Harapan yang kau beri

43 4 0
                                    

POV MIKHA

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi untuk pulang ke rumahku, aku benar-benar emosi dengan sikap orang yang sok berkuasa. Aku tidak seperti orang lain yang dapat ditindas.

Setelah sampai dirumah, aku langsung merebahkan diriku di kasur , aku hanya membuka bajuku saja, aku langsung meraih smartphone ku dan melihat kegemparan disekolah. Hingga akun gosip di Instagram membicarakan tentang queen SMAS GARUDA Anak Donatur terbesar di lawan oleh siswa yang hanya memiliki beasiswa. Untung saja namaku disamarkan, aku tidak ingin papi dan mami kecewa padaku.

Ini murni bukan kesalahan ku, tapi kesalahan kak Ranna yang sangat memaksa memiliki kak Bar. Aku benar-benar ingin mengamuk, rasanya aku di anggap barang murahan saja.

Tiba-tiba pesan singkat masuk lewat WhatsApp .

Kak Bar

"Maafin aku Mik, ngga bisa belain kamu pas diamuk sama Ranna, aku takut karena jika aku melawan orang tuaku yang menjadi sasarannya,"

Sungguh ini benar-benar kejam, bukankah manusia memiliki hak untuk memilih pilihannya sendiri.

Aku merasa negeriku sudah tidak aman dengan kelakuan para orang tajir melintir yang merendahkan orang lain.

Bahkan andai ada kesempatan untuk berbuat yang tidak diperbolehkan, aku ingin bisa punya kekuatan untuk menjadikan tumbal para orang kaya yang semena-mena terus aku mengambil semua hartanya dan memberikannya para kaum yang selalu mereka rendahkan.

Seketika bell rumahku berbunyi, bersamaan dengan pesan yang masuk yang menjelaskan bahwa Mami dan Papi tidak pulang dikarekan mami harus melakukan tugas di Sumarta nanti malam dan akan kembali 5 hari kedepan. Sendiran dirumah? Oh sudah terbiasa sejak masih kecil. Ini kubiasakan karena aku mengerti bahwa orang tuaku harus sibuk dengan abdinya kepada negaraku yang sangat kucintai ini, namun sayangnya aku tidak akan mengabdi Seperti orang tuaku, namun aku akan mengabdi sebagai pengharum nama negeriku di kanca internasional.

Aku langsung keluar membuka pintu siapa tau penting, dan ternyata aku tidak menyangka sama sekali.

Benar saja, dia adalah kak Barqi. Entah dari mana dia bisa mengetahui rumahku.

" Halo,"ucapnya kepadaku,

"Hi," jawabab yang keluar dari mulutku.

"Hi my future!,"jawabku dalam hati,

"Aku minta maaf,"ucapnya sembari memberikan kotak makanan kecil dan sebotol susu untukku.

"Silahkan duduk kak,"ucapku mempersilahkannya duduk di kursi teras. Karena aku tidak berani memasukkan lelaki kedalam rumah bila aku hanya sendirian saja, aku tidak ingin menghilangkan kepercayaan orang tuaku terhadap ku.

"Kak Bar bisa tau rumahku dari mana yah?,"tanyaku,

"Aku mengikuti mu sejak tadi,"jawab Kak Bar,

"Seriously?,"

"Yaps,"jawabnya,

Hatiku langsung gemetar, ingin rasanya aku melompat dari atas genteng rumah ku ini.

"Kalau mau baper jangan di tahan, karena aku datang kesini emang bawa perasaan untuk melabuhkan ke hati kamu,"gombal kak Bar.

"Hmm ohyah, terus dari sudut mana aku bisa percaya bahwa apakah itu kiasan atau seriusan?,"

"It' is seriously,"jawab kak Bar,

"Aku minta maaf mika, andai orang tuaku tidak di kekang mungkin saja aku bisa melawan nya," ucap Kak Bar,

"No problem,"jawabku,

"Aku sangat membenci dia Mikha, aku muak dengan semua yang dia lakukan, aku benci Ranna Mikha aku benci dia,"kak Bar histeris,

Me , Basketball And Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang