Me , Basketball And Love You

Bisa kuat kok

Hari-hari kini di jalani Mikha,minimnya komunikasi dengan Barqi membuatnya kadang tidak bisa menahan rindunya.

"Ini baru 6 bulan, sisa 3 tahun 6 bulan lagi, kak Bar baru selesai dan nikah sama Mikha. Semangat Mikha ayok, tunggu pacar sayang,"ucap Mikha menyemangati dirinya sendiri.

Bahkan ketika Mikha latihan dan malas , dirinya hanya menjadikan Barqi sebagai motto penyemangatnya untuk mengikuti asian games.

Mikha bahkan selalu menyimpan fotonya dengan Barqi di belakang Case hpnya.

"Yang lolos masuk asian games dari provinsi kita cuma Mikha, kak Chelsea ngga jadi soalnya tinggi badannya kurang ,"ucap Eva,

"Alhamdulillah yah, nggak jadi tuh gue sama orang Songong itu,"ucap Mikha,

"Tapi, lo sendirian dong mik? Nanti lo sekamar sama siapa dong?,"tanya Eva,

"Sendirian sabi kali yah, biar ngehayalin pacar gue kalau malem ngga ada yang ganggu,"ucap Mikha,

Mikha langsung disentil menggunakan Cone oleh Eva ,

"Sirik yah tsay?,"ucap Mikha meledek Eva yang sudah jomblo terlalu lama

"Nggak akan tsay, keep halal,"ucap Eva sok suci padahal dirinya sendiri adalah pawang buaya.

Setelah selesai latihan Mikha langsung menuju ke rumahnya, sesuai janjinya dengan Barqi dirinya harus selalu menjaga kesehatan dan menjaga diri tentunya.

Mikha makan dengan makanan yang sehat, sehingga tubuhnya menjadi lebih berisi dan rutin minum vitamin agar tidak drop.

"Gue berusaha jaga diri buat kamu kak,"ucap Mikha sembari memegang foto Barqi.

Bahagia Mikha sederhana, melihat sesuatu tentang Barqi sudah membuatnya tenang.

Hingga dirinya tertidur sambil memeluk foto Barqi.

Lily dan Rahman sudah pulang dari kantor. Mereka mencari keberadaan putrinya yang biasanya pukul 10 malam masih didepan televisi menonton drama Korea, kini mereka tidak menemukan sang putri tercinta.

Akhirnya Lily memutuskan untuk mencari keberadaan Mikha di kamar .

Saat membuka pintu, hati Lily merasa tenang karena Mikha tidur dengan lelap sambil memeluk sesuatu.

Lily mendekat kemudian melihat bingkai seukuran 10r di peluk oleh puterinya. Disana adalah foto puterinya dengan kekasihnya.

"Cinta kamu sungguh besar sayang kepada pria itu, semoga saja kamu memetik buah yang manis sayang. Mami selalu merestui tiap langkah kamu,"batin Lili, kemudian mencium kening sang puteri tercinta.

"Pih, puteri kita sudah dewasa,"ucap Lily kepada Sang suami.

"Apakah sudah saatnya memberikan adik untuknya?,"tanya Rahman,

Lily kemudian mengangguk.

***

Di Medan pendidikan,

Magelang penuh dengan cerita untuk Barqi. Disana ia benar-benar di tempa. Terlebih dia tidak se spesial orang lain yang punya orang dalam. Dia nampak biasa.

Namun ketika masuk ke pembelajaran di dalam ruangan. Barqi menjadi lord. Bahkan Barqi menguasai berbagai macam ilmu kimia , fisika, dan elektronika sehingga dirinya menyandang gelar sebagai Taruna terbaik seangkatannya.

Tidak ada yang mengetahui bahwa Barqi adalah anak seorang pemilik maskapai penerbangan. Bahkan mereka mengira Barqi hanyalah anak karyawan biasa. Karena Barqi tidak sombong dan cara berpakaiannya sederhana juga. Barqi bahkan bisa makan apa saja .