8³-503

71 15 13
                                    


𝓡 𝓱 𝓪 𝓹 𝓼 𝓸 𝓭 𝔂
ʙᴀɢɪᴀɴ ᴘᴇʀᴛᴀᴍ


YOONGI menekan tuts piano di hadapannya sambil menatapku, "akanku buat sebuah lagu untukmu, Anna."

Aku tersenyum, "aku akan menunggunya, Yoon."

Dia lalu menekannya secara asal. Nampaknya, baginya menekan setiap tuts piano itu bisa mendatangkan ide-ide ke kepalanya. Dia lalu menoleh ke arahku yang duduk di sampingnya, "Anna, boleh rekam ini?"

Aku mengangguk dan mengambil ponselku untuk merekam nada yang tercipta seiring jari kokohnya menari-nari di atas papan piano, "taruh saja di situ. Agar kita bisa ikut terekam."

Aku kembali mengangguk, dan menaruh ponselku di hadapan kami. Di mana biasanya buku penuntun biasa di letakan. Dia kembali menekan-nekan tuts pianonya. Senyumnya tercipta, sepertinya sebuah ide cemerlang telah hadir di dalam kepalanya, "bagus tidak kedengarannya?"

"Bagus, Yoon. Kamu selalu pintar memainkannya." pujiku.

Ia menampakan gummy smile-nya, "jangan memujiku seperti itu, Anna." dia memegang pipiku, "lucu sekali." dia mencubit pipiku.

"Hei, kau harus bertanggungjawab, Yoon." aku mengusap pipiku.

"Iya, nantiku cium biar enggak sakit."

Aku langsung mengambil ponselku dan berhenti merekam, "ihh, dasar!"

Dia tertawa, "tidak, tidak, Anna. Mana berani aku menciummu? Adanya sudah kena ocehan."

"Jangan berani-beraninya, sebelum kamu menjadi suamiku."

"Berarti kalau sudah jadi suami? Boleh?" pertanyaan menyebalkan macam ini?

"Sekali lagi kamu berbicara seperti itu, aku akan menganggumu saat kau tidur." ancamku.

"Memangnya berani?"

"Yoongi!"

Hai, namaku Ahn Senna. Sekarang aku kelas 12 di salah satu SMA di kota ini. Aku tinggal di kota kecil, yang tak sebesar Seoul, tapi juga tidak terlalu kecil. Semua fasilitas tersedia di kota ini, mall, tempat gym, taman hiburan, taman kota, taman baca, danau, pasar malam, bahkan memiliki beberapa universitas, dan salah satunya terkenal dan keren. Tidak berbeda jauh dengan kota-kota besar. Kotanya cukup nyaman dan asrih.

Iya, ini Daegu.

Daegu terletak pada permukaan bumi yang cekung. Itu juga mengapa Daegu dikelilingi gunung dan pengunungan. Menyebabkan kota ini akan lebih dingin jika musim dingin, dan akan lebih hangat jika musim panas.

Aku melihatnya mengambil sebungkus rokok dari saku bajunya, "Yoongi, merokok itu bisa membahayakan nyawamu. Ia beracun."

"Aku kuat, Anna. Tidak masalah." jawabnya justru menyelipkan rokok ke bibirnya.

Aku mengambil korek api dari tangannya. Hanya cara ini agar ia tidak jadi merokok. Paling tidak di depanku. Aku memasukannya ke dalam saku celana.

Ia menatapku karena telah mengambil korek apinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[𝗠𝗬𝗚] RhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang