Chapter 6

89 11 2
                                    

Pria terus mengaduk aduk panci besar serta terus mencicipi satu persatu masakannya dengan lihai dia mengerjakan semuanya seperti koki terkenal dan ternama hingga seorang pria dengan memakai pakaian putih tak lupa topi koki menghiasi kepalanya telah datang menghampirinya.

.

" Waw so fantastic Baron, kau mengerjakannnya dengan sempurna, dan baunya juga enak, pasti para pelanggan akan senang dengan masakan dirimu ini" puji pada pria itu dengan hangat dan ramah hingga pria itu menyunggingkan senyumnya dan berbalik dengan pisau di tangannya

" Terima kasih pak, kau telah menerimaku disini bahkan kau sangat membuatku terharu dengan pujianmu itu. Iya kebetulan aku suka memotong daging dan memasak jadi pekerjaan ini yang kusuka" ucapnya tersennyum tipis namun manis hingga membuat pria itu puas dan tersenyum

" Wah kau memang mempunyai keahlian memasak yang bagus, bakatmu itu membuatmu sukses. Tidak salah aku menerimamu disini Baron, kaulah yang kucari untuk menjadi koki disini, aku yakin para pembeli akan datang kemari dan mencoba masakanmu ini" ucap pria itu mencicipi sedikit masakannya menggunakan sendok kecil

" Bagaimana tuan? Apa ada bumbu yang kurang?" tanya pria itu dengan tersenyum tipis

" Wah ini enak sekali, bahkan aku tidak pernah mencoba masakan seenak ini, tanganmu penuh dengan keajaiban dan sangat lihai. Bagus Baron aku suka pekerjaanmu itu" ucap pria itu merasa senang dengan pekerjaannya begitu terampil dan rapi

" Tanganku memang penuh dengan keajaiban bahkan tidak ada yang menyadarinya" ucap Baron Vaghela yang baru di terima di sana dengan terus mengetuk ketuk pisau daging ke meja dengan senyum licik di wajahnya

" Bagus, bagus sekali! Kau memang pria yang penuh dengan semangat, baiklah kau lanjutkan saja pekerjaanmu, sungguh masakanmu sangat enak" ucap pria itu dengan pujian padanya yang ternyata kepala koki disana pergi meninggalkan dirinya dengan lega karena tak sia sia dia menerima Baron disini sebagai koki

" Iya itu benar sekali, aku sangat bersemangat, bahkan saat bertemu dengan orang yang kucari aku bahkan lebih bersemangat. BERSIAPLAH, KEMATIANMU AKAN DATANG VEE. MUSUHMU TELAH KEMBALI UNTUK MENCABUT NYAWAMU!" ucapnya sembari mengacungkan pisau dagingnya dia hentakkan ke sebuah papan untuk alas memotong dengan keras dan tersenyum sinis.


Di sisi lain Veebha pun sedang berpikir keras bahkan dia bingung dengan dirinya sendiri bertanya tanya ada apa sebenarnya ini perasaannya bahkan tidak menentu dan cemas tidak karuan seperti ingin mengingat kejadian lampau itu.

" Kenapa aku terus menerus gelisah seperti ini, bahkan aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku ini?! Vee kau ini kenapa Vee?! Bahkan sekarang kau bukan Vee yang dulu lagi, kau telah menjadi kapten di kepolisian. Lalu apa yang kau takutkan, lagipula mereka sudah tidak ada di dunia ini, bahkan teman temanmu telah tenang di alam sana. Lalu apa yang kau khawatirkan?!" ucap Veebha bermonolog sendiri sembari duduk di ruangannya memijat keningnya

" Tapi saat aku melihat Melvin dan Alexa tadi, bahkan saat aku menyentuh tangannya seolah aku di tarik menuju kejadian lima tahun itu. Apakah Rohit dan Pooja masih hidup?! Tidak, itu tidak mungkin, mana mungkin itu terjadi. Aku bahkan sudah membunuh mereka bahkan, Shaheer, Vin, Lavanya dan Saurav pun sudah mati di saat itu juga! Tidak, tidak mungkin, mustahil mereka hidup lagi!"

" Hayoo, kau sedang memikirkan siapa Vee?! Kau melamun saja, kau tadi bicara tentang mati, siapa yang mati Vee" ucap wanita mengejutkan Veebha dengan menepuk pintu ruangannya dengan keras hingga Veebha terperanjat kaget

" Astaga Neha, kau ini membuatku terkejut saja! Apa apaan kau ini, ya tuhan untung saja aku tidak punya riwayat penyakit jantung!" ucap Veebha mengusap dadanya dengan kesal menatap sahabatnya satu ini

House of Pandavchali - SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang