Seulgi tertawa dengan lepas setelah sekian lama ia hanya meratapi nasib dan mengeluh terhadap tuhan, sekarang ia bisa menyampingkan itu dulu. Tertawa bersama mereka membuat seulgi lupa akan keberadaan nya yang hanya menumpang hidup pada jaebeom.
"seulgi noona apa hari ini kau tidak bekerja?" tanya yugyeom
"eoh hari ini aku libur, karna rencana ku hari ini ingin mencari pekerjaan tambahan, tapi tidak jadi" jawab seulgi
"apa karna kami kesini?" tanya jinyoung hati-hati
"akh anyaa, bahkan aku yang meminta kalian ke sini pada jaebeom, aku hanya tidak jadi cuti kuliah karna pembayaran semester tahun ini sudah lunas entah siapa yang membayarnya, aku juga tidak tau" seketika ucapan seulgi membuat mereka melirik jaebeom dengan tanda tanya
Jaebeom yang mengerti tatapan mereka hanya meringis dan mengangguk seadanya.
"akh noona aku lupa berterimakasih, masakan mu enak sekali, terimakasih sudah memasak untuk kami" seru bambam
"haha iya sama-sama, padahal masih enak masakannya jaebeom dari pada aku"
"wahhh ternyata jaebeom hyung sering memasak untuk mu" jackson menyeringai menatap jaebeom mencoba untuk menggodanya
"perasaan jarang jaebeom hyung mau memasak" lanjut youngjae menggoda hyung satu ini
"aku saja tidak pernah dimasaki nya" yugyeom sedikit ngambek merucutkan bibirnya
"iya benar gyeom, aku juga belum pernah, pasti disuruh beli terus" sambung bambam
"pernah waktu menginap disini tapi itupun hanya mie ramen saja" cibir jinyoung
"jaebeom hanya menyetok bahan makanan sedikit, lebih banyak makanan ringan, dia saja jarang berada di apartemen" semprot mark
Jaebeom sendiri pusing mendengar celotehan mereka yang selalu menggodanya dihadapan seulgi.
"hei kalian saja yang tidak pernah mau aku masakin karna nanti bilang, hyung bukannya memasak makanan enak tapi hyung memasak garam, karna keasinan, lalu tidak-tidak jangan hyung yang memasak nanti dapur bakal kebakaran, kau hanya bisa memasak ramen jangan coba-coba memasak yang lainnya, nanti menjadi tidak enak, hah sekarang siapa yang pernah berucap seperti itu" jaebeom geram pada teman-teman nya
Tapi celotehan jaebeom malah membuat mereka tertawa seulgi pun ikut tertawa.
"ekspresi kamu jae astaga ㅋㅋㅋㅋ" seru seulgi memegang perutnya
"hyung mianhe ㅋㅋㅋ"
"ㅋㅋㅋ tampang-tampang muka hyung itu gak menyakinkan buat masak makanan yang enak"
"tidak menjanjikan ㅋㅋㅋ"
"aish sudah-sudah kalian ini, kalo ngegoda jaebeom nomor satu, kasian tuh orangnya sudah misuh-misuh" ucap mark diakhiri kekehan
"ai hyung" rengek jaebeom
"kapan lagi ya kan ngegoda jaebeom hyung abis-abisan ㅋㅋㅋ"
Hanya ada tertawa dan ledekan saja yang memenuhi apartemen jaebeom.
***
Seulgi mengamati gitar yang tergantung di dinding kamar nya, eh ralat kamar yang ia tempati di apartemen jaebeom. Setelah teman-teman jaebeom pergi pulang, seulgi pamit ke jaebeom untuk mandi.
Seulgi mengeringkan rambutnya, menatap cermin yang menampilkan raut wajahnya.
"sudah berapa lama aku tidak tertawa seperti tadi" seulgi tersenyum mengingat ia yang tertawa lepas.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] sunrise || Im Jaebum
Teen Fiction"apa kita tak bisa berteman?" tanya jaebum "mengapa kau tanya seperti itu?" seulgi mengernyit setelah mendengar pertanyaan yang jaebum lontarkan "hanya saja aku ingin menjadi temanmu, apa boleh?" jaebum berdiri dari duduknya menatap seulgi Ikutin y...