Demi kerang ajaib, Taeyong ingin melompat dari lantai dua saat ini juga. Dirinya terlalu bahagia. Ini adalah yang ke-pertama kalinya ia menyatakan perasaannya.
Gadis itu masih tidak berani untuk menatap Taeyong. Terlalu malu.
Untung saja, Winter dan Ningning sedang sibuk merapikan barang-barang bawaan mereka di kamar Lily.
Jadi, saat ini hanya mereka berdua saja yang berada di ruang tengah.
"Li, lo nggak ngibulin gue kan?" tanya Taeyong memastikan.
"Enggaklah gila! Ini soal perasaan, mana bisa dimainin." balasnya tegas.
"Asik, bisa aja mba." balas Taeyong.
"Madep sini atuh,"
Lily perlahan menghadapkan dirinya ke Taeyong. Dengan mata yang tertutup, dia berbalik badan menghadap Taeyong.
Sepersekian detik kemudian, ia merasakan tubuhnya di peluk oleh seseorang. Yang tidak lain adalah Taeyong. Lelaki yang baru saja menyatakan perasaannya.
"Yong, sesek weh!" Lily masih menutup matanya.
Taeyong melepas pelukannya. Hatinya sedang berbunga-bunga saat ini.
"Buka dong matanya, gue mau kasih kejutan." ucapnya.
Lily membuka matanya. Manik matanya langsung menangkap wajah Taeyong secara jelas.
Satu kecupan mendarat di pipi chubby Lily. Membuat pipi gadis itu memerah karena malu.
*ak nulis apaan woy😭😭
"LILY!" teriak Winter.
"Gue bisa jelasin! Jangan heboh dulu, please." ucap Lily.
Winter dan Ningning turun bersamaan lalu menghampiri Lily yang masih duduk di sofa. Mereka saling dorong-dorongan saat ingin duduk di sofa.
