Chapter 4

113 8 0
                                    

Mereka terus berjalan bahkan tak ada yang berani menghalangi mereka melewati jalanan yang menuju ruangan itu karena mereka tahu apa akibatnya jika ada yang berani membuat mereka marah ataupun kesal akan langsung pergi menuju alam baka dengan cepat.

.

" Di sini tempatnya Pandavchali, silahkan masuklah" ucap pria yang bertugas mengantar mereka lewat suruhan tamunya yang ingin bertemu dengan mereka di ruangan khusus

" Disini? Jika kau berani menipu kami, kau akan kehilangan nyawamu dengan cepat, kau bisa menyusul ayah dan ibumu disana, PAHAM!!!" ucap Edward dengan tatapan mematikan membuat pria itu gemetar dan ketakutan melihat amarahnya

" i...i....Iya di...di....di...Disini tempatnya ak...ak....ak... Aku tidak berbohong, dia bilang dia menunggu kalian disini" ucapnya dengan penuh gemetar dan bahkan kakinya seolah tidak menginjak tanah lagi

" AH PERGILAH SANA!!! TIDAK BERGUNA!!!" ucap Baron mendorong pria itu agar menjauh dari mereka

" I..i...iya aku akan pergi" ucap pria itu pergi dengan berlari seolah dia telah bertemu dengan malaikat mautnya

" Dasar manusia lemah, tak berguna sama sekali" ucap Vicky tersenyum sinis menatap pria tadi lari ketakutan

Mereka masuk ke dalam ruangan itu terdapat cahaya yang sedikit gelap bahkan seperti tidak ada orang di dalamnya membuat mereka marah bukan main karena merasa tertipu dengan pria tadi


" Keluar kau, jangan main main dengan kami! Kami suka bermain tapi sekarang kami sedang tidak inginbermain, CEPAT KELUAR!!!!" teriak Harry bergema di dalam ruangan itu dengan amarah menggebu - gebu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Keluar kau, jangan main main dengan kami! Kami suka bermain tapi sekarang kami sedang tidak inginbermain, CEPAT KELUAR!!!!" teriak Harry bergema di dalam ruangan itu dengan amarah menggebu - gebu

" JANGAN MAIN MAIN!! CEPAT KELUAR ATAU KAMI AKAN MENGHABISIMU DAN MENGULITIMU, KELUAR!!!" Edward sudah habis kesabaran karena orang yang mereka temui tidak kunjung datang

" Tenanglah... Jangan marah Pandavchali" samar seorang pria duduk di cahaya sedikit redup membuat mereka hanya mengerutkan keningnya dan jengah dengan semua ini

" Huh dasar tidak berguna. Kau membuang waktu kami dengan percuma dengan leluconmu, BEDEBAH!" teriak Baron emosi karena merasa di permainkan oleh orang misterius ini

" Tenanglah dan jangan mengeluarkan tenaga kalian dengan marah marah seperti itu" siluet pria berdiri dan menghampiri mereka dengan lagak santai

" Kau? Jadi kau orangnya, orang lemah sepertimu ingin bertemu dengan kami" ucap Melvin hanya tersenyum sinis dengan pria itu bahkan tak perduli kastanya darimana

" Iya aku ingin bertemu kalian ingin mengajak kerjasama karena sebuah tujuan, BALAS DENDAM" Ucap pria itu penuh penekanan membuat Pandavchali hanya tertawa tipis mendengarnya

"APA?, KERJA SAMA DENGANMU" ucap mereka kompak dengan nada meremehkan dirinya seolah dirinya lebih kecil dan lemah

" Iya? Kita kerja sama dan membalaskan dendam dengan orang yang sama, kalian punya dendam pada seseorang bukan, bahkan aku pun begitu" ucap pria itu membuat mereka berjalan santai dan duduk di sebuah kursi kecil menuangkan minuman bahkan menengguknya

House of Pandavchali - SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang