18.Des.2020
*
*
*
Meraih gagang pintu kamar, Yibo membukanya perlahan agar tak menimbulkan suara. Xiao Zhan masih bergelung dibawah selimut, nafasnya terdengar teratur. Melangkahkan kaki mendekati ranjang, Yibo menaruh gelas ke meja nakas, lalu mendudukkan diri dengan satu kaki terlipat.
Perlahan netra Xiao zhan terbuka, "Mm?"
Tangan Yibo mengacak lembut poni rambut sang kekasih. Xiao Zhan tersenyum, menggosokkan hidung ke telapak tangan Yibo. Membalas senyum Xiao Zhan, jemari Yibo mengusap pelan pipi lembut itu. "Merasa lebih baik?"
"Hmm." Gumam Xiao Zhan, kelopak matanya mulai menutup, "Aku merasa sangat lelah."
"Kau bisa tidur lagi, tapi minumlah dulu. Jangan sampai dehidrasi." Usul Yibo, sembari memijat pelan kening Xiao Zhan dengan ibu jari.
Netra Xiao Zhan kembali terbuka, sedikit bingung. "Oh ya?"
Yibo menarik nafas panjang sebelum mendaratkan ciuman lembut ke bibir sang kekasih. Xiao Zhan membalasnya dengan ciuman tak kalah lembut. "Mmm."
Dengan berat hati, Yibo mengakhiri ciuman mereka. "Kuan Ge bilang kejadian saat kau jatuh." Kata Yibo lirih.
Senyum Xiao Zhan memudar berganti dengan kerutan dan menghindari tatapan Yibo. "Ma..maaf aku tak berkata jujur." Yibo menggeleng.
"Zhan Ge." Rayu Yibo, tangan besarnya meraih dagu Xiao Zhan. Mengunci kembali perhatian mereka dalam satu jalur, pandangan mereka bertemu. "Dokter menelfon tadi."
Menelan ludah, Xiao Zhan kembali membuang muka. Lengan Yibo mengular, membungkus tubuh kurusnya, seakan ingin melindungi Xiao Zhan dari dunia.
Tidak menolak pelukan itu, Xiao Zhan menyembunyikan wajahnya ke leher Yibo, jemarinya mengepal erat pada kaos yang Yibo kenakan. "Lalu? Aku kenapa? Aku sakit apa?" Xiao Zhan berbisik ragu.Yibo mencium surai hitam sang kekasih. "Apapun itu kau akan baik-baik saja, oke? Ini bukanlah hal yang tidak bisa kau hadapi."
Kepala Xiao Zhan menggangguk pelan. "Okey."
Yibo terdiam sesaat, mencoba menyusun kalimat harus memulai dari mana. "Ingat saat kau dirumah sakit dengan diagnosis gangguan Pankreas dan medis memberimu suntikan insulin karena mereka khawatir kadar insulinmu rendah?"
Xiao Zhan memberinya sebuah anggukan lagi.
"Sakitmu adalah akibat dari hal itu. Kau mengidap diabetes Ge."
Mereka terdiam, hanya ada suara nafas diruang itu. Dapat Yibo rasakan, tangan Xiao Zhan mengepal, bahu kurus itu mulai bergetar. Pelukan Yibo mengerat. "Maaf Baobao."
Tetes air meluncur dari sudut matanya, Xiao Zhan menempelkan wajah ke dada bidang Yibo. Sedangkan si pria yang lebih muda, membisikkan kalimat menengangkan ditelinganya. Bisikan Yibo terdengar seperti mantra, beberapa menit kemudian, Xiao Zhan menjadi sedikit lebih tenang dan mengangkat kepalanya menghadap Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Call (end) ✔️
FanfictionSeharusnya ini seperti hari-hari biasa. Xiao Zhan keluar untuk Jogging, tapi secara tak sengaja sebuah kejadian mengubah kehidupannya. Dan dia tidak yakin bisa melalui ini bersama dengan Yibo. Sebuah panggilan telfon yang akan mengubah kehidupan mer...