Part 6🐰

19 3 0
                                    

Happy reading



Mulaiii🐰

"Yaampun Zay! Dari mana aja sih kamu? Aura sama Bunda nungguin kamu dari tadi loh" omel Mawar--Bunda Zayn saat ia baru sampai.

"Maaf, Bun. Tadi pas udah mau pulang, Zayn ngeliat temen perempuan Zayn di sekolah jalan sendirian, Bun. Jadi Zayn anterin kerumah nya. Pas Zayn mau pulang, Mama sama abangnya ngajak Zayn ngobrol sama kasih minum. Gaenak kalo nolak, Bun. Maaf udah buat nunggu" lirih Zayn tanpa menatap bundanya.

Ia takut hehe.

"Gak papa. Mending kamu mandi abis itu ke kamar Aura. Takutnya dia masih nugguin kamu" ucap Mawar.

"Oke bun. Zayn ke atas ya bun" pamit Zayn lalu mencium kedua pipi bundanya dan beranjak menuju kamarnya untuk membersihkan badan.
"GOODNIGHT BUNDA YANG CANTIK!!" teriak Zayn yang langsung lari sebelum kena semprot.

"JANGAN TERIAK, ZAY! PAPA UDAH TIDUR ITU LOH!" balas bundanya yang ikut teriak.

ceklek

"Ada apa, Bun?" tanya seorang pria paruh baya tapi tampan dengan muka bantal.

"Pah, kenapa bangun?" tanya Bunda Zayn.

"Kamu teriak-teriak sih. Udah ayo tidur. Udah setengah 12." ucapnya lalu menggandeng tangan istrinya dan beriringan menuju kamarnya.

***

"Bang?" panggil seorang gadis kepada abangnya yang sedang bermain game dikomputer nya.

"Hm"

"Ih abaang"

"Hmm"

Gadis itu kesal lalu mendekatkan kepalanya ke arah kuping abang nya dan...

"ABANG!"

"Astagfirullah Zara! Jangan teriak dikuping gue napa!"

"Makanya kalau orang manggil itu dijawab. Jawab yang bener" ketus Zara.

"Iyaudah iya, mau ngomong apa?" tanya Vano lembut.

"Mama sama Papa mana?"

"Mereka pergi pas lo masih tidur." ucap Vano.
"Kenapa emang?" lanjutnya.

"Papa janji beliin martabak padahal" jawabnya lesu.

"Yauda sama abang aja. Papa sama Mama kalo pergi berdua bisa lama" ucap Gavino membuat mata Zara berbinar.

"Beneran?" tanya Zara antusias.

Gavino terkekeh, "Iya bawel. Sana ganti baju." ucap Gavino yang dibalas anggukan dari Zara. Zara bangkit dan berlari menuju kamarnya.

Gavino mematikan komputernya lalu mengganti celana boxernya dengan celana jeans panjang.

10 menit, Gavino sudah berganti baju. Tapi Zara tak kunjung keluar. Gavino pun mengetuk pintu kamar Zara dan masuk setelah Zara menjawab.

"Yaampun, Zar! Kamar apa kapal pecah sih?" pekik Gavino saat masuk ke kamar adiknya. Pasalnya, kamar adiknya benar-benar berantakan. Baju berserakan dimana-mana. Sling bag pun ada yang di lantai, dikasur, didekat pintu. Entah apa yang gadis itu lakukan. Respon pertanyaan abangnya pun hanya cengiran tak berdosa.

"Udah ayo biar gak kesiangan" ucap Gavino lalu menarik tangan Zara yang padahal sedang memakai Lip Balm nya.

"Abang sabar! Zara lagi make ini juga ih"

"Cepet, cantik"

"Udah ayo"

Mereka pun turun kebawah menuju bagasi mobil. Diperjalanan wajah sang abang sudah kesal karna mereka sudah menemukan 2 tukang martabak tapi Zara tak mau dengan alasan 'Bukan itu yang Zara mau. Itu kurang enak'.

ZAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang