Perfect Kak Bar!

86 7 0
                                    

Dengan langkah yang gontai, dan mata yang mirip panda aku harus datang ke sekolah hari ini, tentu saja aku harus menyelesaikan beberapa tugasnya yang tertinggal karena aku harus mengikuti PORDA.

"Astaga Mikaa!! Lo kenape mata Lo kayak gitu,,"tegur Sandra sahabatku disekolah.

"Positif thinking aje Dra, dia kan jadi juara di Porda tuh, pasti dia capek banget,"ujar Sintiya.

Aku langsung menghempaskan tubuhku dikursi dan langsung saja aku menidurkan kepalaku di meja.

Tadi malam aku tidak tidur sama sekali, jangan tanya kenapa. Karena aku maraton Drakor tadi malam, dikarenakan tidak ada yang chat sama sekali, dan aku takut sendirian dirumah. Terpaksa aku harus bertatap tatapan dengan para suami-suami koreaku.

Mohon, jangan hujat ataupun menghina suami koreaku, kalau tidak aku akan lempar kalian bola basket sampai keluar darah dari hidung kalian, seperti waktu aku pertandingan basket saat SMP, aku melakukan cutting dan tiba-tiba bola itu mengenai hidungku, langsung saja darah bercucuran keluar dan sampai sekarang hidungku bengkok.

Aku melaksanakan tidur menidur dikelas hingga gebrakan meja membuatku tersadar.

"Sekolah itu buat belajar bukan buat tidur,"bentak seseorang yang suaranya familiar. Yah, benar saja itu adalah Ibu Lauren guru Fisika ku.

Aku langsung saja bangun dan membenarkan posisiku,

"Maaf Bu saya kurang enak badan,"lesku,

"Seperti nya kamu tidak pucat sama sekali, ibu benci sama anak yang pembohong, sekarang kamu keluar! Jangan ikut pelajaran ibu sampai Minggu depan!,"

"Tapi, Bu"

"KELUAR...!!!!,"bentak ibu Lauren seperti gajah yang mengamuk.

dengan berat hati ,aku langsung keluar. Aku benar-benar emosi hari ini. Benarkan aku tidak enak badan karena mengantuk berlebihan, kenapa si guru besar itu tidak mengerti sama sekali.

Karena ingin melanjutkan tidur, aku langsung ke lapangan basket sekolah. Yah,, disana ada sebuah tempat duduk untuk penonton, aku bisa tidur disana.

Lapangan basket sekolah ku memang tertutup, biasanya ditempati untuk berduaan dengan pacar. Tapi kini sepi, tidak ada orang sama sekali.

Wajahku langsung berseri, aku langsung saja masuk disana.

Aku mengambil posisi yang terbaik, hingga... Aku benar-benar sudah merasa nyaman. Senyaman ketika melihat dan dekat dengan kak Bar. Akhirnya tanpa basa basi,

Akupun tertidur pulas disana.

°°°°°°°°°°°°°°°🏀🏀🏀🏀🏀°°°°°°°°°°°°°°

"Tumben Lo mau kesekolah SMA lo?,"

"Pengen aja,"jawab seseorang yang tinggi besar itu kepada saudara kembarnya.

"Bacod lu Ra,"jawab Barqi kepada saudara kembarnya itu.

"Yaelaa, pasti ada tujuan kan?,"ucap Bara lagi.

"Cod bacod,"jawab Barqi ia langsung pergi menggunakan motor Trailnya.

Sesampainya di Sekolah SMA nya, Barqi hendak menuju ke tempat yang membuat ia tidak pernah melupakan sekolah itu.

Yah, lapangan basket yang sangat besar disana.

"Beb gue dateng,"ujar Ranna kepada kacungnya saat melihat Barqi yang memarkirkan motornya.

Yah, Ranna adalah anak orang kaya. Pengusaha terkenal di Jakarta. Semua yang diinginkan Caline tidak boleh dibantah sama sekali, apapun yang dia inginkan selalu ia dapatkan kecuali satu, yah, dia tidak pernah mendapatkan hati seorang Barqi. Ia juga memiliki Gang, dan tidak ada sama sekali yang berani Melawan Gang itu. Ia memiliki dua teman, eh lebih tepatnya di sebut kacung sih

Me , Basketball And Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang