Rencananya Harry akan tidur bersama ke tiga anaknya, memeluk ketiganya dalam kehangatan selimut, membacakan sebuah dongeng bahagia, dan mengecup kening ketiganya. Namun sayang seribu sayang niatnya digagalkan oleh Draco yang berencana mendominasi keberaadannya di Malfoy's Manor, sebelum sempat meraih tubuh gembul Scorpius, Albus, dan James tangannya lebih dulu digapai tangan pucat milik Draco. Draco memegangnya teramat erat, menyeret tubuhnya ke dalam kamar meninggalkan ke tiga anaknya yang diam terpaku melihat tingkah laku keduanya. Orang tua Draco sudah angkat tangan akan kelakuan tidak normal anak tunggalnya, seberapa banyak pun mereka menasehati tak akan ada yang di dengar Draco. Anak bebal!
Di dalam kamar Harry menjaga jarak dari Draco, membatasi jarak keduanya dengan sebuah guling yang ia berinama 'batas teritorial keduanya'.
"Jangan coba untuk melewati batas ini Dray, aku memperingatkanmu. Jangan buat aku semakin marah akan tingkah kekanak-kanakkan mu seharian ini." Harry mengatur intonasi suaranya sehalus mungkin mencoba memberikan sedikit pengertian pada Draco dan semoga saja dia mau mendengarkannya.
"Tapi love kita bahkan hampir tak bertemu selama beberapa hari, kau melarangku datang ke Hogwarts untuk menemuimu, kau juga tak mengunjungiku dan sekarang kau melarangku berdekatan denganmu?" Draco berteriak frustasi, rindunya terhadap Harry sudah menggerogotinya hingga bagian terdalam tubuhnya.
Harry merasa cukup iba melihat bagaimana penampilan Draco sekarang, rambut indah nan halusnya yang selalu tertata rapi kini berantakan karna usakan frustasinya sendiri, wajahnya yang menatap Harry penuh permohonan, rasanya Harry tak tega lagi pula tadi Lucius berkata tak boleh ada sesi panas di Malfoy's Manor lagi. Tunggu! Apa tadi Lucius berkata 'lagi'. Wajah Harry memerah dan segera menatap Draco meminta penjelasan.
"Apa?" Tanya Draco ketus.
"Aku tidak akan melarangmu berdekatan denganku, tapi dengan satu sarat." Emerald milik Harry menatap ragu pada manik indah milik Draco.
"Apa itu?" Draco mengerutkan keningnya.
"Apa maksud ayahmu dengan kata 'lagi' saat dia mengajukan persyaratannya pada kita?" Draco memamerkan seringai seksinya pada Harry. Menatap remeh pada emerald indah milik kekasihnya.
Harus berapa kali Harry berkata bahwa dia benci seringai menyebalkan Draco? Pria itu terlihat lebih cabul saat menyeringai, sungguh.
"Sepertinya aku sudah tak peduli akan konsep untuk memelukmu erat malam ini, aku masih bisa melakukannya kapan pun aku mau di lain hari." Seringai cabul milik Draco semakin terukir jelas.
Demi Salazar! Terkutuk kau Draco! Bisa-bisanya Draco memanfaatkan jiwa keingin tahuan tingkat tinggi milik Harry untuk niat terselubungnya. Rasanya Harry tak akan bisa tertidur nyenyak sebelum mendapatkan jawaban langsung dari lisan Draco. Tak mungkin Harry bertanya pada Narcissa atau Lucius bukan? Itu akan sangat memalukan.
"Okay terserah padamu. Aku menawarimu sebuah kesepakatan, aku akan melakukan segala keinginanmu hari ini dan kau berikan jawaban dari pertanyaanku." Seringai Draco semakin cabul memandang sekujur tubuh Harry. Sesungguhnya Harry sadar bahwa dia baru saja melemparkan dirinya sendiri pada seofang predator murni, tapi jiwa Gryffindor nya mengambil alih.
"Hanya malam ini? Tidak, terimakasih."
Harry kehabisan akal untuk membujuk jiwa licik kekasihnya. Kenapa di saat seperti ini Draco harus bersifat dan berpikir layaknya seorang Slytherin? Tapi Draco memang seorang Slytherin sejati Harry, bahkan dia seorang pangeran Slytherin.
"Berikan penawaranmu Dray." Harry lelah, terserah Draco saja.
"Sebulan penuh atau tidak sama sekali." Dasar ular!
KAMU SEDANG MEMBACA
Anomaly (Revisi)
RomanceDalam cinta tak ada kata terlambat bukan? Kejarlah dia dengan cara mu, genggam tangannya dan jangan pernah kau lepaskan sumber kebahagiaan mu. OoOoOoO Di hari pernikahan Harry, Draco memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya. Di atas altar dalam bi...