Sinar matahari mengusik tidur nya seulgi. Ia membuka matanya, tersadar bahwa ia masih dirumah orang tua nya jaebum.
Dengan memakai baju dari ibu nya jaebum seulgi keluar dari kamar yang ia tempati.
Seulgi memang tidak membawa baju karna jaebum yang tidak memberitahu nya dan juga ini terlalu mendadak bagi seulgi.
Seulgi melihat nyonya Im sedang memasak sarapan di dapur.
"Eoh kau sudah bangun rupanya" ucap eomma
"Nee, biar seulgi bantu ahju eh eomma" seulgi sedikit canggung ketika memanggil eomma
Nyonya Im tersenyum "masakan nya sudah selesai semua, tinggal ditaruh di meja makan saja"
"Ne seulgi bantu taruh di meja makan" seulgi mulai mengangkat satu-satu piring dan mangkuk
"Seulgi kau sebaiknya mandi dulu, eomma sudah menyiapkan baju, itu kau bawa semua ke kamar mu ya dan dipakai" tunjuk nyonya Im pada beberapa paper bag di meja sudut ruangan
"Ah..." seulgi menghampiri paper bag tersebut, di dalamnya banyak baju-baju mewah
"Eomma apa ini tidak terlalu banyak? Seulgi bisa nanti mengambil baju-baju di apartemen"
"Tidak, kau ambil lah itu semua, jangan sungkan"
Seulgi merasa tidak enak menerima barang-barang itu, ya walaupun hanya baju, tapi yang seulgi yakini ini baju baru dan yang pastinya mahal.
"Tapi eomma seulgi tidak....."
"Sudah sana mandi, oh iya kau bangunkan jaebum dulu ya sebelum itu, dia selalu bangun siang jika tidur dirumah"
"Ah ne eomma seulgi naik keatas dulu" nyonya Im hanya mengangguk
Seulgi bergegas ke kamar jaebum, aneh juga jeabum belum bangun jam segini, biasanya diapartemen dia selalu bangun pagi.
'tok tok' tok' tok'
Seugi mengetuk pintu kamar jaebum, tidak ada suara, lalu mencoba langsung masuk ke kamarnya dan benar saja jaebum masih tertidur pulas.
"Jaebum-ah bangun sudah pagi" seulgi menepuk pundak jaebum
Tidak ada tanda-tanda jaebum terbangun, masih tertidur pulas.
"Jaebum gak seperti biasanya, kenapa dia susah bangun?"
"Jaebum-ah ironaa..." Seulgi mengguncang badannya jaebum
Jaebum menggeliat dari tidurnya.
"Eomma bumie ngantuk bentar lagi" jaebum merubah posisinya jadi membelakangi seulgi
Seulgi menghela nafas ide jail, mendekatkan wajahnya di telinga jaebum.
"JAEBUM BANGUN KEBAKARAN-KEBAKARAN" seulgi teriak pas ditelinga jaebum
Jaebum kaget dan langsung berdiri dari tidurnya agak lari sempoyongan
"MANA-MANA, EOMMA!" jaebum berlari dan tersangkut selimutnya sendiri
'duk'
Seulgi yang melihat jaebum terjatuh agak meringis dan menahan tawanya.
"Yak! Jaebum-ah irona" seulgi mengulurkan tangannya
Jaebum tersadar bahwa di kamarnya ada seulgi.
Jaebum meraih uluran tangan seulgi dan berdiri.
"Sudahlah cepat mandi eomma menunggu kita, kenapa kau susah sekali dibangunin sih? Padahal diapartemen kau selalu bangun pagi" heran seulgi
"Entah, mungkin kelelahan" jawab jaebeom santai
Seulgi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dan meninggalkan jaebum untuk kembali ke kamarnya untuk mandi.
"Yah aslii lupa kalo dirumah ada seulgi, mampus dah, image nya jadi jelek di depan seulgi, huft" seru jaebum saat seulgi sudah keluar dari kamarnya
.
