Sekarang aku dan jaebeom sedang berjalan kearah parkiran.
"kau habis darimana?" tanya ku padanya
"akh habis dari bimbingan, kau sudah menemui dosen?"
"em sudah, tapi aku bingung pembayaran uang semesteran ku untuk tahun ini sudah lunas, entah siapa yang membayarnya, jadi kemungkinan aku tidak cuti"
"akh.. Begitu"
"em.. apa kau yang membayarnya jae?" tanya ku padanya, karna aku penasaran siapa yang membayarnya
"ah ti-dak memang nya ada apa? Apa yang membayarnya merahasiakan identitas?" jaebeom meraih helm nya dan diberikan padaku
"mungkin, aku tidak tau, ku tanya pada teman-teman juga bukan mereka yang membayar, tapi aku pastikan akan mengetahui siapa yang membayarnya, akan ku ganti nanti uangnya" ucap ku menerima helm dari jaebeom lalu menaiki motornya
"terserah kau saja, yang penting kau tidak ambil cuti dan sekarang kau bisa lulus dengan cepat" seru jaebeom padaku lalu melajukan motornya
Yah memang aku bisa lulus dengan cepat, entah setelah lulus aku harus kemana, bekerja sesuai dengan bidang yang kutekuni atau tetap menjadi pekerja paruh waktu, rasanya aku tidak sanggup untuk menjalani ini semua.
Tuhan kau sudah mengujiku terlalu banyak, bisakah aku mendapatkan apa yang aku inginkan, huh aku hanya bisa mengeluh padamu, aku hidup saja sudah bersyukur tapi kehidupan ku kini membuat ku banyak mengeluh. Aku ingin semua ini berakhir, aku terlalu egois bukan?
Seulgi pov end
***
Jaebeom memberhentikan motornya di depan supermarket.
"apa kau ingin belanja?" tanya seulgi turun dari motor
"iya, belanja kebutuhan di apartemen" jaebeom mengajak seulgi masuk
Seulgi hanya mengekori jaebeom dari belakang, jaebeom mengambil troli dan mendorong nya masuk ke lorong-lorong supermarket itu.
"apa kau sering belanja disini? Sendirian?"
"tidak, biasanya aku menyuruh yugyeom dan bambam yang belanja, karna mereka memang suka berbelanja, tapi konsekuensi nya menyuruh mereka pasti ada saja yang mereka inginkan dariku" jelas jaebeom sambil memilih sayuran yang masih segar
"apa mereka temanmu atau saudara mu?"
"mereka sahabatku tapi sudah ku anggap sebagai adikku, mereka selalu manja ketika menginginkan sesuatu, tapi mereka bisa menggoda abis-abisan para hyungnya ㅋㅋㅋ" kekeh jaebeom mengingat maknaenya yang terus-terusan menggodanya
"ㅋㅋㅋ sepertinya mereka orang yang seru" seulgi ikut tertawa kecil
"baiklah, aku akan membantumu berbelanja, sini aku pilihkan yang bagus" seulgi beralih ke sayuran di depannya, dengan terampil tangannya memilah-milah sayuran yang masih segar
Jaebeom sendiri sekarang hanya mengikuti seulgi di samping nya.
"apa kau ingin berkenalan dengan mereka? Mereka semua orang yang seru" jaebeom mencoba mencari topik percakapan
"boleh, berapa orang? Lebih dari dua?"
"hehe 6 orang, jika ditambah denganku menjadi 7"
Seulgi berhenti mendadak "banyak juga, apa kau berencana menjadi idol ㅋㅋㅋ" canda seulgi
Seketika jaebeom tertawa mendengar candaan seulgi.
"maunya gitu, tapi nanti gak bisa ketemu kamu, kan repot" lirih jaebeom yang ternyata masih bisa didengar oleh seulgi

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] sunrise || Im Jaebum
Novela Juvenil"apa kita tak bisa berteman?" tanya jaebum "mengapa kau tanya seperti itu?" seulgi mengernyit setelah mendengar pertanyaan yang jaebum lontarkan "hanya saja aku ingin menjadi temanmu, apa boleh?" jaebum berdiri dari duduknya menatap seulgi Ikutin y...