduk termenung di ruang tamu rumah Zara bersama Gavino yang terlihat bingung.

"Jihan!"

Jihan menoleh menatap sahabat-sahabatnya. Ia tersenyum.

"Lo kemana aja sih? Gue sama yang lain nyariin, Han"

"Sorry, gue ngerepotin kalian lagi"

"Engga, Han. Nggak ada yang nama nya ngerepotin. Lo itu sahabat kita dan wajar kita nyariin kalo lo tiba-tiba pergi" ucap Azura menatap Jihan sendu.

"...Ma-maaf.....Maaf gue pergi gitu aja..."

"Ra, Drey, kalian bawa Jihan ke kamar gue aja dulu" sahut Zara.

"Ayo, Han" ajak Azura lalu meninggalkan Zara dan Gavino.

Setelah melihat ketiga temannya masuk ke dalam rumah, Zara menghampiri Gavino dan duduk di bangku kosong yang ada di samping abangnya. "Gimana ceritanya bang, Jihan bisa disini?" tanya Zara.

"Abang gatau, orang tadi abang aja lagi main PS tiba-tiba dia masuk terus nangis-nangis. Abang bingung yauda abang kasih minum eh nambah kenceng nangisnya. Mau abang tenangin tapi gapaham"

"Masalah Bara lagi. Pusing deh gue kalo Jihan nangis gara-gara Bara" ujar Zara.

"Bener-bener tu bocah. Hadehhhh ikutan pusing gue. Udah lo temenin Jihan sana. Abang mau ke Bara dulu"

"Iya bang"

Zara menaiki tangga menuju kamarnya meninggalkan Vano.

***

"Jihan, yang sabar ya. Bara emang sengklek otaknya. Jadi ya gitu deh" ucap Azura menenangkan sahabatnya.

"Maaf ya, gue main pergi aja" ucap Jihan membuat ketiga sahabatnya tersenyum.

"Kita ngerti, Han." ucap Zara.
"Lagian cowo lo gimana si yang bener. Kalo kasar, kasar banget, kalo manja ditinggal sedetik aja ngerengek" lanjutnya.

"Dia emang gitu. Seharusnya gue ga pergi aja karna udah biasa sama sifat nya. Tapi gatau kenapa tadi gue kesel banget."

"Udah, mending kita tidur" ajak Audrey yang sedari tadi menahan ngantuk.

Mereka langsung mencuci muka dan mengganti bajunya dengan piyama milik Zara, lalu segera tidur.

***

Zayn menatap ponselnya dan tertera chat dari Zara yang mengatakan bahwa Jihan sudah bersamanya. Dengan cepat ia memberi tahu Bara dan kedua sahabatnya.

"Jihan udah ketemu" ucap Zayn dingin sambil menatap Bara tajam.
"Lo udah kesekian kalinya kaya begini. Jangan keterlaluan jadi cowo, Bar." sarkas Zayn membuat Jo dan Rian diam saat melihat tatapan Zayn.

"Gue minta maaf. Gu-gue mau ketemu Jihan" ucap Bara dan segera bangkit.

Zayn menarik lengan Bara membuat lelaki itu terduduk kembali.

"Ini udah malam. Biarin dia istirahat. Besok kita kesana dan mending sekarang kita ke apartement gue aja karna itu yang paling deket dari sini" Rian membuka suara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang