DADA ✓

8.5K 685 8
                                    

Draco dibuat gila akhir-akhir ini, tugas dari pekerjaannya menumpuk baik sebagai healer ataupun dari perusahaan turun temurun keluarga Malfoy. Sebagai kepala keluarga, Draco mempunya andil yang sangat besar bagi perusahaan, sebagai healer-pun dia termasuk inner circle St. Mungo, semakin banyak saja pekerjaannya, semakin sulit Draco bertemu kekasih manisnya.

Demi Salazar dan kepercayaannya, Draco sangat ingin sekali membuka kedok polos Weasley wanita itu yang dengan kurang ajarnya merebut Harry dari tangannya. Wanita yang berpura-pura terlihat seperti wanita baik-baik dan ibu rumah tangga yang baik, sungguh Draco sangat gatal untuk menjatuhkan wanita itu di depan dunia.

Bila dilihat dari kacamata awam, memang Draco terlihat sangat egois, brengsek, tak bertanggung jawab, juga bukan orang yang baik. Tunggu, Draco memang mengakui bahwa dia memang bukan orang yang baik. Dia ular ingat? Tapi perasaan tak bisa dipaksakan bukan? Dia bisa saja memendam perasaannya pada Harry hingga akhir, dia bisa saja berpura-pura mencintai Astoria sepanjang hayatnya. Dia bisa saja bertingkah manis pada wanita itu, tapi Draco sadar hal tersebut hanya akan menyiksa fisik dan batinnya, menenggelamkan dirinya dalam lubang kesengsaraan, menghancurkannya secara perlahan.

Bila Draco berpura-pura manis dan hangat pada Astoria, Astoria akan semakin berharap padanya, semakin jatuh hati tanpa peduli pada realita juga perasaan Draco yang sebenarnya. Draco akan semakin terlihat brengsek saat Astoria tahu kebenarannya, sekali pun kebenaran itu keluar dari mulutnya sendiri.

Sudah cukup dia berpura-pura membenci Harry, Draco muak. Tak tahukah mereka, betapa frustasi Draco akan kenyataan bahwa manusia serupa ular yang menderita gangguan mental itu begitu terobsesi pada Harry. Mencoba membunuh Harry pada setiap kesempatan, tanpa Draco bisa melawan, dan hanya bisa melihat dari jauh tanpa bisa menolong.

Sudah cukup masa di mana Draco yang dibenci Harry, sekarang hanya ada Draco yang dicintai Harry tanpa syarat dan mutlak.

***

"Harry kapan kau ingin berpisah dengan Weasley wanita itu?" Draco membuka percakapan diantara keduanya, mendekap Harry dalam kehangatan yang nyata penuh kasih sayang.

"Aku ingin, tapi tak mungkin aku hanya menemuinya dan berkata 'Ginny aku ingin berpisah' Itu akan terdengar sangat jahat." Cicit Harry memandang tepat pada manik kelabu indah milik Draco.

Draco hanya diam menyisir rambut berantakan Harry, memandang hangat Harry yang terlihat nyaman berada dalam dekapannya dengan tatapan penuh pemujaan. Harry yang dulu tak pernah bisa dia gapai, kini berada dalam dekapannya. Harry yang dulu membencinya setengah mati, kini membalas cintanya karena sebuah kalimat jujur yang Draco ungkapkan beberapa tahun lalu.

Draco akui dia adalah seekor ular pengecut yang tidak bisa menerima penolakan, dia tak seberani Harry dalam segala aspek, tapi Draco tak akan pernah melepaskan Harry dengan alasan apapun.

"Aku mungkin akan berpisah dengan Astoria tidak lama lagi." Ucap Draco yang langsung mendapat respon sebuah kilatan jahil dari manik hijau cintanya.

"Kenapa hmm? Tak sabar ingin tinggal bersamaku ya?" Draco mendengus geli saat mendengar penuturan Harry, namun tetap saja dia tak bisa menampik fakta tersebut.

Draco yang terlanjur gemas dengan wajah jahil Harry langsung menggelitik pinggang Harry, membuat si empu tubuh menggeliat kegelian juga tertawa keras hingga mengeluarkan air mata dari sudut matanya.

"Cukup Dray itu geli." Draco berhenti dari kejahilannya dan mengecup kening si raven.

"Masih berani menjahili ku hmm?"

"Tidak Dray, jangan lagi. Aku benci ketika kau menggelitik aku seperti itu." Draco kembali mendekap tubuh yang lebih kecil dalam rengkuhannya membagikan rasa hangat yang menjalar di setiap inchi tubuh keduanya.

Anomaly (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang