°°°°°°°°°°°°°°° 🏀🏀🏀🏀°°°°°°°°°°°°°°°
Hari ini adalah hari Dilaksanakannya Porda. Aku belum bermain kali ini Tim Putra Dari kota ku lah yang bermain. Aku melihat semuanya. Hanya satu yang tidak pernah kulihat sebelumnya.iya dia, dia lelaki yang tingginya -+180cm dengan badan yang lumayan berisi berkulit agak kecoklatan aku tak tau siapa namanya. Dia akhirnya masuk kedalam lapangan memperlihatkan skillnya dalam bermain. Akhirnya dia membelakangi ku dan aku membaca nama nya di punggung nya F.Qiqi 27. Nomor punggung yang sama denganku. Entah kenapa saat aku pertama bermain basket aku menggunakan nomor punggung 27 padahal nomor punggung itu bukan apapun terkait denganku. Bukan tanggal lahirku ataupun tanggal apaku. Hari ini tanggal 27. Seperti nomor punggung ku semoga saja di porda kali ini aku mendapatkan juara dan membanggakan semuanya.
Kembali ke Laki laki tinggi besar itu. Aku memperhatikannya begitu lekat. Cara bermainnya sangatlah bagus terlebih aku mendengar seniorku berkata.
"Ihh qiqi keren deh".
Aku langsung saja menelan ludahku. Ternyata hampir semua senior putri disini bahkan teman satu angkatanku fans dengan pria bernama qiqi itu. Bahkan akupun fans dengannya entah bagaimana bisa aku bisa fans kepada seseorang melebihi fans ku kepada Michael Jordan pemaian basket NBA.
Setelah permainan selesai. Dia pergi ke bangku penonton.dan yang membuat jantungku hampir copot adalah saat dia duduk di sebelahku dengan coolnya meminum air Aqua yang diberikan coach.
Aku hanya bisa tertunduk saja, aku sudah blushing dan berkeringat dingin dari tadi. Jantungku sudah lari seratus kilo meter per jam. Bahkan tak sengaja mata kami bertemu. Aku menatap sesaat lalu menunduk kembali karena aku sebenarnya sangatlah malu. Dari dekat itu aku melihat ketampanan yang sesungguhnya. Walaupun sebenarnya masih banyak senior lain yang lebih putih bahkan lebih ganteng daripada dia. Tetapi baru kali ini aku fans dengan salah satu senior.
Aku masih saja stay dengan posisiku yah, duduk dengan tertunduk sambil memainkan kuku ku nya pendek dan tanpa suara apapun selebihnya seniorku dan teman ku sudah berbicara panjang lebar mengenai pertandingan tadi.
Aku masih terus diposisiku , hingga
"Kenapa kayak gitu Mulu? Kamu sakit?".Hah, dia memulai pembicaraan denganku. Aku mulai blushing. Aku kaku dan malu ingin menjawab.
"Hey , aku tanya kok malah bengong".
Aku yang masih saja diam , dan akhirnya aku menjawab.
"Hmm tidak kak".
Ucapku yang sangat singkat.
Yang lebih mempercepat detak jantungku ketika dia memeriksa ku dengan menempelkan tangan nya di jidatku. Hal itu membuatku tambah blushing hingga aku berkeringat dingin.
"Aneh".
Ucapnya.
Aku langsung pergi dari sana, karena bisa bisa jantungku akan copot bila terus berada disana.
Kini giliran team ku lah yang bermain. Yaitu tim putri.
Aku langsung disuruh bermain pertama oleh coach. Aku merasa agak risih karena ada senior yang lebih tua. Aku merasa tidak enak.
"Coach biar kakak salsya saja dulu. Aku jadi cadangan saja"
"Tidak bisa Mikha, kamu harus duluan". Coach memaksaku
"Nggak papa kok Mikha kamu aja duluan". Aku menjadi lega setelah kak salsya berucap seperti itu.
Aku bermain di posisiku. Yah posisi 5. Aku adalah pemain yang paling tinggi di tim basket putri ini.