.
.
.
"Bagaimana masakan eomma enak tidak seulgi" seugi mendongak dan tersenyum senang"Enak eomma" seulgi mengangguk-anggukkan kepala nya antusias
"Benarkah?"
"Ne eomma, seulgi harus belajar memasak dengan eomma, masakan seulgi tidak seenak masakan eomma"
"Iya iya nanti kita bisa belajar bersama" seru eomma jaebum dengan antusias nya juga
"Ohh berarti jaebum menurunkan pandai memasak dari eomma, wah"
"Eoh jaebum memang pandai memasak, apa kau sering dimasakin oleh jaebum?"
"Ne setiap hari saat aku tak sempat memasak"
"Uhh beruntung sekali kau, bisa dimasakin jaebum, eomma saja jarang dimasakin"
Jaebum yang hanya mendengar setia obrolan itu hanya mendengus, ia tau bahwa eomma kesayangannya ini lagi menggodanya.
"Eomma...~" rengek jaebum
"Baiklah-baiklah apa kalian akan ke kampus hari ini?"
"Iya seulgi ada tugas yang harus dikumpulkan"
"Jaebum juga ada kelas hari ini"
"Baiklah, selesai kan sarapan kalian, eomma harus pergi sekarang ke butik, seulgi jika jaebum membuat ulah dikampus kau bisa langsung memberitahuku ya"
"Siaap eomma"
Sedangkan jaebum merengut, sejak kapan ia membuat ulah dikampus, tidak pernah!.
***
Seulgi dan jaebum berpisah di koridor kampus memasuki fakultas masing-masing.
Seulgi melirik jam tangannya menunjukkan pukul 9 yang berarti masih ada 1 jam lagi untuk mengumpulkan tugas.
Seulgi berjalan kearah perpustakaan ia membutuhkan referensi untuk skripsinya kali ini.
"Seulgi..." Panggil seseorang dari belakang dan seulgi pun menengok
"Oh taehyung apa kabar?" Seru seulgi
"Baik kamu apa kabar, udah lama gak ketemu makin cantik aja" jawab taehyung sambil mengedipkan sebelah matanya
Seulgi tertawa dengan lelucon taehyung
"Kau belum berubah sama sekali, suka sekali menggoda ku, apa kau tak punya kerjaan lain? Eh kenapa kau disini hah? Jangan bilang sudah selesai penelitian nya?"
"Haha menggodamu itu seru sekali gi-ya, pekerjaan ku hanyalah menggoda mu saja..." Taehyung menjulurkan lidahnya meledek
"Hihhh dasar menyebalkan"
Taehyung hanya cengar-cengir sambil mengikuti langkah seulgi disamping nya.
"Aku harus minta tanda tangan dosen untuk melanjutkan penelitian ini agar cepat selesai dan bisa menggoda mu lagi haha"
Taehyung terkena jitakan dari seulgi
"Menyebalkan" dengus seulgi
"Haha yasudah aku masih harus bertemu dosen, sampai bertemu lagi pujaan hati" ucap taehyung sambil mengedipkan mata
Seulgi hanya geleng-geleng kepala melihat adik tingkat nya itu yang pede nya luar biasa narsis. Bertemu di satu organisasi yang mewakili kampus untuk ke jenjang internasional. Cerewet nya taehyung membuat seulgi selalu kesal dan berakhir taehyung yang menggoda nya selalu.
Vote and coment
Sekarang bakal sering up ya guys yuk di vote....

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] sunrise || Im Jaebum
Teen Fiction"apa kita tak bisa berteman?" tanya jaebum "mengapa kau tanya seperti itu?" seulgi mengernyit setelah mendengar pertanyaan yang jaebum lontarkan "hanya saja aku ingin menjadi temanmu, apa boleh?" jaebum berdiri dari duduknya menatap seulgi Ikutin y...