The Gallagher Manor, Barrington Hills, Illinois, USA.
Glatea menatap Alexander dan Althea Gallagher yang sedari tadi telah duduk dihadapannya dengan sedikit takut. Wanita itu baru saja menceritakan seluruh ceritanya kepada kedua Orang Tuanya, yang sejak semalam sudah menghujaninya dengan ribuan pertanyaan.
Semalam Glatea dapat dengan mudah mengelak dari pertanyaan Ayah dan Ibunya, dengan berdalilkan tubuh wanita itu yang masih sakit akibat jambakan Amy Santino. Bahkan hingga tadi pagi pun wanita itu masih dapat mengelak, dengan tidak keluar dari kamarnya dengan dalil tubuhnya yang masih perlu istirahat. Walau kenyataannya tubuh wanita itu menjadi semakin sakit akibat, apa yang dilakukan oleh Daxton kepadanya seharian ini.
Tetapi tidak dengan malam ini. Setelah melaksanakan makan malam bersama, baik Alexander maupun Istrinya pun langsung sepakat untuk menyidak putri dan pria berstatus Suaminya itu di dalam ruang kerja milik Alexander.
"Papa, say something." Ujar Glatea, ketika wanita itu masih tidak mendapatkan balasan apa pun dari Ayahnya.
Alexander menaikan satu alisnya, "Otak Papa bahkan sudah tidak bisa lagi untuk merangkai jawaban atas tindakan kamu, Glatea."
Glatea lalu beralih menatap Ibunya, "Mama... say something."
Althea Gallagher membuang napasnya kasar, "Apa Olivia Berkeley tau tentang ini?"
Jawaban yang diberikan oleh Ibunya pun langsung membuat Glatea mendengkus pelan. Wanita itu yang mengajak bicara Ibunya, tetapi Ibunya malah lebih memilih bertanya kepada Daxton yang sedari tadi hanya terdiam disebelahnya, daripada membalas perkataan Glatea.
Sementara Daxton yang merasakan pertanyaan dari Althea Gallagher ditujukan untuknya pun menggeleng pelan. "Belum, Mrs. Gallagher."
Althea menaikan satu alisnya, "Dax, I've been known you since you were born. Jangan memanggilku Mrs. Gallagher, Daxton. Panggil aku seperti kamu memanggilku saat dulu."
Daxton nampak menatap Althea ragu, yang dengan cepat dibalas oleh anggukan kepala oleh Ibu beranak tiga tersebut. "Mama."
Mendengar itu, Glatea sontak melebarkan matanya tidak percaya, dengan apa yang baru saja ia dengar. "Mama?"
Althea Gallagher tersenyum, wanita itu seakan paham dengan apa yang sedang di pikirkan oleh putrinya. "Mama sudah bersahabat dengan Olivia Berkeley dari Daxton berumur satu tahun, Glatea. Dan Daxton juga merupakan teman dari Gabriel saat dia masih sekolah dulu."
"Wait..." Glatea menatap Ibunya dan Daxton secara bergantian. "Daxton sudah mengenalku, jauh dari pertemuan kita beberapa bulan yang lalu?"
Althea menganggukan kepalanya, "Tetapi terakhir kali Daxton bertemu dengan kamu adalah saat kamu berusia lima tahun, Glatea. Karena setelahnya Daxton sudah sibuk dengan sekolahnya."
Glatea lalu beralih menatap Daxton, "Jadi saat awal pertemuan kita, kamu mengingat aku atau tidak?"
Daxton dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Terakhir kali aku bertemu dengan kamu adalah saat kamu berumur lima tahun, Glatea. Dua puluh tahun setelahnya lagi aku bertemu kamu, ya tentu saja aku tidak tau bagaimana wajah kamu sekarang."
"Tapi kamu kan bisa mengenaliku lewat namaku?"
Daxton berdecak kesal, "Apa kamu mengenalkan namamu, disaat pertemuan pertama kita?"
Glatea seketika terdiam. Wanita itu memang tidak pernah memberikan namanya kepada Daxton diawal pertemuan mereka. Bahkan yang Glatea lakukan ialah membiarkan Luna memanggilnya Axel, nama yang selalu ia dan Gerald gunakan, apabila mereka sedang dalam masalah dengan orang yang tidak mereka kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealing With The Devil [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...