Aku menampilkan yang terbaik dalam permainan. Lawanku sangat berat jadi aku harus pintar pintar aku tidak boleh di kalah waktu semenit saja dengan lawan bisa bisa kita kalah. Sudah quarter ke 3 namun aku belum saja di gantikan. Sementara kak salsya bermain di posisi ke 4 karena coach tidak ingin menggantikan ku.
Perbedaan point' yang cukup tipis. 45-42. Sekali three point saja lawan bisa mengalahkan kami.
Aku kemudian tidak punya cara lain. Aku bermain taktir fastbreak versiku dengan Fera seorang playmaker sekaligus sahabatku.
Taktik bermain yang awalnya gagal karena center lawan lebih gemuk daripada aku.
Akhirnya aku mencoba dan terus mencoba aku mengerahkan seluruh kekuatanku untuk melakukan bumping. Hingga waktu habis dan aku berhasil memasukkan 4 bola dengan taktik itu.
Sementara defense ku belum bisa dirubuhkan oleh lawan saat kuarter ke 4. Aku tau semuanya adalah shooter hebat jadi aku menyuruh teman teman ku untuk merapati dan bermain 50 50 agar lawan susah melakukan three point. Akhirnya waktu ofense habis dan giliran team ku lagi yang menyerang. Aku langsung mendapat bola dan temanku bernama Eva seorang small forward langsung berlari untuk melakukan fast break. Aku langsung melempar dan Eva bisa melakukan shoot dengan mudahnya karena dia menang waktu satu detik dengan lawan.
Diakhir pertandingan.
Menit ke 7. Aku sudah diganti karena aku tidak kuat lagi. Skor juga sudah sangat jauh tapi aku masih harus mengumpulkan tenaga karena waktu satu detik bisa mengubah keadaan. Aku hanya bisa mensuport teman temanku dengan duduk bersandar di bangku cadangan. Aku berharap semua bisa baik baik saja. Semuanya kuserahkan kepada teman temanku.
Akhirnya mereka memberikan yang terbaik. Namun di menit ke 9 aku kembali di suruh masuk oleh coach. Karena aku harus bisa mencetak point' di menit menit terakhir. Karena tadi ring di bobol 1 under ring dari lawan. Namun tadi temanku juga sudah melakukan three point.
Aku berusaha semaksimal mungkin. Namun defense lawan terlalu kuat. Aku sudah untuk menerobos masuk. Akhirnya aku diberikan bola lagi dan berdoa semoga three point ku kali ini masuk dan aku bisa mencetak point'. Namun nihil bola nyaris masuk namun keluar kembali akhh..
Namun wasit sudah meniupkan peluit panjang tanda akhir permainan. Kota ku memang dengan selisih point' 65-51 aku menang 14 point'.
Kami merasakan bangga dengan hasil yang didapat team putra juga tadi menang ini sangatlah kabar baik.
Kami team putra dan team putri makan malam di sebuah restaurant.
Aku bersama dengan Fera sahabatku langsung memesan kesukaan kami yaitu nasi goreng dan sate. Aku makan sangat banyak hingga yang membuatku ingin berhenti makan ketika Lelaki itu. Lelaki yang bernama qiqi langsung duduk pas disampingku padahal masih banyak kursi kosong yang lain. Dia memang ingin membuatku berdetak detak lagi.
Hari pertama porda itu sangatlah bermakna. Aku dikaruniai kemenangan dan aku di pertemukan dengan lelaki yang menurutku sempurna di mataku.
Halo para readers tercintahh. Ini part pertama cerita ini. Semoga kalian suka dan bersenang hati ingin memberikan vote kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me , Basketball And Love You
Short Story"Kak Bar bisa jamin kalau nanti udah jadi tentara bakalan masih suka sama Mikha?," Oh!! Shut! "Memilihmu sebagai pendamping ku dan mempertahankan cinta ini, atau mewujudkan cita-citaku?," Syahrimikha Lidyahastuti Asmoro, wanita yang kerap di sapa de...