'Chapter |6|'

59 8 42
                                    

Pagi yang cerah di hati para murid yang datang lebih awal menuju kelas mereka masing-masing , ada guru menyapa para siswanya menyambut siswanya di depan pintu gerbang sekolah.

Si kutu buku sudah berada di perpustakaan membaca beberapa buku novel dan rumus matematika, tapi gadis itu tidak bisa fokus apa yang dibacanya karena masih mengingat kejadian malam itu, berulang kali ia mengelengkan kepalanya untuk mencoba melupakan ucapan pria dingin itu dan fokus pada buku yang di bacanya saat ini.

"Kenapasih masih kebayang mulu? Ayolah Lita fokus jangan mikirin yang kemarin, lagian nih mulut ceplas ceplos nyosor ngungkap ke Gilang, kan Gilang jadi malu hehe"

Tok..Tok..Tok

Seorang laki-laki teman sekelasnya memasuki perpustakaan dan melihat ada Jelita yang duduk sendirian, lalu ia menghampiri Jelita.

"Sendirian aja nih lita?"

"Nathan? ada apa?" Jelita sedikit terkejut dengan kehadiran Nathan teman sekelasnya yang juga terkenal tampan memiliki paras muka chinese dan mempunyai lesung di kedua pipi nya.

"Nemenin kamu"

"Apaan sih, gue ngga butuh di temenin sama lo"

"Why?" Nathan mengerutkan alisnya mendengar jawaban Jelita

"Udahlah, gue ngga bisa fokus nih"

Ditengah perbetan Jelita dan Nathan, tiba-tiba pria yang meninggalkan gadis itu duduk sendirian di pasar malam datang tanpa mengetuk pintu, Gilang menerobos pintu perpustakaan dan langsung duduk di meja petugas piket.

Gilang sempat melirik mereka berdua yang duduk sebangku, tatapan Gilang tak lepas dari Jelita ia menatap tajam gadis itu.

"Ck! dasar murahan, udah tau punya pacar masih aja ngelirik orang apa semua cewek kayak gitu?"  gumannya dalam hati sambil memainkan game online di ponselnya.

Jelas hati Jelita berbunga-bunga setelah ia mengetahui bahwa Gilang juga berada dalam perpustakaan, ingin rasanya mendekat ke arah pria itu namun ada saja halangan dari Nathan yang berada di sebelanhya.

"Mau kemana?" tanya Nathan melihat Jelita ingin beranjak dari kursinya

"Nyamperin Gilang.." sahutnya dengan nada sombong

"Lo suka sama si es itu? Kenapa ngga suka sama gue aja?"

"Nathan suka sama lita? Sejak kapan bwahahaha, dahlah jangan ngadi ngadi lo" Jelita terkekeh pelan dengan pengungkapan temannya itu, sedangkan Nathan hanya diam menahan malu.

"Oh iya gue lupa, gue kan cuman temen sekelas lo" ucap Nathan sedikit kecewa karena Nathan pakai hati Jelita hanya bercanda.

Gadis itu beranjak menuju ke arah Gilang meninggalkan Nathan sendirian yang termenung.

"Gilang.."

Tak ada jawaban dari Gilang, ia hanya melirik lalu bermain game lagi, Jelita tetap tersenyum walau tak ada jawaban dari pria itu.

"Soal kemarin lita maaf ya, terlalu ceplas-ceplos ke Gilang"

"ngomong sama gue?"

"Iyalah..,terus sama siapa lagi?"

"Oh"

Jelita sedikit kesal dengan jawaban singkat dari Gilang, terlihat Nathan mengawasi kearah mereka berdua ia mengepalkan tangannya ingin sekali menghantam meja di depannya, lalu Nathan memutuskan untuk pergi dari tempat itu dengan cepat.

"Cowok kayak gitu masih aja di perjuangin awas aja lo, Lang" umpat Nathan menutup pintu perpustakaan dengan kasar.

Brakk!

||BEAUTIFUL LIGHT✨|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang