"Kwcchwan makhanwy cepetwan." kata Izuku sambil mengunyah cheese burgernya.
"Oi, kalau mau ngomong tuh ditelan dulu. Belepotan kan lo." Katsuki pun mengelap pipi serta mulut Izuku dengan tisu. Dengan kasar ia usap area yang belepot saos tanpa mempedulikan suara protes dari pemuda mungil di depannya.
Jika kalian bertanya mengapa mereka malah makan bersama seperti ini, itu karena ulah Katsuki. Pemuda pirang itu tahu jika Izuku belum makan siang. Maka dari itu mereka sekarang ada di sebuah tempat makan fast food sebelum film All Might tayang. Katsuki ini sebenarnya peduli. Ya tapi kau tahu sendirilah bagaimana perangai yang ia tunjukkan. Jauh dari kata peduli. Dasar tsundere.
"Tapi nanti kita telat nonton, Kacchan." rengek Izuku saat Katsuki usai membersihkan pipinya.
"Tapi kan masih sejam lagi, Zuku." mendengar balasan Katsuki itu, pipi Izuku langsung memerah dibuatnya. Kedua bola matanya membulat karena kaget. Bagaimana bisa ia bersikap tenang jika Katsuki menggunakan panggilan itu?
Zuku, sebuah panggilan sayang yang diberikan Katsuki saat mereka berpacaran dulu.
"Po-pokoknya aku mau datang awal. A-aku ke bioskopnya duluan aj-aja. Kacchan nanti nyusul." Izuku pun langsung beranjak dari kursinya dan menuju bioskop yang berada di lantai tiga mall itu. Setengah cheese burger miliknya pun ia serahkan pada Katsuki dengan cepat. Saking buru-burunya, Izuku hampir saja kepentok tembok. Hampir.
Katsuki yang melihat gelagat mantannya itu hanya bisa membatin dalam diam dan tersenyum picik sambil menatap sisa burger Izuku yang ada di tangannya.
*Heeh~ masih lucu juga lo. Pengen gue makan lagi, dasar Deku* entah makanan apa yang Katsuki maksud. Burger sisa milik Izuku kah? atau Izuku itu sendiri?
***
Akhirnya mereka pun berada di dalam teater bioskop. Izuku yang sangat bersemangat pun tak bisa menahan antusiasmenya sebagai seorang otaku dan fans nomor 1 All Might. Iya, fans nomor 1. Buktinya bisa kau lihat sendiri saat menengok ke kamar pemuda imut ini.
Selang 30 menit kemudian, film itu telah berada di bagian tengahnya. Katsuki yang duduk di sebelah kanan Izuku hanya bisa menghela nafas. Kenapa? Karena Izuku tak memperhatikan Katsuki sekalipun.
Sebenarnya Katsuki juga suka dengan film ini, tapi dia kan lebih mengharapkan hal lain saat memasuki ruang bioskop bersama mantannya. Apalagi jika ruang bioskopnya sepi penonton. Total hanya ada 7 penonton termasuk dirinya dan Izuku. Dan penonton lain itu duduk di bagian tengah dan depan. Sedangkan kedua tokoh utama cerita ini duduk di bangku paling atas. Paling pojok kiri pula posisinya.
Setan memang saat Katsuki menyeret Izuku duduk di tempat sempurna itu dengan alasan, "penontonnya sepi, duduk sana aja yang lebih kelihatan jelas" yang berkedok "duduk sana aja biar gue bisa main bareng lo".
Kedok busuk dari Katsuki itu pun bermulai saat Izuku sedang fokus-fokusnya memperhatikan alur cerita film tersebut. Tangan kiri Katsuki mengusap paha kanan Izuku yang terekspos karena celana pendek yang ia kenakan. Izuku yang sedang khusyuk menganalisis gaya bertarung All Might pun masih tak sadar akan permainan tangan Katsuki. Tentu saja hal ini membuat Katsuki makin geram.
Tak hanya sebatas mengusap paha Izuku lagi, tangan kirinya juga mulai meremas paha gempal nan mulus tersebut. Jemarinya memasuki celah antara celana pendek dan kulit Izuku. Menaikkan celana pendek Izuku hingga ketat dibuatnya saat mencapai pantat yang menjadi sumber mimpi basah Katsuki.
"Ka-kacchan ngapain?" bisik Izuku saat tangan kiri Katsuki menyusup ke dalam celana dalam Izuku dan memainkan pantatnya.
"Megang pantat lo." kata Katsuki dengan nada santai seolah apa yang ia katakan merupakan hal yang lazim.
"Bukannya gi-gitu. Kita masih di bioskop, Kacchan." tangan Izuku menahan jemari Katsuki menyusup lebih jauh.
