8. Who's Wrong?

741 98 6
                                    

01.Feb.2021

___

___

___

"Yibo?"

Pria tampan berambut coklat itu sedikit terhenyak, seperti baru sadar sedang bersama siapa. "Apa? Oh!" Kerutan terukir di dahi Yibo.

"Mama bilang apa?"

Yibo duduk kembali di kursi tinggi, menghela nafas, lalu menjawab, "Reaksinya agak emosional."

Xiao Zhan menempatkan kakinya ke pangkuan Yibo dan menyenggol selangkangan pria yang lebih muda dengan telapak kaki, tak sabar meminta Yibo untuk jujur. "Bicara yang benar." Dapat Xiao Zhan rasakan paha Yibo menegang.

"Maksudku, dia emosi, marah dan bilang kalau ini semua adalah salahnya, kemudian menuduh kalau ini salahku." Yibo menepuk kaki Xiao Zhan pelan. "Lalu Papa mu mengambil alih telfonnya dan bilang akan menghubungi lagi nanti kalau Mama mu sudah kembali tenang."

"Bagaimana bisa Mama berfikir kalau ini adalah salahnya dan salah mu?" Xiao Zhan tak habis pikir.

Yibo mengusap betis Xiao Zhan, "Zhan Ge, kau jangan marah. Mama hanya terkejut mendengar kabar ini dan menjadi emosi saja."

Xiao Zhan menggosok matanya dan menghela nafas kasar. "Sepertinya aku harus kembali tidur."

Yibo mengangguk. "Kau masih lelah. Kontrol ke Dokter Wen juga agak siang nanti."

"Hmm. Hanya saja." Xiao Zhan mendesah, "aku tak mau lagi berurusan dengan tangga dan kruk."

"Kau tak perlu naik sendiri."

Xiao Zhan melirik Yibo, tak paham. "Aku tak mau tidur di sofa lagi seperti kemarin."

"Bukan itu maksud ku," kata Yibo geli.

Alis Xiao Zhan terangkat, "Lalu apa?"

"Kuan Ge bisa menggendongmu ke atas." Sekuat tenaga Yibo menahan seringai saat melihat wajah Xiao Zhan berubah jengkel. Telapak kaki dipangkuan Yibo menusuk pinggangnya membuat lelaki itu menggeliat geli. "Zhan Ge! Berhenti!"

"Tarik kembali kalimat mu!" Jari kakinya masih menggelitik pinggang Yibo

Haikuan melihat kelakuan sepasang kekasih itu, geli. Menurutnya, hal itu sangat menghibur melihat kenyataan bahwa Xiao Zhan memiliki banyak kuasa atas Yibo.

Mata Xiao Zhan bergeser padanya. "Aku akan membalasmu nanti Ge, liat saja." Haikuan tertawa mendengar ancaman kosong itu.

"Zhan Ge!" Rengek Yibo.

Menjulurkan jari kakinya lebih jauh ke selangkangan Yibo, sebelum menarik kakinya ke belakang dan menurunkannya. "Gendong aku ke atas, sekarang." Perintah Xiao Zhan

Yibo berdiri lalu meregangkan ototnya sebentar, tubuh Yibo membungkuk ke arah Xiao Zhan, menempatkan satu lengan dibawah lutut dan satu lagi menopang punggung. Jari kurus kekasihnya menekan dada Yibo tepat di tengah. "Pangeran tampan ku, Wang Yibo."

Tersipu, wajah Yibo merona. "Putri tidur ku, Xiao Zhan."

Berdua mereka menyeringai satu sama lain dan berciuman dengan lembut sebelum Xiao Zhan merangkul bahu Yibo. Yibo menyelipkan lengannya di bawah kaki Xiao Zhan dan dengan mudah mengangkat pria kurus itu ke dalam gendongan bridal-style . "Liu Haikuan! Kau tak pernah melihat ini!" Seru Xiao Zhan saat Yibo berjalan keluar area dapur.

Haikuan tertawa dan menyahut. "Rahasia mu aman bersama ku!"

Saat mereka menaiki tangga ke lantai dua, Xiao Zhan menyandarkan kepalanya di bahu Yibo. "Wô ài nî." Bisik Yibo sambil mencium pelipisnya

The Call (end) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang