Chapter 6

3.3K 229 24
                                    

"Aku ingin keluar juga."

Mendengar ucapan Izuku barusan, entah mengapa batang Katsuki makin keras dibuatnya. Izuku bisa merasakan ujung penis Katsuki menyundul lubangnya yang masih terbalut kain. Sungguh sensasi yang membuat kesabaran kedua calon hero ini memuncak.

"Fuck. Oke, lepas dulu baju lo." tak perlu diperintah lebih lanjut, Izuku langsung melepaskan kaos beserta celana pendek motif All Might miliknya. Melempar keduanya sembarangan hingga menyisakan dirinya dalam balutan brief abu-abu. 

Katsuki dapat melihat jelas ujung batang Izuku yang menyembul keluar dari celana dalam pemuda mungil itu. Katsuki pun juga melepas kaos hitamnya.

"Aah, Kacchan ja-jangan." suara Izuku parau saat Katsuki memainkan ujung penis yang lebih kecil dari miliknya itu. Ia mengusap sedikit cairan putih yang mulai keluar dari celah penis Izuku.

"Kenapa jangan? Katanya lo mau keluar juga, hmm?" tanya Katsuki pada Izuku yang mengerang keenakan.

"Iya ta-tapi.." Izuku memotong kalimatnya sendiri. Ia malu jika harus mengatakannya langsung pada Katsuki.

"Tapi apa?" Katsuki menampakkan senyum tipis. Seolah ia tahu apa yang hendak dikatakan Izuku. Bukan seolah rupanya. Karena ia memang tahu.

"Tapi a-aku maunya dimasuki K-kacchan.." volume suara Izuku pelan sampai membuat Katsuki hampir tak mendengarnya. Hampir. Lagi pula siapa yang tahan pada permintaan Izuku barusan? Tentu saja bukan Bakugou Katsuki orangnya.

Dengan cepat Katsuki menangkup kedua bokong Izuku. Meremas lalu melebarkannya berulang kali. Perangainya itu membuat Izuku melingkarkan kedua tangannya pada leher Katsuki. Menyandarkan kepalanya pada pundak Katsuki seraya merasakan dirinya dimainkan oleh dua tangan kekar tersebut.

Katsuki melepaskan kedua tangannya sejenak. Ia membuka laci paling atas di meja nakasnya dan meraih apa yang ia cari. Sebuah botol pelumas yang isinya hanya sisa setengah ia buka dengan satu tangan. Katsuki menuangkan cairan pelumas pada jemari tangan kanannya lalu menurunkan celana dalam Izuku. Ia membasahi permukaan lubang Izuku secara menyeluruh lalu perlahan memasukkan telunjuknya dalam lubang tersebut.

"Hhmph- ahh." desah Izuku saat telunjuk Katsuki bergerak maju mundur. Mencari titik nafsu Izuku di dalam sana. Tak lama setelah itu dua jemari lainnya ikut masuk bersamaan. Melebarkan tempat yang nantinya menjadi muara bagi burung Katsuki.

"AH KA-Kacchan.." Katsuki menyeringai saat mendengar suara Izuku yang melengking keenakan.

"Hoo~ di sini rupanya." pergerakan jemari yang tadinya pelan berubah menjadi cepat. Ketiga jemari Katsuki itu menyodok titik tersebut terus menerus.

"Ka-kacchan, lagiih." Izuku menguatkan cengkeramannya pada leher Katsuki. Mendorong bokongnya agar bertemu sodokan jemari Katsuki. Saat dirinya hendak klimaks, Katsuki mengeluarkan jemarinya dari lubang Izuku.

Lubang Izuku terbuka dan tertutup saat merasakan dirinya kosong. Tak lama setelah itu benda yang jauh lebih besar dari jemari Katsuki menyundul pintu masuk analnya. Penis Katsuki masuk dengan lamban, terapit oleh dinding lubang Izuku yang masih sempit walau sudah ia mainkan tadi.

"Ehmm, Kacchan be-besar sekali.." kata Izuku saat bagian bawah tubuhnya dikoyakkan oleh pedang Katsuki. Pasalnya ukuran Katsuki sekarang sudah berbeda ketimbang dulu saat mereka pertama kali bercinta.

"Masih setengah yang masuk, Deku." Katsuki bisa saja langsung menyodok Izuku hingga burungnya tenggelam sepenuhnya dalam balutan pemuda manis itu. Tapi ia tak tega. Baru setengah dari panjangnya saja sudah membuat Izuku meringis (entah karena nikmat atau sakit). Bagaimana jika semuanya berhasil ia masukkan?

Mantan Kacchan - A Bakudeku StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang