02

6 2 0
                                    

Sinar matahari menyinari kamar seorang gadis yang masih asik bertumpuk dengan selimut. Entah dirinya masih berada di alam mimpi yang menghayutkan dirinya enggan untuk bangun. Alarm jam yang berada di atas nakas dekat tempat tidurnya sontak berdering sangat nyaring dan membuat gadis bernama Choi Mina itu menggerang tanda akan segera bangun. Tangannya meraba raba meja nakas untuk mengambil jam yang membuatnya bangun,sontak matanya melotot melihat jam menunjukan pukul 10:45 siang yang artinya ia telah terlambat bekerja.

"Apaa"!? Teriak gadis itu dan langsung mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandi .

Tak berlama-lama di kamar mandi karena dirinya sudah sangat terlambat. Mina langsung bergegas berganti pakaian dan merias wajahnya dengan sedikit bedak dan lipstik. Ia tidak menyukai penampilan yang menor bahkan natural saja membuat pria jatuh hati padanya.

"Sial aku sudah sangat terlambat" Umpat gadis itu di sela-sela perjalanannya.

Di setiap perjalanan dirinya mengumpat dalam hati dan sesekali gelisah akan di marahi pemilik cafe karena datang terlambat.

....

Lain halnya jimin yang sudah siap dengan pakaian kerja lengkap dengan dasi serja jasnya. Setelah selesai dengan penampilannya ia turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi bi" Sapa pria bermarga park itu.

"Pagi tuan" Balas bibi min.

"Ku lihat bibi sangat lelah mengurus apartemenku seorang diri"

"Maksud tuan"? Balas bibi min sedikit kebingungan dengan ucapan tuannya.

" Aku berencana memperkerjakan 1 maid lagi untuk membantu sekaligus agar bibi tidak sendirian mengurus apartemen"

"Bibi sungguh tak apa-apa tuan lagi pula bibi sudah terbiasa, tapi terserah tuan saja" Balas bibi min dan di balas senyum oleh jimin.

"Bibi cari saja maid baru jika ada keluarga bibi yang mau aku akan menerimanya" Ucap jimin

"Baiklah tuan, Terima kasih" Balas bibi min dan kembali di balas senyum oleh jimin.

Jimin pergi meninggalkan apartemen miliknya dan menuju kantor karna hari ini dia akan menjalani meating dengan perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaanya.

.....

Seorang gadis tengah berjalan sangat lemas dan lesu, ia di pecat karena datang tidak tepat waktu. Itu bukan kali pertama ia terlambat dan pemilik cafe sudah sangat banyak memberi dirinya kesempatan tapi Mina masih teledor akan kesempatan itu. Sepanjang jalan ia mengumpat kesal seolah olah tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang tengah memperhatikan dirinya sedang mengumpat tak jelas.

"Jika aku tidak bangun kesiangan mungkin tidak terjadi seperti ini" Umpat mina kesal.

Saat dirinya sedang mengumpat tak jelas dan berjalan ingin pulang tiba-tiba....

Ahk...

Mobil mewah memuncratkan genangan air dengan ban mobilnya sontak membuat wajah Mina memerah kesal.

"Hei brengsek" Teriak mina kesal sambil memegang pakaiannya yang basah.

Entah karena teriakan Mina yang sangat nyaring membuat mobil mewah tersebut berhenti di pinggir jalan. Sontak melihat mobil tersebut berhenti Mina langsung menghampiri dengan raut wajah bak seorang psykopat ingin membunuh musuhnya.

"Apa kau buta"? Umpat Mina meninggikan suaranya.

"Pelankan suaramu" Balas jimin melepas kacamata hitam yang sedang ia pakai dan tanpa menatap gadis yang sedang mengumpat dirinya.

Still With You (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang