05

4 1 0
                                    

Pagi kembali datang dan sinar matahari menyinari kamar apartemen jimin. Ia masih nyaman dengan alam mimpinya tanpa sadar semalaman ia tidur dengan masih memakai pakaian kantor lengkap. Sampai terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras membuat jimin terusik dari tidurnya, jimin sangat geram dan kesal ini kali kedua dirinya di bangunkan dan ia sangat tak suka itu,terlebih lagi hari ini hari libur. Ia menarik selimut kasar dan beranjak untuk membuka pintu dengan keadaan acak acakan.

"Ada apa"? Ucap jimin dengan suara khas bangun tidur dan menyenderkan dirinya pada tiang pintu kamar.

" Astaga tuan" Balas mina kaget melihat penampilan jimin yang masih mengenakan pakaian kantor lengkap.

Jimin masih menyenderkan dirinya pada tiang pintu dengan rambut acak acakan dan sesekali menggaruk garuk.

"Apa tuan jimin tidur semalaman dengan pakaian kantor"? Tanya mina.

" Apa"?

Mendengar perkataan gadis itu sontak jimin melihat ke arah bawah dan benar saja ia masih mengenakan pakaian kantor lengkap.

"Eh aku kelelahan semalam tanpa membersikan diri" Ucap jimin datar.

"Baiklah, sebaiknya tuan mandi dulu lalu turun kebawah untuk sarapan"

"Hem"

.....

Setelah selesai membersihkan diri jimin turun kebawah untuk sarapan. Seperti biasa meja makan di penuhi dengan bermacam macam makanan dan tentu saja keheningan.

"Bi.. "? Panggil jimin.

" Ada apa tuan"? Balas bibi min.

"Malam nanti ada acara di apartemenku aku dengan temen-temanku akan merayakan perpisahan untuk perjalanan bisnis dan aku ingin merayakannya disini" Jelas jimin.

"Ah baiklah tuan, nanti bibi dan nona mina akan mempersiapkan semuanya"

"Hem" Balas jimin dingin dan kembali memakan makanannya.

.....

Selesai sarapan jimin pergi ke ruang tamu untuk menonton tv. waktu menunjukan masih pukul 4 sore dan masih beberapa jam lagi ia akan bertemu dengan temen-temannya. Saat sedang fokus menonton tv ia melihat salah-satu maid nya berjalan keluar ingin pergi.

"Kau mau kemana"? Tanya jimin dan mina langsung menoleh ke arahnya.

"Em aku mau ke pasar sebentar tuan, bahan-bahan untuk acara tuan malam ini agak kurang dan aku harus ke pasar untuk berbelanja" Jelas mina.

"Aku ikut"

"Apa.. "?

Perkataan jimin tadi membuat mina kaget, bukannya apa seorang park jimin ingin ke pasar? apa dirinya tidak akan risih dengan keadaan pasar yang ramai di tambah lagi polusi di mana-mana.

"Apa kau budeg? Aku bilang aku ingin ikut" Balas jimin

"Tapi tuan aku mau ke pasar bukan supermarket"

"Lalu? Cepatlah" Ucap jimin berjalan lebih dulu menuju mobil dan meninggalkan mina yang masih mematung tak percaya seorang park jimin ingin menemaninya ke pasar.

.....

Di perjalanan menuju pasar hanya ada keheningan tidak ada di antara mereka ingin berbicara. Jimin hanya fokus ke depan menyetir sedangkan mina memperhatikan jalanan lewat jendela mobil milik jimin. Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di pasar, sebelum turun jimin memakai masker terlebih dahulu karena ia tahu pasar pasti banyak polusi.

"Ayok tuan" Ajak mina.

"Hem"

Jimin hanya mengikuti mina dari belakang sepertinya ia mengambil keputusan yang salah untuk mengikuti gadis itu ke pasar, Mereka berputar putar mencari bahan-bahan yang di perlukan, jimin heran kepada para pria yang sontak memandangi mina setiap mereka berbelanja, benar saja wajah mina sangat cantik jadi tak heran jika para pria menatapnya.

Still With You (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang