Daxton melihat daftar menu yang tersedia dengan tidak minat. Makan siang tanpa Gavin atau pun tunangannya sangatlah asing baginya. Daxton tidak biasa makan di dalam restoran sendiri, dan yang terjadi di siang hari ini justru sebaliknya. Dirinya makan sendiri diantara para pengunjung yang datang bersama dengan teman, pasangan, atau rekan kerja mereka.
Pria itu bisa saja makan siang bersama dengan Gavin siang ini. Tetapi mengingat dengan siapa pria itu makan siang hari ini, membuat Daxton memilih untuk makan siang sendiri.
Setelah menetapkan apa yang pria itu inginkan, Daxton lalu memanggil salah satu pelayan untuk memesankan makanannya. "One Fish & Chips with ranch sauce, and one cup of water."
"Double the order, please." Susul suara perempuan kepada sang pelayan. Pelayan restoran yang mengerti pun dengan cepat menuliskan pesanannya.
Sementara Daxton yang melihat kedatangan wanita yang paling ia tidak ingin temui untuk saat ini pun membulatkan matanya, "Apa yang kamu lakukan disini?"
"Lunch." Jawab wanita itu yang kini sudah mengambil tempat duduk di hadapan Daxton.
Daxton mengerutkan dahinya heran, lalu memalingkan wajahnya ketika mendengar suara sang pelayan yang kembali merekap orderannya. "Jadi, dua fish & chips, dan dua air mineral?"
Daxton dengan cepat menggeleng, "Satu."
"Dua."
"Satu."
"Dua."
Pelayan yang melihat pertengkaran keduanya pun berdecak kesal, "Jadi saya harus membuat pesanan dalam dua atau satu porsi?!"
Mendengar ucapan sang pelayan, sepasang manusia tersebut seketika terdiam dan saling menatap antar satu sama lain. Dan tanpa menunggu lama, suara dari sang wanita pun terdengar. "Dua porsi, dan segera buatkan."
Pelayan tersebut pun mendelik tidak suka, ketika mendengar perintah yang diucapkan oleh sang wanita. "Kalian sudah membuatku bingung, dan sekarang dengan seenaknya menyuruhku begitu saja? Sorry guys, kalian lebih baik mencari restoran yang menjual makanan khas Britania Raya lainnya."
Sepasang manusia itu lagi-lagi saling menatap antar satu sama lain. Dan saat Daxton hendak mengutarakan protesnya, sang wanita pun dengan cepat menahannya. "Pemilik restoran ini ialah Theodore Mitchell, bukan? Dia adalah sepupuku. Jadi, kamu pelayan tidak tau sopan santun, lebih baik kamu buat pesanan kita."
"Sepupu? Mr. Mitchell saja berasal dari Britania Raya, dan kau sedang berada di Los Angeles saat ini, Miss."
Wanita itu membulatkan bibirnya terkejut. Benar-benar tidak menyangka bahwa para pelayan di kota ini relatif bersikap kurang ajar. Dan tanpa mau berepot-repot, wanita itu lalu mengeluarkan sebuah kartu dan memberinya kepada sang pelayan. "Glatea Gallagher, putri dari Althea Mitchell Gallagher yang merupakan adik dari Raiden Mitchell, Ayah dari Theodore Mitchell."
Melihat kartu nama yang berada di tangannya, pelayan itu pun diam tidak berkutik. Dan ketika pelayan tersebut masih diam di dalam keterkejutannya, dirinya pun harus ditambah terkejut dengan perkataan Daxton berikutnya. "Dan saya akan pastikan, kalau manager memecat kamu, kamu tidak akan mendapat pekerjaan lagi disini. Kamu seharusnya tau siapa saya."
Mendengar perkataan dari Daxton dan juga Glatea, pelayan tersebut pun seketika menundukan kepalanya takut. Pelayan tersebut menundukan wajahnya, tidak berani menatap ke sepasang manusia di hadapannya. "Maaf, saya benar-benar minta maaf."
Glatea berdecak pelan, "Lebih baik kamu segera membuat pesanan kami, sebelum aku berubah pikiran dan menelepon Theodore sekarang juga."
Dan tanpa menunggu lama, pelayan wanita itu pun segera melarikan diri dari hadapan sepasang manusia tersebut, dan memesankan pesanan mereka. Glatea yang melihat raut ketakutan dari pelayan tersebut pun hanya memutar matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealing With The Devil [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...