"Berarti kalau ngga di bioskop, boleh?" ucap Katsuki sambil menunjukkan seringaian piciknya. Izuku yang mendengar itu pun hanya bisa diam dan menunduk. Kedua pipinya yang memerah membuat Katsuki ingin memakannya. Ia pun menggigit pipi kiri Izuku.
"Kacchan kenapa gigit pipiku sih?!" teriak Izuku dengan nada berbisik.
"Abisnya lo ngga jawab pertanyaan gue. Boleh ngga?" kata Katsuki setelah melepaskan gigitannya.
"Boleh.." balas Izuku dengan nada pelan. Ia malu jika ditanya langsung begini.
"Apa? Keras dikit dong ngomongnya." Duh. Tatapan jahil Katsuki itu membuat Izuku lemas. Bagaimana ya cara mendeskripsikannya? Intinya tatapan itu mampu membuatmu melakukan apa saja yang ia minta. Apa saja.
"Boleh."
"Gitu kan enak dengernya. Nanti pulangnya mampir ke suatu tempat dulu ya." Katsuki tersenyum usai mengatakan agenda mereka selepas film tersebut selesai.
Ia mencium pelipis Izuku sambil menggumamkan sesuatu yang sulit Izuku percaya.
"Gue masih sayang lo."
"Deku? Eh kok malah nangis? Sorry, gue kira lo juga masih suka sama gue makanya gue confess. Udah ya jangan nangis, yang tadi lupain aja gapapa." ucap Katsuki sambil memeluk dan mengusap-usap rambut lembut Izuku.
"Bu-bukan, hiks. Aku seneng. Kacchannn-" rengekan Izuku semakin menjadi-jadi. Untung saja ia menenggelamkan wajahnya di pundak Katsuki. Kalau tidak, pasti mereka sudah diamuki penonton lain.
"Sshh udah-udah. Kenapa kok seneng?"
"So-soalnya a-aku juga masih sayang Kacchan, hiccup."
Katsuki memegang kedua pipi Izuku untuk menghadapnya. Mantan mungilnya itu sungguh merah parasnya. Matanya tampak lebih lebar akibat banyaknya tangis yang ia keluarkan. Gemas.
"Berarti lo mau balikan sama gue?" tanya Katsuki sambil menyisir poni hijau Izuku.
"Mauu." suara Izuku meninggi. Bibirnya yang sedikit manyun dikecup singkat oleh Katsuki sebagai tanda terima kasih karena mau menerima kembali dirinya yang brengsek. Oh, what a blessing.
***
"Kacchan, sebenernya kita mau kemana?"
Usai menyaksikan film, pria mungil itu diajak jalan oleh kekasihnya. Jalan dalam artian berjalan. Sebenarnya sih Izuku tak masalah jika mereka kencan tanpa naik kendaraan. Tapi jika jalannya cukup jauh begini, ya dia juga capek kalau destinasi mereka tak kunjung sampai.
Parahnya lagi, semakin mereka berjalan semakin sempit pula jalan yang mereka lalui. Ini Izuku tak akan dibunuh oleh Katsuki kan? Masa iya nanti terdapat berita dengan judul 'Mantan ngajak balikan? Bisa saja ia ingin membunuhmu.'
"Bentar lagi sampe." jawab Katsuki singkat.
Walaupun Izuku was-was, ia juga senang. Mengapa? Karena dari tadi tangan Katsuki betah menggandengnya menelusuri gang-gang kecil yang sepi. Tak lama kemudian Katsuki menghentikan langkahnya setelah melewati belokan yang entah keberapa.
"Udah sampe."
"Yeayy akhirnya nyampe, ini kita dimana Kacchan?"
"Tuh, baca sendiri tulisannya." Katsuki menganggukkan kepalanya ke arah gedung gelap yang ada di sebelah kiri Izuku.
[ Love Hotel ]
Begitulah tulisan yang terpampang di depan mata Izuku. Baru saja balikan, pacarnya ini malah mengajaknya ke tempat yang tak senonoh. Memerahlah muka Izuku. Ini kali pertama mereka pergi ke tempat seperti itu.
"Ayo masuk."
haiihaii, sorry banget baru update huhuu (╥﹏╥). chapter ini emang agak sedikit ya soalnya chapter selanjutnya bakal jd yg terakhir alias end heheh (18+). ooiyaa kalian jg bisa cek twt aku yah @/ ka_punagi. di sana aku jg bikin au bkdk yg ringan2. thank you❤(っ^▿^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Kacchan - A Bakudeku Story
Fanfic"Pernah pas SMP. Deku kenal orangnya." Hanya karena perkataan Bakugou Katsuki barusan, Midoriya Izuku dihantui oleh teman-temannya yang menuntut jawaban. Mereka hanya ingin tahu siapakah cewek malang yang pernah jadi pacar Bakugou Katsuki.